Loket City Tour Dinilai Ribet, Bupati Klungkung: Zaman Sudah Maju

Kamu sudah pernah city tour ke Klungkung?

Klungkung, IDN Times - Mencegah terjadinya kebocoran retribusi wisata city tour, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke loket city tour Semarapura. Banyaknya aplikasi yang digunakan petugas dalam melaporkan pendapatan harian, menjadi perhatian serius Bupati asal Nusa Ceningan ini.

1. Bupati Suwirta sidak loket untuk mengecek akurasi

Loket City Tour Dinilai Ribet, Bupati Klungkung: Zaman Sudah MajuDok.IDN Times/Istimewa

Di hadapan petugas jaga loket, Bupati Suwirta meninjau satu per satu jenis pelaporan city tour, mulai dari yang menggunakan sistem manual hingga aplikasi yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Pelaporan tersebut meliputi jumlah wisatawan yang berkunjung, karcis retribusi yang keluar hingga jumlah uang yang masuk.

“Hari ini saya memantau perkembangan city tour, mengecek akurasi tamu yang masuk dengan tiket yang keluar dan uang yang masuk. Saya akan pantau terus beberapa minggu ke depan untuk memastikan tidak ada kebocoran,” ujar Bupati Suwirta, Minggu (25/8) sore.

Baca Juga: KPK Bidik Akomodasi Wisata Penunggak Pajak di Nusa Penida & Lembongan

2. Sistem di loket city tour masih ribet

Loket City Tour Dinilai Ribet, Bupati Klungkung: Zaman Sudah MajuDok.IDN Times/Istimewa

Menurut Bupati, sistem pelaporan tidak harus ribet dengan banyaknya jenis dan aplikasi yang digunakan. Bupati berharap, laporan masuk baik tamu, uang retribusi dan jumlah karcis yang keluar, cukup menggunakan satu aplikasi yang bisa terkoneksi dengan dinas maupun bank dalam hal ini Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

“Zaman sudah maju, tidak ada teknologi yang terlalu ribet seperti ini” ucapnya.

Dinas terkait diharapkan bisa mengontrol kinerja petugas di lapangan. Begitu pula para petugas bisa memberikan masukan, agar bisa diambil langkah lanjutan apabila terjadi kendala di lapangan. “Kita harus optimalkan semua petugas yang ada,” imbuhnya.

3. Perlu diketahui, Pemkab Klungkung telah mengembangkan city tour di tiga lokasi, dan berikut ini tarifnya:

Loket City Tour Dinilai Ribet, Bupati Klungkung: Zaman Sudah MajuIDN Times/Wayan Antara

Diketahui bersama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung telah mengembangkan city tour dengan beberapa objek wisata di dalamnya. Seperti Monumen Puputan Klungkung, Kertagosa, Museum Semarajaya, dan Puri Agung Klungkung.

Sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Klungkung Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, harga tiket untuk wisatawan mancanegara dewasa sebesar Rp50 ribu per orang dan anak-anak Rp25 ribu orang. Sedangkan wisatawan domestik dewasa sebesar Rp25 per orang dan anak-anak Rp15 ribu per orang.

Selain itu lokasi tersebut bisa dijadikan sebagai lokasi prewedding mancanegara dengan tarif Rp500 ribu per orang dan domestik sebesar Rp300 ribu per orang. Sedangkan untuk paket pembuatan film atau video klip pendidikan Rp250 ribu, sosial Rp1 juta, dan komersial Rp2 juta.

Bupati juga berencana dalam waktu dekat akan memanggil dinas terkait untuk membicarakan hal ini.

"Saya akan evaluasi terus konsep city tour ini. Dalam waktu dekat ini, saya akan evaluasi terus konsep ini," jelas Suwirta.

4. Kekurangan tenaga jaga di objek wisata

Loket City Tour Dinilai Ribet, Bupati Klungkung: Zaman Sudah MajuDok.IDN Times/Istimewa

Sementara Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta, mengungkapkan penggunaan sistem tiketing elektronik yang dibarengi dengan manual itu diterapkan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat pelaporan pertanggungjawaban atau pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sementara masalah penerapan city tour Kota Semarapura, karena masih kurangnya petugas di setiap objek wisata.

"Jika petugas di objek wisata itu makan siang, bisa saja wisatawan langsung nyelonong. Tadi kami sudah sampaikan diberikan itu ke Bupati, dan kami diberikan tambahan tenaga lagi empat orang," jelas Sukasta, Senin (26/8).

Baca Juga: Retribusi Turis Asing ke Nusa Penida Raup Rp 1,8 Miliar Sebulan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya