TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-Fakta Jenazah Telungkup di Kebun Warga di Klungkung 

Dari hidung korban, mengeluarkan darah

Penemuan jenazah di Desa Sampalan Tengah, Klungkung. (Dok. IDN Times Bali/istimewa)

Klungkung, IDN Times- Warga digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria di kebun warga di Banjar Pakel, Desa Sampalan Tengah, Kecamatan Dawan, Rabu (17/4/2024). Jenazah itu ditemukan dalam kondisi telungkup, dengan hidung yang mengeluarkan darah.

Dari hasil identifikasi kepolisian, diketahui jenazah itu merupakan Anak Agung Gde Oka (50), warga asal Puri Satria Kawan, Desa Paksebali, Klungkung. Semasa hidup, korban dikenal sebagai peternak kambing, dan pemilik warung makan yang populer di wilayah Kabupaten Klungkung.

Kapolsek Dawan Akp I Komang Susiawan mengatakan, jenazah Anak Agung Gde Oka langsung dibawa ke Intalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Klungkung untuk dilakukan pemeriksaan luar.

"Kasus ini masih didalami jajaran Polres Klungkung," ujar Komang Susiawan, Kamis (18/4/2024).

Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan tim dokter, memang tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, namun dari hidungnya mengeluarkan darah.

Baca Juga: Perbekel Klungkung Temui Giri Prasta, Bantah Manuver Politik

1. Darah pada hidung diduga karena pecah pembuluh darah

Penemuan jenazah di Desa Sampalan Tengah, Klungkung. (Dok. IDN Times Bali/istimewa)

Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiayasa mengungkap hasil pemeriksaan luar terhadap jasad korban, yakni tidak ada luka atau lebam. 

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah," ungkap Gusti Widiyasa, Kamis (18/4/2024).

Sementara darah yang dari hidung, diduga karena adanya pecah pembuluh darah. "Darah yang keluar, diduga karena adanya pecah pembuluh darah. Untuk mengetahui penyebab kematiannya, tentu harus autopsi," ungkap dia.

2. Anak Agung Oka ditemukan meninggal saat hari pernikahan anaknya

Penemuan jenazah di Desa Sampalan Tengah, Klungkung. (Dok. IDN Times Bali/istimewa)

Anak Agung Gde Oka meninggal dunia di saat hari pernikahan anaknya. Hal ini disampaikan seorang kerabatnya, Anak Agung Aditya. 

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Anak Agung Gde Oka sempat ikut menyiapkan hidangan untuk pernikahan putranya.

"Nah setelah jam 02.00 Wita itu, beliau (Anak Agung Gde Oka) tidak ada kelihatan. Banyak yang bertanya-tanya. Sampai pagi sekitar jam 7 juga tidak ada. Nah jam 8 ditemukan sudah meninggal di kebun warga," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya