Dikonsumsi Pasien Virus Corona, Obat HIV di Tiongkok Kian Langka

Pasien HIV terancam tidak bisa dapat obat dalam waktu dekat

Jakarta, IDN Times - Semakin bertambahnya jumlah orang yang positif tertular virus corona terbaru yakni COVID-19 di Tiongkok, membuat pasien HIV di negara itu merasa khawatir. Obat yang biasa mereka konsumsi kini dipakai juga untuk mengobati pasien virus corona.

Pemerintah Tiongkok berusaha untuk membendung penyebaran virus corona tersebut. Mereka memberikan obat yang biasa diberikan untuk pasien HIV kepada pasien COVID-19. COVID-19 telah menelan lebih dari 2.000 korban dan menginfeksi lebih dari 74.000 orang di Tiongkok.

1. Obat yang digunakan pasien HIV bisa digunakan untuk pasien COVID-19

Dikonsumsi Pasien Virus Corona, Obat HIV di Tiongkok Kian LangkaPasien virus corona COVID-19 (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Meski belum ada uji klinis, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok memberikan pernyataan bahwa obat HIV lopinavir/ritonavir dapat juga dicoba untuk mengobati pasien COVID-19, dilansir dari Antara. Hal itulah yang memicu banyaknya pembelian obat-obatan seperti Kaletra, atau yang dikenal sebagai Aluvia, yang dalam nama patennya disebut lopinavir/ritonavir dari AbbVie.

Seorang pegiat AIDS yang menderita HIV mengatakan kepada Reuters bahwa ia telah membuat grup chat bagi lebih dari 100 orang pasien HIV yang berasal dari Hubei, pusat wabah virus corona. Dari situlah ia membantu membagikan pasokan obat-obatan yang kian terbatas itu.

Baca Juga: WHO: Vaksin Virus Covid-19 Baru Tersedia 1,5 Tahun lagi

2. Pasien HIV di Tiongkok harus berbagi obat dengan pasien COVID-19

Dikonsumsi Pasien Virus Corona, Obat HIV di Tiongkok Kian LangkaPekerja medis rumah sakit pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) menyiapkan bungkusan TCM saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru di Fuzhou, provinsi Jiangxi, Tiongkok, pada 17 Februari 2020. Foto diambil tanggal 17 Februari 2020. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Berdasarkan hasil survei dari United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS), lebih dari 1.000 orang yang menderita HIV di Tiongkok sangat terganggu dengan adanya virus corona baru ini. Virus mematikan tersebut sangat berdampak pada kehidupan mereka karena orang yang positif COVID-19 kini mengonsumsi obat yang biasa mereka konsumsi.

Hampir sepertiga dari pengidap HIV menilai isolasi dan pembatasan ruang gerak di Tiongkok akan berdampak pada habisnya stok obat HIV dalam waktu dekat. Sebab, karantina dan isolasi tersebut membuat UNAIDS kesulitan, bahkan tidak dapat lagi memasok kembali obat-obatan penting ini.

3. Penderita HIV terancam hidupnya karena obat HIV langka

Dikonsumsi Pasien Virus Corona, Obat HIV di Tiongkok Kian LangkaPetugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Berdasarkan data pemerintah Tiongkok, pada akhir 2018, setidaknya ada 1,25 juta orang yang mengidap HIV di Tiongkok. Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima mengatakan pengidap HIV harus tetap mendapatkan obat-obatan HIV demi keberlangsungan hidup mereka. 

"Kami harus memastikan bahwa semua yang membutuhkan pengobatan HIV mendapatkan haknya," tegasnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Sampai Manakah Progres Pembuatan Vaksin Virus Corona? Ini Faktanya!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya