Beras Rusak Akibat Antre 10 Hari Menyeberang ke Nusa Penida

Kendaraan pengangkut kebutuhan pokok ini nunggu antrean

Klungkung, IDN Times - Warga di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, mengeluh karena kendaraan yang mengangkut kebutuhan pokok terlalu lama dapat giliran menyeberang ke Pulau Nusa Penida. Ini juga dampak dari membeludaknya antrean penyeberangan sejak 15 September 2023, atau menjelang dan pascaberakhirnya Festival Nusa Penida.

Faktanya, memang hanya ada dua kapal LCT yang melayani penyeberangan ke Nusa Penida. Karena Kapal Roro Nusa Jaya Abadi yang dikelola oleh pemerintah, tengah menjalani docking (pemeliharaan rutin) di Surabaya selama sebulan ke depan.

1. Warga mengeluh kebutuhan pokok rusak karena tidak menyeberang selama 10 hari

Beras Rusak Akibat Antre 10 Hari Menyeberang ke Nusa PenidaTruck antre untuk menyebrang ke Nusa Penida(IDNTimes/I Wayan Antara)

Mobil-mobil pengangkut kebutuhan pokok, dan tidak bisa menyeberang ke Nusa Penida ini parkir di seputaran Jalan By Pass Kusamba, Kecamatan Dawan, Senin (9/10/2023) pagi. Deretan mobil itu tidak dapat menyeberang ke Nusa Penida rata-rata selama 10 hari hingga 15 hari. 

"Ada yang selama 10 hari, ada yang sudah 15 hari (tidak bisa menyeberang). Mobil-mobil ini sebagian besar angkut kebutuhan pokok," ungkap seorang sopir truk angkutan barang ke Nusa Penida, I Made Santika, Senin (9/10/2023).

Saking lamanya parkir di jalan, kebutuhan pokok yang diangkutnya banyak yang rusak. Ada beras berkarung-karung dan tepung yang rusak, hingga telur yang membusuk.

"Satu mobil, nilai barangnya rata-rata Rp20 juta sampai Rp70 juta. Ada beras sudah banyak rusak, karena berhari-hari ditutup terpal. Bahkan ada telur, juga sudah bau busuk," keluh Santika.

2. Warga minta memprioritaskan penyeberangan untuk kebutuhan pokok

Beras Rusak Akibat Antre 10 Hari Menyeberang ke Nusa PenidaSejumlah barang kebutuhan pokok alami kenaikan harga, IDN Times/ Ricky Lodar

Santika menilai, antrean kendaraan ini tidak hanya karena Kapal Roro yang memasuki masa docking. Tapi juga karena membeludaknya wisatawan, dan ditambah kapal LCT yang melayani penyebrangan ke Nusa Penida lebih banyak menyeberangkan mobil pribadi.

"Kenyataannya di lapangan seperti itu. Saya harap agar kebutuhan pokok yang didahulukan. Kalau mobil-mobil pribadi, sifatnya tidak terlalu darurat, malah bikin macet Nusa Penida," jelasnya.

Sementara jika kebutuhan pokok terlambat diantar ke Nusa Penida, bisa ada kelangkaan yang imbasnya kepada kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur ke Nusa Penida sebagian besar didatangkan dari Bali daratan. Kalau ada kelangkaan, imbasnya kenaikan harga. Itu warga lagi yang dirugikan," terangnya.

Ia berharap ada solusi cepat dari pemerintah terkait masalah ini. Sehingga barang-barang kebutuhan pokok bisa lancar diseberangkan ke Nusa Penida. Misalnya penambahan trip keberangkatan, atau memprioritaskan penyeberangan yang mengangkut kebutuhan pokok.

3. Aktivitas penyeberangan membeludak ke Nusa Penida

Beras Rusak Akibat Antre 10 Hari Menyeberang ke Nusa PenidaKapal Roro Nusa Jaya Abadi. (Dok.IDNTimes/Wayan Antara)

Kepala Dinas Perhubungan Klungkung, Gusti Gede Gunarta, mengatakan dua kapal LCT yang melayani penyeberangan barang ke Nusa Penida kapasitasnya lebih kecil dari Kapal Roro Nusa Jaya Abadi yang tengah docking. Selain itu, aktivitas penyeberangan memang membeludak selama Festival Nusa Penida. Sehingga penyeberangannya memprioritaskan untuk kegiatan festival tersebut.

"Warga Nusa Penida sebenarnya tidak ada protes, karena ini juga untuk kepentingan Nusa Penida. Dengan telah berakhirnya Festival Nusa Penida, semoga saja penyeberangan barang mulai normal. Warga bisa terlayani dengan lebih merata," jelas Gunarta, Senin (9/10/2023).

Terkait permintaan penambahan trip (keberangkatan), menurutnya itu menjadi kewenangan operator kapal. Mengingat LCT merupakan milik swasta, yang ada hitungan secara ekonomi untuk melayani penyeberangan ke Nusa Penida.

"LCT itu milik swasta, sehingga orientasinya juga bisnis. Operator punya perhitungan untuk menentukan trip," katanya. 

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya