Jadi Suvenir G20, Perajin Karangasem Ingin Arak Bali Dikenal Dunia

Perajin diminta bentuk koperasi untuk pemasaran Arak Bali

Karangasem, IDN Times - Event Presidensi G20 yang digelar di Bali menjadi agenda penting bagi Indonesia. Pada November 2022 mendatang, dipastikan G20 akan dihadiri pimpinan negara-negara besar.

Ada hal unik yang akan dihadirkan dalam event tersebut yakni minuman beralkohol arak bali bakal menjadi suvenir untuk para delegasi. Para perajin arak bali di Kabupaten Karangasem pun berharap produk lokal ini akan dikenal di penjuru dunia. 

Baca Juga: Mabuk, Laki-laki di Gianyar Ngamuk Aniaya Orangtua dan Istri

1. Perhelatan G20 merupakan ajang yang tepat untuk promosi

Jadi Suvenir G20, Perajin Karangasem Ingin Arak Bali Dikenal Dunia(Ilustrasi Arak Bali) IDN Times/Imam Rosidin

Seorang perajin arak asal Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali I Wayan Sujana, menyatakan kebanggaannya arak bali bisa menjadi suvenir bagi delegasi G20. Apalagi delegasi nanti terdiri dari pimpinan-pimpinan negara besar.

Laki-laki yang sudah puluhan tahun menekuni pembuatan arak secara tradisional ini mengatakan perhelatan G20 merupakan ajang yang tepat untuk promosi. Karena yang datang merupakan para pimpinan negara, yang biasanya sangat sulit dijangkau.

Walaupun belum berdampak langsung pada penjualan arak, Sujana berharap dengan arak bali dijadikan sebagai suvenir G20, maka akan lebih dikenal di penjuru dunia.

"Arak bali sebagai suvenir G20 ini, setidaknya bisa jadi promosi langsung ke para petinggi negara di berbagai dunia. Itu sebenarnya kuncinya. Karena untuk pimpinan negara, tentu araknya nanti tidak yang sembarangan. Pasti yang kualitasnya paling baik," ujar Sujana, Rabu (14/9/2022).

2. Berharap pemasaran bisa dibantu pemerintah

Jadi Suvenir G20, Perajin Karangasem Ingin Arak Bali Dikenal DuniaWayan Koster menujukan berbagai produk Arak Bali(Dok. IDN Times/Istimewa )

Perhatian dari pemerintah terhadap arak bali, diharapkan tidak hanya pada promosi. Namun lebih penting lagi, yakni pada pemasaran. Selama ini menurut Sujana, pemasaran arak sebagian besar dijual secara mandiri di warung-warung kecil.

Masih jarang ada arak yang mampu dijual oleh pemborong besar untuk keperluan pariwisata, misalnya untuk di hotel atau di restoran. Apalagi untuk komoditi ekspor.

"Harapan kami setelah arak bali ini dikenal luas, agar bisa dibantu pemasaran. Agar perajin arak kecil, juga bisa produknya tembus di hotel atau restoran," harap Sujana.

Dengan demikian, perajin arak tidak perlu risau lagi dengan pemasaran dan harga.

"Selama ini kami berjuang mencari pasar sendiri. Apalagi dengan ada arak dari fermentasi gula, sempat anjlok harga arak tradisional (destilasi)," jelasnya.

 

3. Total ada 1.798 perajin arak di Karangasem

Jadi Suvenir G20, Perajin Karangasem Ingin Arak Bali Dikenal DuniaWayan Koster memperkenalkan produk Arak Bali (Dok. IDN Times/Istimewa )

Kabupaten Karangasem menjadi pusat para perajin arak tradisional di Bali. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Karangasem, tercatat ada 1.798 perajin arak di Karangasem.

Sementara tenaga kerja dari UMKM arak ini melibatkan 1.948 tenaga kerja. Sebagian besar perajin arak ditemui di Kecamatan Sidemen, Karangasem yang selama ini dikenal memiliki arak dengan kualitas sangat baik.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Karangasem, I Gede Loka Santika, menjelaskan terkait pemasaran saat ini, tengah diupayakan para perajin arak ini untuk membentuk kelompok.

Ke depannya akan dibuatkan wadah berupa koperasi untuk mempermudah mengimpun para perajin dan pemasaran arak. Bahkan di Kecamatan Sidemen sudah ada kelompok perajin arak yang membuat koperasi.

"Kami tentu nanti siap membina," ujarnya, Selasa (13/9/2022).

Nantinya koperasi yang membeli arak langsung dari perajin, lalu memasarkannya ke pabrik yang memiliki izin, untuk selanjutnya disalurkan ke distributor.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya