Pencucian Uang Kejahatan Narkotika Didominasi Fiat Currency

Ada juga kesepakatan pemusnahan barang bukti

Badung, IDN Times – Hasil pertemuan The 45th Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement Agencies, Asia and the Pacific (HONLAP) di Bali mengungkap sejumlah fakta di lapangan terkait penanganan narkotika yang memerlukan kerja sama dengan regional yang lain. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Irjen Pol Agus Irianto, mengatakan pentingnya kerja sama ini dikarenakan narkotika yang beredar di Indonesia merupakan pasokan dari luar negeri.

Selain itu terindikasi adanya kegiatan pencucian uang dari hasil kejahatan narkotika ini. Juga adanya potensi untuk pendanaan kegiatan terorisme.

1. Pasokan narkotika di Indonesia dari luar negeri

Pencucian Uang Kejahatan Narkotika Didominasi Fiat CurrencyThe 45th Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement Agencies, Asia and the Pacific (HONLAP) (Dok.IDN Times/istimewa)

Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Irjen Pol Agus Irianto, mengatakan pembicaraan selama acara HONLAP tersebut terkait hampir semua aspek penanganan narkotika. Dari sisi Indonesia lebih banyak menyampaikan permasalahan narkotika yang melibatkan orang-orang dari luar negeri. Hal ini juga didukung adanya penelitian keberadaan narkotika di Indonesia merupakan pasokan dari luar negeri.

“Tapi lebih fokus ke hal-hal yang terkait dengan pembatasan. Jadi misalnya, sharing intelligence,” ucapnya pada Jumat (27/10/2023).

2. Kesepakatan pemusnahan barang bukti narkotika

Pencucian Uang Kejahatan Narkotika Didominasi Fiat CurrencyIlustrasi pemusnahan narkoba di BNN. Foto Antara

Kesepakatan lain yang dicapai adalah kerja sama antara kawasan yang dianggap sangat penting bagi penanganan, dan peredaran narkotika. Juga bersama-sama merumuskan pemusnahan narkotika mengingat keberadaannya berpengaruh terhadap lingkungan hidup, kualitas udara, deforestasi, land depletion, dan lain sebagainya.

Misalnya saja di Indonesia sewaktu memusnahkan ladang ganja yang berada di perbukitan. Hal ini dilakukan mengingat jumlahnya yang sangat besar, dan tidak memungkinkan membawa sejumlah barang bukti tersebut ke lokasi pemusnahan yang lebih proporsional. Yang kemudian berpengaruh juga terhadap pembiayaan.

“Kerjasama antar negara itu sangat perlu. Bahkan, berkembang bagaimana kalau narkotika itu berasal dari region HONLAP yang lain. Sedangkan yang kita bicarakan sekarang di Asia-Pasifik,” katanya.

3. Pencucian uang hasil kejahatan narkotika di Indonesia

Pencucian Uang Kejahatan Narkotika Didominasi Fiat CurrencyIlustrasi tanaman ganja (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Sementara itu terkait dengan investigasi keuangan termasuk cryptocurrency dan pencucian yang dalam peredaran gelap narkoba masih dalam pembahasan. Beberapa modus yang teridentifikasi adalah dari crypto ke crypto, dan dari hasil kejahatan yang kemudian ditukar dengan crypto atau sebaliknya. Potensi pencucian uang ini juga bisa diarahkan untuk pendanaan kegiatan terorisme.

Ia mengakui bahwa kasus pencucian uang berkaitan narkotika memang ada di Indonesia. Namun pencucian uang dengan crypto, jumlahnya diakui masih sedikit. Banyak kasus yang terjadi di Indonesia adalah menggunakan uang dengan jelas atau fiat currency.

“Bagaimana melakukan penanganannya? Bagaimana memroses penyitaannya? Itu kami bahas,” ungkapnya.

Baca Juga: Selundupkan Sabu 319 Kg, 8 WN Iran Divonis Mati 

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya