Ratusan Pekerja Migran Asal Klungkung Tertahan di Maldives

Mereka bingung pulang karena tidak ada KBRI di sana

Klungkung, IDN Times - Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Klungkung masih tertahan di Maldives (Maladewa). Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Ia mengatakan, ratusan PMI asal Klungkung tersebut ingin pulang. Hanya saja ada miss information yang mereka terima, sehingga belum bisa kembali ke Tanah Air. Apalagi di Maldives tidak ada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), yang bisa mengakomodir keperluan pekerja migran asal Indonesia.

1. Para PMI menghubungi Bupati Suwirta dan menceritakan kondisi mereka di sana

Ratusan Pekerja Migran Asal Klungkung Tertahan di MaldivesNomor dua depan dari kanan foto: Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Suwirta menyebutkan, PMI yang bekerja di Maldives berjumlah ratusan orang. Mereka bekerja di bidang akomodasi pariwisata seperti hotel dan restoran.

"Kondisi pariwisata di sana (Maldives) juga tengah lesu karena pandemik COVID-19 ini. Oleh sebab itu mereka ingin pulang," ujarnya, Rabu (8/4).

Mereka menghubungi Suwirta secara langsungmelalui aplikasi messenger. Kebanyakan mereka menyampaikan curahan hatinya tentang keberadaan dan kondisinya selama di perantauan.

"Para orangtua juga banyak hubungi saya. Mereka khawatir dengan anaknya yang masih tertahan di luar negari di tengah pandemik COVID-19 seperti saat ini," ungkapnya.

2. Tidak ada KBRI di Maldives. Mereka justru mendapatkan informasi tentang Tanah Air dari KBRI di Sri Lanka

Ratusan Pekerja Migran Asal Klungkung Tertahan di MaldivesIDN Times/Candra Irawan

Suwirta menegaskan, saat ini ratusan PMI asal Klungkung itu masih tertahan karena tidak ada KBRI di Maldives. Mereka justru mencari informasi tentang keadaan di tanah Air melalui KBRI di Sri Lanka. Kata Suwirta, mereka salah persepsi dan mengiranya Bali belum bisa menerima warga yang datang dari luar negeri.

"Padahal sebenarnya, setiap warga bisa pulang ke Bali dan akan menjalani rapid test di Bandara. Jika hasilnya positif COVID-19, akan dirawat. Sementara jika hasilnya negatif, cukup diminta karantina," jelasnya.

Baca Juga: 15 PMI Bali Positif COVID-19, Kebanyakan Kerja di Amerika dan Italia

3. Suwirta telah koordinasi dengan Pemprov Bali hingga Kemenlu untuk memantau para PMI asal Klungkung di Maldives

Ratusan Pekerja Migran Asal Klungkung Tertahan di Maldivesinstagram.com/idntimes

Untuk menindaklanjuti masalah itu, Suwirta langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Sekretaris Daerah (Sekda) dan Gubernur Bali. Bahkan ia juga melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), supaya PMI di Maldives bisa dipantau dan terakomodir jika ingin pulang di tengah pandemik COVID-19.

"Saya sudah mendapatkan informasi, jika tanggal 25 April nanti ada pemulangan pekerja migran ke Bali. Itu semoga juga bisa pulang yang dari Maldives," harapnya.

Baca Juga: 30 Tim Medis di Klungkung Dapat Fasilitas Kamar Hotel Bintang Lima

4. Dua PMI asal Klungkung di Turki juga tertahan

Ratusan Pekerja Migran Asal Klungkung Tertahan di MaldivesIlustrasi virus corona. (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain di Maldives, Bupati Suwirta juga menerima informasi terkait dua PMI asal Klungkung yang tertahan di Turki. Kedua PMI tersebut tidak bisa pulang ke Tanah Air lantaran terkendala tiket pesawat. Mengingat sejumlah maskapai penerbangan menuju ke Indonesia sudah tidak beroperasi lagi.

“Di Turki juga ada, mereka telepon saya, mengatakan belum bisa pulang sama sekali karena tiketnya menggunakan Singapore Airlines dan sekarang sudah tutup. Di satu sisi, dia sekarang visanya ilegal,” ungkapnya.

Baca Juga: Jenazah Tak Bisa Tularkan COVID-19! Mengapa Harus Dibungkus Plastik?

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya