Banjir Rob di Klungkung Rendam Lahan Pertanian dan Penggaraman

Pemerintah bangun tanggul pengaman pantai

Klungkung, IDN Times - Wilayah pesisir di Kabupaten Klungkung selama ini tidak lepas dari ancaman banjir rob. Pesisir Lepang, di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan dan pesisir Karangdadi di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, menjadi wilayah yang sebelumnya kerap dilanda banjir rob.

Meskipun belum sampai ke pemukiman warga, tapi banjir rob yang pernah terjadi di dua wilayah itu menyebabkan kerugian bagi warga karena merendam berhektare lahan pertanian dan ladang penggaraman warga.

Upaya penanganan banjir rob di pesisir Klungkung sudah dilakukan secara bertahap, termasuk dengan membangun tanggul pengaman pantai. Berikut penuturan warga Klungkung yang kerap terdampak banjir rob!

Baca Juga: Terparah Tahun 2014, Nelayan di Tabanan Siaga Banjir Rob

1. Banjir rob membuat warga gagal panen

Banjir Rob di Klungkung Rendam Lahan Pertanian dan PenggaramanBanjir rob di pesisir Pantai Lepang, Desa Takmung beberapa waktu lalu. (IDN Times/Wayan Antara)

Banjir rob di pesisir Klungkung biasanya terjadi sewaktu-waktu. Sebelumnya, kawasan Pesisir Lepang, Kecamatan Banjarangkan, menjadi kawasan yang paling sering diterjang banjir rob.

“Dulu sebelum ada tanggul, pesisir Lepang ini sering terendam air laut jika pasang,” ujar warga asal Desa Takmung, Wayan Sukadana, Jumat (5/8/2022).

Meskipun tidak sampai ke pemukiman warga, namun banjir rob di pesisir Lepang merendam lahan pertanian warga. Bahkan sampai membuat warga gagal panen.

“Banjir rob sampai merendam lahan pertanian. Kasihan warga kalau misalnya datang banjir rob. Pasti mereka merugi karena gagal panen. Lahan pertanian sampai terendam banjir rob, pasti rusak tidak bisa panen,” ungkapnya.

Selama ini warga tidak bisa memperediksi kapan akan terjadi banjir rob.

“Kalau banjir rob datang, warga hanya bisa pasrah. Tapi sekarang semenjak dibangun tanggul pengaman pantai, jika ada air pasang tidak sampai ke lahan pertanian warga,” jelasnya.

2. Petani garap harus berpindah-pindah tempat

Banjir Rob di Klungkung Rendam Lahan Pertanian dan PenggaramanBanjir rob di pesisir Pantai Karangdadi, Desa Kusamba beberapa waktu lalu.(IDN Times/Wayan Antara)

Selain di pesisir Lepang, pesisir Karangdadi di Desa Kusamba Klungkung juga menjadi wilayah yang rentan diterjang banjir rob. Padahal pesisir ini merupakan kawasan para petani garan tradisional untuk beraktivitas.

Banjir rob kerap merendam lahan penggaraman dan gubuk para pembuat garam tradisional.

“Sudah berkali-kali ladang penggaraman kami pindah karena diterjang banjir rob,” ungkap Nengah Rejit.

Sebelumnya ladang penggaraman dan gubuk warga berada jauh di sisi selatan. Namun seiring berjalanya waktu dan sering kali diterjang banjir rob, para pembuat garam tradisional ini terus berpindah ke utara atau menjauhi pantai.

“Ini sudah alam. Susah bagi kami untuk mengindar,” ungkapnya.

3. Bangun tanggul pengamanan pantai di Lepang hingga Kusamba

Banjir Rob di Klungkung Rendam Lahan Pertanian dan PenggaramanPembangunan tanggul pantai di pesisir Kusamba. (IDN Times/Wayan Antara)

Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Klungkung, I Made Jati Laksana, menjelaskan penanganan banjir rob selama ini telah dilakukan dengan pembangunan tanggul pengaman pantai.

Tanggul pengaman pantai ini biasanya dikerjakan oleh pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida.

“Anggaran untuk membangun pengaman pantai itu sangat besar sehingga biasanya ditangani pemerintah pusat,” ujarnya.

Pengaman pantai di wilayah pesisir Pantai Lepang di Desa Takmung telah dibangun pada tahun 2019 lalu. Pengaman ini disebut efektif untuk mencegah banjir rob yang kerap merendam kawasan pertanian di pesisir Lepang.

Sementara untuk di pesisir Pantai Karangdadi, tahun ini dalam proses pembangunan tanggul pengaman pantai dengan anggaran mencapai Rp3,4 miliar. Pengerjaannya dilakukan oleh Kementerian PUPR, melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida. 

“Tahun ini pengerjaan tanggul pengaman pantai di Pesisir Pantai Karangdadi sudah rampung,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya