Piodalan di Pura Goa Lawah Tetap Dilaksanakan 3 Hari dengan Jaga Jarak

Panitia pura tidak melarang umat ke sini sih

Klungkung, IDN Times - Piodalan di Pura Sad Kahyangan, Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan dilaksanakan, Selasa (6/10/2020). Namun karena situasi pandemik COVID-19, panitia pura telah mengeluarkan surat imbauan agar umat Hindu yang berasal dari luar Desa Adat Pesinggahan ngaturang bakti di merajan atau sanggah masing-masing.

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

1. Ada penerapan protokol kesehatan selama piodalan

Piodalan di Pura Goa Lawah Tetap Dilaksanakan 3 Hari dengan Jaga JarakDok.IDN Times/Istimewa

Prajuru Pura Goa Lawah, Putu Juliadi, menjelaskan piodalan hari ini tetap digelar di tengah pandemik, dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kami sudah mengeluarkan surat imbauan tersebut. Tapi kami tidak melarang umat untuk melakukan persembahyangan. Kami juga mengimbau agar umat yang tangkil nanti tetap menjalankan protokol kesehatan," ungkap Juliadi.

Pelaksana upacara hanya dilakukan oleh pengempon pura, yaitu warga di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Selain itu, panitia di pura juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan dan pengaturan jarak untuk bersembahyang.

2. Umat tetap diharapkan melakukan persembahyangan dari rumah

Piodalan di Pura Goa Lawah Tetap Dilaksanakan 3 Hari dengan Jaga JarakIDN Times/Irma Yudistirani

Meskipun piodalan di Pura Goa Lawah tetap dilaksanakan, panitia pura telah mengeluarkan surat imbauan agar umat Hindu yang berasal dari luar Desa Adat Pesinggahan, ngaturang bakti dari merajan atau sanggah masing-masing.

"Tapi kami tidak bisa menolak, jika ada pamedek yang tetap datang ke pura untuk persembahyangan. Nanti untuk umat yang datang ke pura, protokol kesehatannya yang kami atur," jelas Juliadi.

Rangkaian piodalan di Pura Goa Lawah sudah dimulai sejak Kamis (1/10/2020), dengan memasang taring. Setelah itu dilanjutkan pemasangan penjor dan lainnya, pada Minggu (4/10/2020). Puncak Pedudusan Alit di Pura Goa Lawah yang akan digelar Selasa tadi, dipuput oleh Ida Pedanda Istri Gede Ketut Keniten dari Griya Jumpung Anyar, Desa Dawan Klod.

Setelah puncak Pedudusan Alit, Ida betara akan nyejer selama tiga hari, dan terakhir masineb pada Jumat (9/10/2020) nanti.

"Kami tetap melaksanakan nyejer tiga hari karena hal ini sesuai Purana yang ada di Pura Goa Lawah," jelasnya.

3. Sejarah Pura Goa Lawah yang disakralkan masyarakat Bali

Piodalan di Pura Goa Lawah Tetap Dilaksanakan 3 Hari dengan Jaga JarakPura Goa Lawah. (IDN Times/Wayan Antara)

Berdasarkan catatan sejarah, secara historis Pura Goa Lawah didirikan oleh Empu Kuturan pada abad ke-11. Pura yang terletak di Pantai Goa Lawah ini termasuk salah satu Sad Khayangan yang berada di arah tenggara.

Selain itu, Pura Goa Lawah juga menjadi tempat Ida Padanda Sakti Wawu Rauh atau Dangyang Nirata untuk melakukan tirta yatra pada abad ke XVI. Hal itu dibuktikan oleh temuan Padmasana di Pura Goa Lawah.

Karena termasuk salah satu Pura Sad Khayangan di Bali, masyarakat dari berbagai daerah kerap bersembahyang di sini. Pura ini juga dikenal memiliki keindahan dan keunikannya, karena memiliki goa yang dipenuhi oleh kelelawar.

Bagi masyarakat Bali, Pura Goa Lawah juga sebagai tempat upacara Nyegara Gunung karena kebetulan letaknya di tepi pantai dan di bawah bukit. Pura Goa Lawah sendiri dikenal sebagai stana Dewa Maheswara.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya