Kerabat Kapten Laut Nanggala-402 I Gede Kartika Gelar Upacara Ngulapin

Memohon sang penguasa laut memberi keselamatan

Kangasem, IDN Times - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 telah gugur. Informasi tersebut disampaikan saat press conference di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Minggu (25/4/2021). 

KRI Nanggala-402 ditemukan telah terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter, pada Minggu (25/4/2021) sekitar pukul 01.00 WITA oleh KRI Rigel. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, menyampaikan temuan tersebut semakin jelas ketika ROV milik MV Swift Rescue kapal militer Singapura menindaklanjuti citra bawah laut temuan Rigel sekitar pukul 07.00 WITA.

Salah satu prajurit KRI Nanggala-402 adalah Kapten Laut (P) I Gede Kartika (33) yang berasal dari Gorontalo dan keturunan Bali. Kerabat I Gede Kartika yang ada di Banjar Lebu Gede, Desa Lokasari, Sidemen, Kabupaten Karangasem, sampai saat ini tetap berharap kru KRI Nanggala-402 bisa selamat.

Baca Juga: Nanggala-402 Terbelah Jadi Tiga, Evakuasi Tragedi Ini Sangat Langka 

1. Keluarga memohon agar Ida Bhatara Baruna memberi keselamatan

Kerabat Kapten Laut Nanggala-402 I Gede Kartika Gelar Upacara NgulapinPihak keluarga menggelar upacara ngulapin di Pelabuhan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Senin (26/4/2021). (Dok.IDNTimes/istimewa))

Hari ini, Senin (26/4/2021) pihak keluarga menggelar upacara ngulapin (mendoakan korban) di Pelabuhan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

Kerabat dari I Gede Kartika, I Wayan Darmanta, yang juga Bendesa Adat Lebu, menjelaskan ritual ngulapin ini muncul dari inisiatif keluarga untuk memohon agar Ida Bhatara Baruna sebagai penguasa lautan, memberkati keselamatan Kapten Laut I Gede Kartika dan seluruh kru KRI Nanggala-402.

Upacara ritual ngupalin diantarkan Jro Mangku Bajra, pinandita yang sehari-harinya sebagai pamangku di Pura Dalem, Desa Adat Lebu, Desa Lokasari.

Sebelumnya pihak keluarga juga telah menggelar upacara guru piduka (permohonan maaf) di Segara Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, pada Sukra Wage Kuningan, Jumat (23/4/2021) lalu.

2. I Gede Kartika sejak kecil bercita-cita menjelajah lautan

Kerabat Kapten Laut Nanggala-402 I Gede Kartika Gelar Upacara NgulapinKapten Laut I Gede Kartika. (Dok.IDNTimes/istimewa)

Gede Kartika merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Kedua orang tuanya, I Nengah Renes dan Ni Wayan Sudarmi berangkat transmigrasi mandiri ke Desa/Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, pada tahun 1988.

Saat transmigrasi, Ni Wayan Sudarmi telah hamil tua dan tak lama setibanya di lokasi transmigrasi, ia melahirkan anak pertamanya, I Gede Kartika pada tahun 1988.

"Sejak kecil Kapten Laut I Gede Kartika bercita-cita menjelajahi lautan. Maka setamat SMA di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo tahun 2007, langsung melanjutkan ke Akademi Angkatan Laut di Surabaya. Saat tamat, Kartika dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2010 dengan prestasi masuk 10 besar terbaik," ujar I Wayan Darmanta.

Baca Juga: Kenaikan Pangkat untuk Para Personel KRI Nanggala-402 yang Telah Gugur

3. Sering berkabar walau jarang pulang kampung

Kerabat Kapten Laut Nanggala-402 I Gede Kartika Gelar Upacara NgulapinI Gede Kartika. (Dok.IDNTimes/istimewa)

Wayan Darmanta menyampaikan, Gede Kartika selama ini memang jarang pulang kampung ke Desa Lokasari, Sidemen. Hal ini karena kesibukan Gede Kartika sebagai seorang prajurit. Setelah tamat pendidikan, diketahui Gede Kartika menetap di Surabaya.

"Walau jarang ke Bali, tapi ia sering berkabar ke kerabat di Bali. Di mata keluarga di Bali, ia sosok yang baik," jelas Darmanta.

Diketahui Gede Kartika terakhir kali pulang kampung pada tahun 2018 silam, itupun hanya beberapa jam karena ia harus kembali menjalankan tugas.

4. Kerabat di Bali sangat khawatir dengan keadaan I Gede Kartika

Kerabat Kapten Laut Nanggala-402 I Gede Kartika Gelar Upacara NgulapinIst/kru Kapal Selam Nanggala 402

Kerabat di Desa Lokasari sangat khawatir dengan kondisi I Gede Kartika. Awalnya keluarga mendapatkan informasi bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak dan di daftar awak kapal ada nama I Gede Kartika.

"Kami hubungi keluarganya di Gorontalo dan dikatakan I Gede Kartika ada di kapal selam itu," jelas Darmanta.

Sejak mendapat informasi itu, kerabat Gede Kartika di Desa Lokasari juga menempuh jalur niskala untuk memohon petunjuk dan berdoa demi keselamatan kru KRI Nanggala-402.

"Kami langsung menggelar upacara guru piduka di Segara Pantai Watuklotok, Klungkung pada Anggara Wage Kuningan, Jumat (23/4)," jelasnya.

Meskipun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402 gugur, pihak keluarga tetap berharap ada keajaiban agar Gede Kartika dan kru lainnya bisa selamat.

Seperti diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan Bali sekitar 60 mile laut utara Pulau Bali, pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 WITA. Pencarian yang dilakukan melibatkan bantuan kekuatan militer negara asing.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya