Fakta Tender Proyek Pelabuhan Sampalan Klungkung, Ada Permainan?

Semoga ini tidak terjadi di Pelabuhan Bias Munjul dan Sanur

Klungkung, IDN Times - Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung rampung pada awal tahun 2022. Namun hasilnya dikritik oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Menurut orang nomor 1 di Bali ini, kualitas pengerjaan proyek Pelabuhan Sampalan jelek. Hal itu disampaikan langsung saat upacara melaspas di Pelabuhan Sampalan, Jumat (1/4/2022) lalu.

Koster meminta pihak rekanan untuk melakukan perbaikan, terutama di beberapa bagian yang hasilnya mengecewakan. Padahal biaya proyek tersebut nilanya mencapai puluhan miliar. Apakah ada permainan? Berikut beberapa fakta soal tender Pelabuhan Sampalan.

Baca Juga: Telan Rp86 Miliar, Kenapa Kualitas Pelabuhan Sampalan Klungkung Jelek?

1. Proyek Pelabuhan Sampalan memiliki nilai pagu anggaran Rp95,6 miliar

Fakta Tender Proyek Pelabuhan Sampalan Klungkung, Ada Permainan?Pelabuhan Sampalan. (Dok.IDN Times Bali/Wayan Antara)

Dilansir dari laman lpse.dephub.go.id, proyek Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida, merupakan proyek fisik dari Kementerian Perhubungan, yakni satuan kerja Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Pagu anggaran dari proyek itu senilai Rp95,6 miliar. Tanggal pembuatan dimulai pada 20 Februari 2020, dengan jenis pengadaan konstruksi.

2. Proyek Pelabuhan Sampalan awalnya diikuti oleh 67 peserta tender

Fakta Tender Proyek Pelabuhan Sampalan Klungkung, Ada Permainan?Wayan Koster mengecek pengerjaan Pelabuhan Sampalan. (IDN Times/Wayan Antara)

Masih berdasarkan laman lpse.dephub.go.id, tender proyek Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida diikuti oleh 67 rekanan. Ada beberapa rekanan yang mengajukan penawaran dengan harga terendah, yakni PT Dambha Prima Utama yang melakukan penawaran Rp74 miliar. Hanya saja tidak lolos tender karena adanya ketidaksesuaian data tenaga ahli pada saat pembuktian kualifikasi.

Akhirnya PT Mahakarya Tunggal Abadi lolos sebagai pemenang tender dengan nilai penawaran Rp82,3 miliar dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai Rp86 miliar.  Pengerjaan fisik Pelabuhan Sampalan dimulai pada Februari 2020 dan rampung pada awal tahun 2022.

Pemerintah Provinsi Bali mengaku sebenarnya sudah melakukan pengawasan yakni dengan melakukan pencekan langsung hasil pengerjaan Pelabuhan Sampalan pada Desember 2021 lalu. Saat itu Koster juga menyampaikan keluhannya atas hasil pengerjaan Pelabuhan Sampalan.

Koster mengatakan jeleknya kualitas bangunan merupakan konsekuensi dari sistem tender, yakni dicari penawaran harga terendah. Namun menurutnya hal itu tidak bisa menjadi alasan sehingga proyek ini dibuat asal-asalan.

3. Koster tetap minta diperbaiki dan ancam akan blacklist rekanan

Fakta Tender Proyek Pelabuhan Sampalan Klungkung, Ada Permainan?Wayan koster saat mengecek pengerjaan Pelabuhan Sampalan. (IDN Times/Wayan Antara)

Seusai upacara melaspas Pelabuhan Sampalan, Koster meluapkan kekecewaannya. Ia meminta pihak rekanan untuk melakukan perbaikan, khususnya bagian bangunan yang pengerjaannya tidak rapi. Ia juga sempat mengancam akan memasukkan rekanan ini ke daftar hitam.

“Ini tidak saja tidak rapi. Bahannya juga tidak bagus. Nanti bisa saya blacklist,” ujarnya, Jumat (1/4/2022).

Sementara itu perwakilan pihak rekanan, Iwan, mengaku akan segera melakukan perbaikan, mengingat saat ini Pelabuhan Sampalan masih dalam masa pemeliharaan. Ia juga berdalih desain Pelabuhan Sampalan sempat berubah total.

“Desain sempat berubah total dari yang direncanakan. Sebenarnya desain awal gedungnya lebih kecil, tapi itu diperluas lagi. Itulah keterbatasan kami,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung, I Gede Artison Andarawata, juga menyoroti pengerjaan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida. Ia mendapat informasi bahwa shelter penumpang di Pelabuhan Sampalan yang baru selesai 3 bulan lalu, ternyata sudah bocor.

"Kalau menurut info warga, ketika hujan besar, bahkan sampai banjir area papingnya. Ini apakah elevasi atau kemiringan atau faktor lain," ungkap Artison.

Ia meminta instansi terkait agar memperhatikan hal ini sehingga pengerjaan proyek bernilai puluhan miliar itu benar-benar berkualitas dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dalam waktu yang lama.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya