Gelar Profesor Hadi Pranoto Ternyata Hanya Bentuk Kekaguman Anji 

Hadi Pranoto tak mau membahas masalah background

Jakarta, IDN Times - Sosok Hadi Pranoto mengundang kontroversi setelah video wawancaranya dengan musisi Anji viral. Tidak hanya temuan obat Anti-COVID-19 yang disorot publik, tapi juga gelar profesor yang disematkan pada namanya.

Berbagai pihak mempertanyakan kapasitas Hadi menjadi narasumber, di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berdasarkan hasil penelusuran IDI, nama Hadi Pranoto yang disebut sebagai pakar mikrobiologi dalam video tersebut, tidak ada di berbagai perhimpunan kedokteran di Indonesia.

Lalu gelar profesor Hadi Pranoto pada video tersebut dari mana?

Baca Juga: Hadi Pranoto: Mengapa Obat Herbal Saya Diributkan, Merasa Dilangkahi?

1. Gelar profesor disematkan karena kekaguman Anji

Gelar Profesor Hadi Pranoto Ternyata Hanya Bentuk Kekaguman Anji Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi COVID-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Hadi Pranoto menegaskan, tidak pernah menyatakan diri sebagai seorang dokter atau profesor. Bahkan, Hadi juga mengakui bukan ahli mikrobiologi.

"Saya kan belum pernah declare di Indonesia," ucapnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (4/8/2020).

Hadi mengungkapkan, sebutan profesor bukan karena latar belakang keilmuan atau pendidikannya, namun kekaguman Anji kepada dia sebagai penemu.

"Ya karena kebanggaan mas Anji kepada saya atas hasil temuan ini, yang membantu saudara kita yang terdampak COVID-19," ujarnya.

2. Mengaku mewakili Kemenristek

Gelar Profesor Hadi Pranoto Ternyata Hanya Bentuk Kekaguman Anji Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi COVID-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Latar belakang pendidikan Hadi masih misteri, sebab dia enggan membeberkan perihal pendidikannya. Dia khawatir akan menimbulkan persepsi di luar.

"Saya tak mau membahas masalah background saya dan saya sudah jelaskan semua, saya mewakili Kemenristek (Kementerian Riset dan Teknologi), saya tidak membawa background," imbuhnya.

3. Hadi Pranoto tidak ada di daftar IDI

Gelar Profesor Hadi Pranoto Ternyata Hanya Bentuk Kekaguman Anji Waketum PB IDI, dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, IDI sudah menelusuri identitas Hadi yang mengaku pakar mikrobiologi. Hasilnya, nama Hadi Pranoto tidak ada di berbagai perhimpunan atau komunitas kedokteran.

"Nama Hadi banyak, tapi Hadi Pranoto yang itu semua komunitas dokter tidak ada yang tahu beliau, artinya tidak ada yang mengenal beliau sebagai dokter," tegasnya.

4. IDI pertanyakan kapasitas Hadi sebagai narasumber

Gelar Profesor Hadi Pranoto Ternyata Hanya Bentuk Kekaguman Anji wawancara musisi kondang Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan Profesor, Hadi Pranoto/ tangkapan layar youtube@duniaMANJI

Adib mempertanyakan kapasitas Hadi Pranoto dalam wawancara bersama Anji. Untuk itu, dia menilai perlu ditelusuri lebih lanjut gelar profesor yang disematkan pada Hadi Pranoto apakah benar atau tidak.

"Secara personal apakah benar yang menyampaikan seorang profesor atau ahli, ini perlu ada tindak lanjut dari aparat sebab sudah masuk kebohongan publik," terangnya.

5. Kemenristek bantah Hadi anggota tim riset

Gelar Profesor Hadi Pranoto Ternyata Hanya Bentuk Kekaguman Anji IDN Times/Humas Bandung

Sementara itu, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui Konsorsium Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) menyatakan, Hadi Pranoto tidak pernah menjadi salah satu anggota peneliti Konsorsium dalam tim pengembangan herbal imunomodulator yang dibentuk oleh Kemenristek/BRIN.

"Kemenristek juga tidak pernah memberikan dukungan uji klinis obat herbal produksi Bio Nuswa yang diakui oleh Hadi Pranoto telah diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet," ujar Staf Ahli Menristek Bidang Infrastruktur sekaligus Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D dalam siaran tertulis.

Baca Juga: Polisi Terima Laporan Cyber Indonesia Soal Video Anji dan Hadi Pranoto

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya