Ada Pengalihan, PLN Imbau Warga Nusa Penida Matikan Listrik Jam 6 Sore
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Kecamatan Nusa Penida sejak beberapa bulan terakhir mengalami gangguan kelistrikan, dan menuai keluhan warga. Bahkan saat ini pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) sampai melakukan pemadaman bergilir di Nusa Penida, karena berkurangnya pasokan listrik dari mesin pembangkit PLN.
Hal ini disebabkan oleh kebijakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengharuskan PLN melakukan efisiensi, dengan mengalihkan bahan bakar solar menjadi bio solar (Solar bercampur minyak kelapa sawit).
1. Pasokan listrik hanya bisa menyediakan 5,9 megawatt
Manajer PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Klungkung, I Gusti Putu Agus Wiadi, mengungkapkan kondisi berkurangnya pasokan listrik dari mesin pembangkit sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Namun hal ini baru sangat terasa di awal Januari ini.
Penurunan daya terjadi sangat signifikan. Tujuh mesin pembangkit di Nusa Penida yang awalnya berkapasitas 12 megawatt turun menjadi 5,9 megawatt. Padahal rata-rata kebutuhan maksimal listrik di Nusa Penida mencapai 7,5 Megawatt.
"Kapasitas 5,9 megawatt itupun telah dibantu dengan enam mesin pembangkit cadangan kami," ujar Agus Wiadi, Kamis (10/1).
Baca Juga: Daftar Odalan Pura di Bali Selama Bulan Januari 2019
2. Pemadaman bergilir di Kecamatan Nusa Penida sampai tanggal 20 Januari
Kondisi tersebut membuat PLN terpaksa harus melakukan pemadaman bergilir di Kecamatan Nusa Penida sampai beberapa hari ke depan.
"Target kami paling lama kondisi ini berlangsung sampai tanggal 20 Januari mendatang. Tapi kami usahakan tanggal 17 Januari sudah bisa normal kembali," ungkap Agus Wiadi.
Saat ini tim dari Indonesia Power tengah melakukan perbaikan. Tim juga sudah mengusulkan dan mengubah settingan mesin ke Jakarta. Sehingga setting mesin pembangkit sudah mengakomodir penggunaan bahan bakar bio solar.
3. Kondisi ini memengaruhi industri pariwisata
Gangguan listrik yang terjadi di Nusa Penida membuat forum Perbekel se-Nusa Penida menyambangi Kantor PLTD Kutampi di Nusa Penida. Mereka hendak memastikan apa penyebab dari gangguan listrik yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Kami sebagai wakil dari masyarakat juga harus tahu kenapa ini terjadi. Sehingga kami menjalin komunikasi dengan PLN, dan apa penyebabnya nanti bisa kami sampaikan ke masyarakat," ungkap Ketua Forum Perbekel se-Kecamatan Nusa Penida, Ketut Gede Arjaya.
Perbekel Desa Lembongan tersebut juga menyampaikan, kondisi ini sangat berpengaruh buruk terhadap industri pariwisata di Nusa Penida yang saat ini sangat berkembang.
4. Kurangi penggunaan listrik saat beban puncak pukul 18.00-20.00 wita
Atas kondiri tersebut, PLN mengimbau masyarakat supaya mengurangi pemakaian listrik sementara pada saat beban puncak 18.00-20.00 Wita dengan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, mengalihkan kegiatan yang menggunakan alat-alat listrik berdaya besar seperti setrika, mesin cuci, oven saat malam hari.
"Dengan mematikan dua lampu saja, pihak PLN dapat melakukan penghematan hingga 1,6 megawatt," jelasnya.
Hal ini tentu dapat menekan pemadaman listrik.