BLT Hanya Sesaat, Warga Karangasem Minta Harga Bahan Pokok Tak Naik

Kebijakan pemerintah harus berkelanjutan

Karangasem, IDN Times - Ribuan warga di Kabupaten Karangasem akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, sebagai kompensasi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meskipun dirasa sangat membantu, namun beberapa warga menilai manfaat dari BLT ini hanya sesaat.

Kenaikan harga BBM ini dinilai juga akan berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Warga berharap pemerintah mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tidak mengalami kenaikan yang signifikan pasca kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Buron 2 Tahun, Pencuri Asal Karangsem Ditembak Kaki saat Ditangkap

1. Kenaikan BBM memberatkan warga

BLT Hanya Sesaat, Warga Karangasem Minta Harga Bahan Pokok Tak NaikAntrean penerima BLT Minyak Goreng di Klungkung, Senin (18/4). (Dok. IDN Times/Istimewa)

Seperti yang diungkapkan seorang warga asal Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Putu Rinaya. Ia menilai BLT BBM yang disalurkan ke masyarakat hanya berimbas sesaat.

“Sebenarnya bersyukur bisa  dapat bantuan BLT BBM. Tapi bantuan ini sifatnya hanya meringankan sesaat. Paling lama dua minggu saja sudah habis untuk memenuhi kebutuhan pokok,” ujarnya, Jumat (9/9/2022).

Sementara menurutnya kenaikan BBM ini imbasnya akan berkelanjutan. Terutama kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang sifatnya sangat vital bagi masyarakat.

“Pendapatan tetap, sementara kebutuhan pokok naik. Ini yang sangat memberatkan masyarakat kecil seperti kami. Belum saja pulih dari pandemi COVID-19, ada kenaikan harga bbm seperti ini. Berat sekali yang dirasa masyarakat menengan ke bawah seperti kami,” keluhnya.

2. Berharap ada subsidi khusus ke nelayan

BLT Hanya Sesaat, Warga Karangasem Minta Harga Bahan Pokok Tak NaikIlustrasi nelayan (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Para nelayan di Karangasem juga mengeluhkan kenaikan harga BBM Ini. Menurut mereka, biaya operasional para nelayan membengkak drastis. Padahal hasil tanggapan tidak menentu.

“Biasanya kami gunakan BBM pertalite untuk melaut. Biasanya sekali melaut habisnya sekitar 20 liter. Dulu beli sekitar Rp150 ribu sekali melaut, sekarang bisa mencapai Rp200 ribu. Biaya kan jadi membengkak,” jelas nelayan di Karangasem, Made Rumiasa.

Sementara hasil tangkapan sangat tidak menentu. Bahkan tidak jarang para nelayan ini sama sekali tidak mendapatkan hasil tangkapan.

“Kadang pulang tanpa hasil tangkapan itu hal yang biasa,” jelasnya.

Ia pun berharap pemerintah memiliki kebijakan khusus untuk memberikan subsidi BBM khusus ke nelayan.

“Kalau bisa pemerintah berikan subsidi khusus ke nelayan. Hidup kami sangat tergantung dengan melaut, sementara harga BBM semakin tidak ramah di kantong kami,” ujarnya.

3. Antisipasi kenaikan harga sembako, Pemkab Karangasem alokasikan anggaran Rp 3,6 milliar

BLT Hanya Sesaat, Warga Karangasem Minta Harga Bahan Pokok Tak Naikilustrasi ekonomi (IDN Times)

Sementara itu, Pemkab Karangasem mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3,6 miliar untuk mengantisipasi inflasi atau kenaikan harga kebutuhan pokok pasca kenaikan harga BBM.

“Penyiapan anggaran ini sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Anggaran ini kami alokasikan dari Dana Alokasi Umum,” ujar Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta, Jumat (9/9/2022).

Sementara itu anggaran ini juga akan dialokasikann untuk bantuan kepada sopir angkutan umum, nelayan, ataupun kegiatan padat karya dan operasi pasar untuk antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok imbas dari kenaikan BBM.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya