Bantuan Penangkaran Penyu di Klungkung Terkena Refocusing COVID-19

Ada dua spesies penyu yang dilindungi di Watu Klotok

Klungkung, IDN Times - Ribuan telur penyu jenis penyu lekang (lepidochelys olivacea) dan penyu hijau (chelonia mydas) kembali ditemukan di pesisir Pantai Watu Klotok, Kabupaten Klungkung, Minggu (27/6/2021) kemarin. Kedua jenis penyu ini, khususnya penyu hijau masuk daftar spesies yang terancam punah.

Meski demikian, kelompok pelestari penyu tersebut belum memiliki tempat penangkaran yang memadai. Terutama untuk telur-telur penyu agar terhindar dari predator.

Kelompok tersebut sudah berkali-kali mengajukan usulan ke pemerintah untuk pembuatan tempat penangkaran penyu. Hanya saja sampai sekarang belum terealisasi.

Baca Juga: 5 Fakta Penyu Sungai Mary, Jenis Penyu Air Tawar Langka Asal Australia

1. Ditemukan 5400 butir telur penyu yang terancam mendapat serangan dari predator

Bantuan Penangkaran Penyu di Klungkung Terkena Refocusing COVID-19IDN Times/Wayan Antara

Ketua Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok (KPPWK), Ketut Sergig, menyebutkan total jumlah telur penyu yang mereka kumpulkan berjumlah sekitar 5400 butir. Menurutnya, kedua telur penyu itu biasa bertelur di Pantai Watu Klotok sekitar bulan Mei sampai Agustus.

Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, telur penyu yang ditemukan tahun ini jumlahnya relatif lebih banyak.

"Tahun ini telurnya banyak. Biasanya proses dari telur sampai menetas kedua jenis penyu ini terjadi antara 42-45 hari," ungkap Sergig.

Sekarang yang menjadi ancamannya adalah predator seperti anjing dan biawak, yang kerap merusak serta memangsa telur-telur tersebut.

"Nantinya dari 1000 ekor tukik yang menetas dan hidup di alam bebas, rata-rata yang mampu bertahan hidup kurang dari 10 ekor," jelasnya.

2. Inilah potret tempat pendederan telur penyu di Watu Klotok

Bantuan Penangkaran Penyu di Klungkung Terkena Refocusing COVID-19Tempat penangkaran penyu seadanya di Watu Klotok, Kabupaten Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

KPPWK sebenarnya sudah lama dan berulang kali mengajukan bantuan untuk dibuatkan penangkaran penyu di Watu Klotok yang memadai ke pemerintah. Namun usulan itu tak kunjung terealisasi. Koordinasi ke Pemerintah Daerah (Pemda) juga sudah beberapa kali dilakukan, tapi sampai sekarang belum ada kabarnya.

"Sejak tahun lalu kami sudah usulkan penangkaran yang memadai, tapi sampai saat ini belum turun bantuannya. Meskipun demikian kami tidak loyo. Kami buat penangkaran seadanya dulu," kata anggota pelestari penyu di Watu Klotok, Wayan Gede Swibawa.

Lokasi penangkaran penyu di pesisir Watu Klotok masih sangat sederhana. Lokasi pendederan telur hanya dilindungi oleh jaring pengaman, yang berasal dari bantuan warga. Bahkan sebelumnya tanpa jaring sama sekali, dan pelindungnya hanya menggunakan keranjang di setiap titik telur.

Setelah menetas, tukik lalu disimpan dalam beberapa baskom. Dipelihara beberapa hari, sampai siap dilepasliarkan.

"Kami hanya dederkan telur, sampai menetas dan berusia beberapa hari sampai dilepasliarkan. Kalau penangkaran khusus belum. Karena tempatnya belum ada. Padahal ini penting, karena penyu untuk keperluan yadnya juga," ungkap Swibawa.

"Semoga saja ke depan ada perhatian lebih dari pemerintah. Sehingga bisa dibuatkan penangkaran yang lebih memadai di Pantai Watu Klotok."

3. Anggaran pembuatan penangkaran terkena refocusing

Bantuan Penangkaran Penyu di Klungkung Terkena Refocusing COVID-19Dok.IDN Times/Istimewa

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, ketika dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan sebenarnya pembangunan penangkaran penyu sudah dianggarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung.

Namun dalam perjalanannya, anggaran itu terkena refocusing untuk penanggulangan COVID-19. Sehingga pembangunannya ditunda untuk sementara.

"Kasihan pelestari penyu ini, tapi kondisinya juga seperti ini. Beberapa kegiatan di emda harus kami refocusing, dan berfokus pada penanganan pandemik," ujar Made Kasta, Senin (28/6/2021).

Pihaknya berjanji akan tetap mengawal usulan tersebut sampai terealisasi.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya