Datangi Keluarga Putu Satria, Menhub Janji Rombak STIP
Menteri Perhubungan saat menyambangi rumah duka Putu Satria. (IDN Times/Wayan Antara)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyambangi rumah duka Putu Satria Ananta Rustika di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Kamis (9/5/2024). Putu Satria merupakan taruna tingkat I di STIP Jakarta yang meninggal dunia setelah mendapatkan kekerasan dari seniornya di tingkat II.
Budi menyampaikan permohonan maaf ke pihak keluarga atas peristiwa yang membuat Putu Satria meninggal dunia di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta. Kejadian ini, menurut Budi akan menjadi titik awal perombakan seluruh sekolah vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
Pihaknya mengaku telah membebastugaskan direktur, hingga pejabat-pejabat di STIP sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi tersebut. Untuk memutus budaya kekerasan di STIP, dirinya akan melakukan moratorium atau menutup rekrutmen siswa selama satu tahun angkatan.
"Kejadian ini akan kami kenang sebagai suatu kejadian yang mendalam. Jadi dasar reformasi pendidikan vokasi Kemenhub," ujar Budi Karya Sumadi saat ditemui di rumah duka, Kamis (9/5/2024).
1. Budi Karya menyampaikan permohonan maaf ke keluarga korban
Menteri Perhubungan saat menyambangi rumah duka Putu Satria. (IDN Times/Wayan Antara)Budi sempat melihat langsung jenazah Putu Satria begitu tiba di rumah duka. Ia memberikan doa sembari menenangkan ibu dari Putu Satria, Nengah Rusmini, yang masih sangat terpukul dengan kepergian anaknya.
"Kami menemui keluarga korban untuk menyampaikan permohonan maaf dan duka cita yang mendalam. Kejadian kami kenang sebagai kejadian yang mendalam. Jadi dasar reformasi pendidikan vokasi Kemenhub," katanya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya memberikan beasiswa kepada adik kandung Putu Satria untuk melanjutkan pendidikan di bawah naungan Kementerian Perhubungan hingga tamat.
"Tadi kami telah berembuk dengan orangtua (Putu Satria) dan pj bupati. Dipastikan ananda Dita, adik dari Putu Satria, mendapatkam beasiswa dari Kementerian Perhubungan sehingga selesai di tingkat vokasi. Ini merupakan kewajiban saya sebagai menteri dan tanggung jawab dari negara atas peristiwa ini," ungkap Budi.
2. Bebastugaskan petinggi STIP, hingga memutus satu angkatan
Menteri Perhubungan saat menyambangi rumah duka Putu Satria. (IDN Times/Wayan Antara)Budi menegaskan pihaknya melakukan perombakan atau mereformasi sistem pendidikan di bawah naungan Kementerian Perhubungan, termasuk STIP Jakarta. Pascakejadian ini, pihaknya telah membebastugaskan direktur dan petinggi STIP lainnya sebagai bentuk tanggung jawab. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan moratorium atau memutus satu angkatan.
"Kami akan memutus satu angkatan untuk memutus tradisi jelek di STIP. Tidak ada lagi junior dan senior," ungkap dia.
Reformasi sistem pendidikan dilakukan untuk mengubah paradigma jika saat ini pendidikan tidak lagi berdasarkan kekuatan fisik. Melainkan mengedepankan kompetensi dan teknologi.
"Sistem asrama juga nanti hanya untuk angkatan I. Angkatan di atasnya kita bebaskan kos di sekitar lingkungan kampus. Orangtua juga kami libatkan mengasuh dengan sistem komite," ungkap Budi.
3. Kronologi meninggalnya Putu Satria
Taruna STIP (Sekolah Tinggi Pelayaran) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika, semasa hidup. (Dok. Istimewa)Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa yang menimpa Putu Satria Ananta Rustika terjadi, Jumat (3/5/2024) pagi. Ketika itu korban dan lima rekannya yang merupakan taruna tingkat I, berada di kampus dengan mengenakan pakaian olahraga.
Korban dan rekan-rekannya tiba-tiba diminta ke toilet lantai dua oleh seniornya bernama Tegar, yang merupakan taruna tingkat II. Setelah tiba di lokasi, korban diminta berjejer dengan rekan lainnya. Tegar memukul ulu hati Satria sebanyak 5 kali dengan tangan mengepal. Satria langsung tersungkur dan tidak sadarkan diri. Ia meninggal dunia saat dibawa ke klinik kampus.
