Doni Monardo: COVID-19 Bak Malaikat Pencabut Nyawa, Bukan Konspirasi!

Doni juge menyebut kasus corona di RI belum capai puncaknya

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta masyarakat saling mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk menekan penambahan kasus positif COVID-19.

Doni menegaskan bahwa masyarakat harus menyadari COVID-19 ancaman yang nyata.

"COVID ini adalah ancaman yang nyata, suatu virus yang membahayakan. Dalam berbagai kesempatan saya sering mengatakan COVID ibarat malaikat pencabut nyawa, korban di seluruh dunia sudah lebih dari 600 ribu orang, semua harus sadar ini bukan konspirasi," ujar Doni dalam keterangan persnya di channel youtube Sekretariat Kabinet, Senin (27/7/2020)

1. Angka kasus positif rata-rata bisa lebih dari 2.000

Doni Monardo: COVID-19 Bak Malaikat Pencabut Nyawa, Bukan Konspirasi!Rapid test massal di kantor Pemkab Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Doni mengatakan dalam beberapa pekan terakhir angka kasus positif rata-rata 1000 kasus per hari bahkan bisa lebih dari 2000 untuk itu penting jaga jarak, memakai masker, cuci tangan.

"Kalau semua orang mampu mengontrol diri, maka proses penularan ini bisa kita kurangi bahkan bisa kita cegah apabila satu sama lain saling jaga jarak dan tidak mendekati ke tempat kerumunan," imbuhnya.

Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Senin 27 Juli 2020 

2. Indonesia belum capai puncak COVID-19

Doni Monardo: COVID-19 Bak Malaikat Pencabut Nyawa, Bukan Konspirasi!IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Doni, Indonesia saat ini belum mencapai puncak. Untuk itu, Satgas akan meningkatkan upaya sosialisasi, komunikasi agar seluruh masyarakat bisa memahami.

"Saat ini belum tahu kapan puncak, melihat perkembangan karena fluktuatif setiap hari. COVID ini belum akan berakhir kapan kita belum tahu, sebab saat ini vaksin sedang diupayakan," terangnya.

3. Kasus COVID-19 Indonesia sudah mencapai 100.303

Doni Monardo: COVID-19 Bak Malaikat Pencabut Nyawa, Bukan Konspirasi!Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito

Disebutkan sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, kasus COVID-19 Indonesia sudah mencapai 100.303 per hari ini, Senin (27/7/2020). Untuk itu, ia menegaskan bahwa Indonesia masih dalam kondisi krisis dan masyarakat diminta untuk tetap waspada.

"Pada hari ini kasus mencapai 100.303 adalah Indonesia bangsa Indonesia mencapai angka yang psikologis cukup berarti yaitu 100.000 dan ini mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia masih dalam kondisi krisis," ujarnya.

4. Indonesia urutan ke-28 di Asia

Doni Monardo: COVID-19 Bak Malaikat Pencabut Nyawa, Bukan Konspirasi!Ilustrasi imigrasi di Bandara Kuala Lumpur (IDN Times/Santi Dewi)

Wiku mengatakan, media dan masyarakat masih sering membandingkan kondisi perkembangan COVID-19 Indonesia dengan negara lain di dunia. Padahal, lanjutnya, perkembangan setiap negara berbeda-beda.

"Apabila kita bandingkan kasus yang ada di dunia khususnya terkait dunia per 1 juta penduduk, sebenarnya posisi Indonesia dibanding dunia kita adalah urutan 142 dari 215 negara," tuturnya.

"Sedangkan, kalau kita bandingkan posisi Indonesia dengan negara di Asia adalah urutan ke-28 dari 49 negara," lanjutnya. 

Baca Juga: Dari 100 Ribu Kasus COVID-19 di Indonesia, 58 Persen Berhasil Sembuh

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya