Harga Beras di Tambang Emas Papua Capai Rp2 Juta per Karung

Satu karung berisi 10 kilogram beras

Jakarta, IDN Times - Harga beras di wilayah penambangan rakyat Korowai, tepatnya di Maining 33, Distrik Kawinggon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, mencapai Rp2 juta per karung isi 10 kilogram.

"Beras 10 kilogram itu emas empat gram, kalau dibeli dengan uang, satu karung itu harganya Rp2 juta," kata salah satu pengelola Koperasi Kawe Senggaup Maining, Hengki Yaluwo, dilansir dari Antara, Kamis (2/7).

1. Mi instan satu karton seharga Rp1 juta

Harga Beras di Tambang Emas Papua Capai Rp2 Juta per KarungPT Pos Indonesia distribusikan sembako murah dari Lumbung Pangan Jatim ke pembelinya. Dok.IDN Times/Istimewa

Menurut dia, harga beras sama di puluhan lokasi penambangan rakyat yang ada di wilayah penambangan rakyat di Korowai.

Tak hanya beras, kata dia, harga mi instan  dan bahan pokok lainnya seperti ikan kaleng, daging ayam, serta rokok juga tinggi.

"Supermi satu karton kalau ditukar dengan emas itu, dua gram, satu karton Rp1juta. Supermi satu bungkus Rp25 ribu," ujarnya.

Baca Juga: Papua Termasuk, Ini 5 Provinsi dengan Insiden Kasus COVID-19 Tertinggi

2. Harga ponsel setara dengan 25 gram emas

Harga Beras di Tambang Emas Papua Capai Rp2 Juta per KarungIDN Media

Dia menjelaskan untuk rokok Surya 12 satu bungkus berukuran besar Rp100 ribu, rokok Sampoerna dan lampion Rp50 ribu. Sementara, lanjut dia, harga ikan kaleng besar Rp150 ribu.

Selain bahan pokok, tambah dia, harga telepon seluler (ponsel) juga tinggi. Ponsel tergantung merek, jika ditukar dengan emas maka harganya mulai dari 10 gram sampai 25 gram emas.

3. Pemerintah perlu antisipasi dampak perubahan iklim pada ketersediaan stok beras

Harga Beras di Tambang Emas Papua Capai Rp2 Juta per KarungIlustrasi Beras di Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara itu, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania dalam siaran tertulis mengatakan, pemerintah perlu mengantisipasi dampak perubahan iklim pada ketersediaan stok beras dan komoditas pangan lainnya di berbagai daerah.

Galuh mengingatkan kemarau ekstrem tahun 2019 bahkan berdampak pada menurunnya produksi beras sebesar 7,76 persen.

"Kondisi iklim yang tak menentu harus diwaspadai karena dapat berpengaruh pada penyerapan beras pada musim panen kedua tahun 2020, yang diprediksi oleh Bulog akan berlangsung sekitar September-November nanti. Jika melihat dari harga beras melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis nasional, harga beras cenderung berada di kisaran Rp 11,900 per kilogram atau stabil tinggi sejak April 2020," paparnya.

4. Pendistribusian yang merata menghindari terjadinya ketimpangan harga beras

Harga Beras di Tambang Emas Papua Capai Rp2 Juta per Karung(Ilustrasi) Pemberian bantuan sembako bagi warga Desa Bangunharjo yang tercecer bantuan dari pemerintah. IDN Times/Daruwaskita

Menurut dia, untuk menjaga kestabilan harga beras di semua wilayah di Indonesia, pendistribusian beras oleh Bulog harus dikelola dengan baik agar mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Ia berpendapat bahwa pendistribusian yang merata bertujuan untuk menghindari terjadinya ketimpangan harga antara harga beras di wilayah yang surplus produksi berasnya dan wilayah yang produksinya mengalami defisit.

Baca Juga: Bansos Tidak Maksimal, Tokoh Papua: Warga Papua Jangan Berharap

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya