7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  

Lekat di kehidupan sehari-hari nih

Bali memang dikenal memiliki keanekaragaman budaya yang melimpah. Tak hanya budaya, bahasa Bali pun juga memiliki berbagai daya tarik tersendiri. Dalam bahasa Bali, kita bisa menemukan berbagai karya sastra seperti peribahasa, pepatah, pantun, dan banyak sastra lainnya.

Jika kita berfokus ke peribahasa, di Bali peribahasa biasanya disebut dengan sesenggakan. Dari banyaknya sesenggakan yang ada, beberapa di antaranya memiliki makna yang gak jauh-jauh banget dari perilaku manusia. Yuk, kita simak di bawah!

1. "Buka Bangken Gajahe, Joh-Joh Mabo"

7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  pixabay.com/448271

Jika diartikan ke bahasa Indonesia, peribahasa ini dapat berarti "seperti bangkai gajah, yang dari jauh dapat tercium baunya". Peribahasa ini memiliki arti manusia yang memiliki pengaruh besar jika sekalinya ditimpa masalah, beritanya akan tersebar luas ke banyak orang.

2. "Buka cicinge ngongkong, tuara pingenan nyegut"

7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  pexels.com/@Andrea Piacquadio

Artinya adalah "seperti anjing yang menggonggong, tapi tidak berkeinginan untuk menggigit". Makna dari peribahasa ini adalah orang-orang biasanya hanya berani berbicara dan menggertak saja, namun tidak berani mengambil tindakan nyata.

3. "Buka makpak tebune, ampasne kutang"

7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  pexels.com/@Vera Arsic

Jika dalam Bahasa Indonesia, peribahasa ini berarti "seperti memakan tebu, (setelah habis manisnya) ampasnya dibuang". Kalau peribahasa ini memiliki artian yang cukup sama nih dengan peribahasa "habis manis, sepah dibuang". Maknanya adalah seseorang bisa saja dimanfaatkan oleh orang lain ketika perlu, namun dijauhi setelah keinginan mereka terwujud.

Baca Juga: 5 Peribahasa Daerah Ini Ajarkan Arti Persaudaraan, Rukun Yuk!

4. "Buka nangkep balange dadua, maka dadua tuara bakat'

dm-player
7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  pexels.com/@energepic.com

Arti dari peribahasa ini dalam Bahasa Indonesia adalah "seperti menangkap dua belalang, kedua-duanya tidak didapatkan". Peribahasa ini memiliki makna seseorang bisa menjadi serakah dan suka mengambil banyak pekerjaan, meskipun semua pekerjaannya tidak dikerjakan dengan baik.

5. "Buka Paete, Nagih Getok"

7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  pexels.com/@pixabay

"seperti pahat yang selalu ingin dipukul", itulah arti dari peribahasa di atas. Maknanya adalah banyak orang yang kurang memiliki inisiatif sendiri dan cenderung harus diperintah dulu baru mau melakukan sesuatu.

6. "Buka Juuke abungkul, di tengahne majuring-juringan"

7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  pexels.com/@Diva Plavalaguna

Arti dari peribahasa ini adalah "seperti sebuah jeruk yang di dalamnya terpisah-pisah". Dari luar tampak satu, setelah dikupas ternyata terpisah-pisah. Peribahasa ini mencerminkan seseorang dalam kehidupan berkeluarga, yang tampak utuh dan harmonis, namun kenyataannya justru tercerai-berai.

7. "Buka macane, ngengkebang kuku"

7 Peribahasa Bali yang Mencerminkan Perilaku Manusia, Relate Banget!  pexels.com/@Andrea Piacquadio

Peribahasa yang terakhir ini memiliki arti "seperti macan yang menyembunyikan kukunya". Maknanya, seseorang seringkali pelit dalam membagikan ilmunya pada orang lain. Wah, siapa nih yang punya temen seperti ini?

Itu dia tujuh peribahasa atau sesenggakan Bali yang mencerminkan perilaku manusia. Dari ketujuh peribahasa di atas, mana nih yang relate banget dengan orang sekitarmu?

Baca Juga: 7 Bukti Bahasa Indonesia Gak Kalah Kaya dari Bahasa Inggris 

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya