Telan Rp86 Miliar, Kenapa Kualitas Pelabuhan Sampalan Klungkung Jelek?

Pihak perusahaan mengaku desain sempat berubah total

Klungkung, IDN Times - Pelabuhan Sampalan di Desa Batununggul, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung telah rampung dikerjakan pada awal tahun 2022. Hanya saja ternyata kualitasnya jelek.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan kritiknya tersebut pada saat upacara Melaspas, Jumat (2/4/2022) lalu. Koster terang-terangan mengungkapkan bahwa dirinya tidak puas dengan kualitas pembangunan Pelabuhan Sampalan. Menurutnya kualitas pengerjaan pelabuhan itu sangat tidak bagus.

Kekecewaan itu terlihat jelas pada raut wajah Koster ketika melihat setiap detail bangunan bernilai puluhan miliar tersebut. Padahal pelabuhan yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu sangat diharapkan masyarakat selama ini. 

Mengapa hasil dari proyek ini bisa sangat tidak bagus? Apakah tidak ada sistem kontrol dari pemerintah? Apakah artinya bangunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan dana yang dibayarkan ke pihak rekanan yang mengerjakan proyek ini?

Baca Juga: Menikah Tanpa Izin di Bali, Pasangan WNI dan WNA Masuk DPO

1. Kualitas bangunan Pelabuhan Sampalan tidak hanya kurang rapi, materialnya juga kurang bagus

Telan Rp86 Miliar, Kenapa Kualitas Pelabuhan Sampalan Klungkung Jelek?Pelabuhan Sampalan/ Dok.IDN Times Bali/Wayan Antara

Pembangunan Pelabuhan Sampalan dimulai sejak tahun 2020 dengan anggaran Rp86 miliar. Pelabuhan ini dibangun untuk terkoneksi dengan tiga pelabuhan lainnya, yakni Pelabuhan Sanur di Denpasar, dan Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Ceningan yang masih dalam proses pembangunan.

Proses pembangunan Pelabuhan Sampalan dilakukan oleh PT Mahakarya Tunggal Abadi. Berdasarkan dokumen yang diunggah pada laman lpse.dephub.go.id, disebutkan bahwa pemenang tender proyek ini adalah PT Mahakarya Tunggal Abadi beralamat di Jalan Rambutan III/E 555, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. 

Adapun untuk pekerjaan konstruksi pembangunan Pelabuhan Sampalan ini, Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp86,7 miliar dan pagu Rp96,5 miliar. Disebutkan pula bahwa harga penawaran Rp82.365.632.949,82 dan harga negosiasi Rp82.234.534.000,00. 

“Dari sisi pengerjaan ini kurang memuaskan, tidak bagus kerjanya ini,” ujar Koster.

Menurut Koster ini merupakan konsekuensi dari sistem tender, yang mana unsurnya merupakan penawaran harga terendah. Namun hal itu tidak menjadi alasan sehingga proyek ini dibuat asal-asalan.

“Tidak hanya kurang rapi, tapi materialnya juga kurang bagus,” ungkapnya.

2. Gubernur Bali mengaku sudah pernah memberi peringatan kepada rekanan yang mengerjakan proyek ini

Telan Rp86 Miliar, Kenapa Kualitas Pelabuhan Sampalan Klungkung Jelek?Pelabuhan Sampalan di Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Wayan Koster menekankan dirinya merasa sangat kecewa karena hasil pengerjaan pelabuhan itu tidak sesuai ekspektasinya. Ia mengaku saat melakukan pengawasan pada Desember 2021 lalu, sudah sempat memberi peringatan kepada rekanan untuk memperbaiki kinerjanya karena pekerjaannya dianggapp kurang berkualitas.

Bahkan Koster sempat mengancam akan memasukkan nama perusahaan tersebut ke daftar hitam alias tidak akan digunakan lagi. 

“Beda ini dengan yang di Pelabuhan Bias Munjul yang kelihatan kokoh, yang ini (Pelabuhan Sampalan) tidak memuaskan hasilnya. Finishingnya benahi, kalau tidak nanti saya blacklist,” tegasnya. 

Sementara itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, enggan berkomentar lebih jauh tentang hasil pengerjaan Pelabuhan Sampalan. Terlebih menurutnya itu merupakan proyek pusat yang dibangun dengan dana APBN dan sudah mendapatkan sorotan dari Gubernur Bali.

"Itu sudah mendapatkan sorotan dari Gubernur. Yang pasti saya selaku kepala daerah di Klungkung, mengucapkan terima kasih dengan Gubernur Bali dan pemerintah pusat sehingga ada dua pelabuhan yang dibangun di Klungkung," ungkap Suwirta, Senin (4/4/2022)

Menurutnya yang terpenting bagaimana agar ke depan Pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul yang dibangun di Klungkung bisa dikelola secara profesional dan memberikan dampak luas ke masyarakat.

3. Pihak perusahaan berdalih sudah mengikuti spesifikasi yang diminta dalam pembangunan Pelabuhan Sampalan

Telan Rp86 Miliar, Kenapa Kualitas Pelabuhan Sampalan Klungkung Jelek?Pelabuhan Sampalan di Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Perwakilan dari PT Mahakarya Tunggal Abadi, Iwan, mengungkapkan akan segera melakukan perbaikan pada beberapa bagian pengerjaan di Pelabuhan Sampalan sebagaimana yang disebutkan Koster. 

“Kami akan perbaiki, karena ini masih dalam masa pemeliharaan,” jelasnya, Jumat (1/4/2022) lalu.

Menanggapi keluhan Wayan Koster, ia mengaku sudah mengikuti spesifikasi yang diminta dalam pembangunan Pelabuhan Sampalan.

“Desain (Pelabuhan Sampalan) sempat berubah total dari yang direncanakan. Sebenarnya desain awal gedungnya lebih kecil, tapi itu diperluas lagi. Mungkin itu keterbatasan kami,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya