3 Tragedi Menimpa WNA di Nusa Penida Kurang dari 24 Jam

Pantai Kelingking sangat berbahaya untuk aktivitas berenang

Klungkung, IDN Times - Kecelakaan laut kembali terjadi di wilayah Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Kurang dari 24 jam, ada tiga tragedi Warga Negara Asing (WNA) mengalami kecelakaan selama berwisata Perairan Nusa Penida.

Pertama adalah seorang WNA asal India yang snorkeling di Manta Bay, Desa Bunga Mekar. Jenazahnya ditemukan terapung, Minggu (22/1/2023) pagi. Pada hari yang sama di lokasi dan jam berbeda, Tim Search and Rescue (SAR) berhasil menyelamatkan seorang WNA asal Prancis yang tergulung ombak ketika berenang di Pantai Kelingking, Desa Bunga Mekar. WNA tersebut mengalami cedera.

Sehari sebelumnya, Sabtu (21/1/2023) malam, seorang WNA asal Rusia juga dievakuasi dari dasar jurang di Pantai Kelingking karena mengalami cedera akibat diterjang ombak. Berikut ini cerita selengkapnya.

Baca Juga: WNA Hanyut Tak Ditemukan, Begini Karakteristik Pantai di Nusa Penida

1. WNA asal India snorkeling sekitar 20 menit di Manta Bay

3 Tragedi Menimpa WNA di Nusa Penida Kurang dari 24 JamWNA India meninggal dunia saat snorkling di Manta Bay.(Dok. IDN Times/Polsek Nusa Penida)

WNA asal India berinisial VKR (26) meninggal dunia pada saat melakukan aktivitas snorkeling di Perairan Manta Bay, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Minggu (22/1/2023).

Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, mengungkapkan peristiwa itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. VKR awalnya check in terlebih dahulu di hotel daerah Desa Sakti begitu tiba di Nusa Penida. Ia mau snorkeling, dan pegawai hotel tersebut mengantarnya ke Manta Bay.

“Sesampai di lokasi, VKR sempat registrasi untuk snorkeling. Sementara petugas hotel ini balik,” kata Sumerta, Minggu (22/1/2023).

VKR lalu menyelam sekitar 20 menit. Namun kapten fast boat yang ditumpanginya itu melihat tubuh VKR mengapung. Beberapa warga yang sedang melakukan aktivitas laut di lokasi turut mendekati VKR yang tidak sadarkan diri. Mereka lalu membawanya ke klinik terdekat untuk menjalani pemeriksaan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, VKR sudah meniniggal dunia,” jelas Sumerta.

Pihak kepolisian masih belum dapat menyimpulkan penyebab kematian VKR. Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian.

“Kasusnya masih kami lidik,” ungkapnya.

2. WNA asal Perancis dievakuasi Tim SAR setelah tergulung ombak di Pantai Kelingking

3 Tragedi Menimpa WNA di Nusa Penida Kurang dari 24 JamWisatawan asal Perancis dievakuasi Tim SAR setelah tergulung ombak di Pantai Kelingking (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Tim SAR berhasil mengevakuasi WNA asal Prancis berinisal L yang berenang di Pantai Kelingking sekitar pukul 16.20 Wita, Minggu (22/1/2023). Ia mengalami cedera di bagian pinggang setelah digulung ombak.

Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara, menjelaskan pihaknya menerima informasi dari warga bahwa ada WNA yang membutuhkan evakuasi segera di Pantai Kelingking. Tim SAR lalu bergerak, dan menuruni tebing di Pantai Kelingking untuk menggapai posisi korban. Tim SAR Gabungan lantas mengevakuasi korban melalui jalur laut.

“Kami evakuasi menuju ke Klinik Nusa Medika untuk mendapatkan penanganan medis,” terang Cakra.

3. WNA asal Rusia diterjang ombak ketika selfie di Pantai Kelingking

3 Tragedi Menimpa WNA di Nusa Penida Kurang dari 24 JamWisatawan asal Rusia diterjang ombak saat selfie. (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Sehari sebelumnya, WNA asal Rusia berinisial M juga mengalami kecelakaan di Pantai Kelingking, Sabtu (21/1/2023). Tim SAR harus mengevakuasi M hingga malam, karena peristiwa itu terjadi sore hari dan beratnya medan ke Pantai Kelingking.

Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, mengatakan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.30 Wita. M pada saat itu berwisata di pesisir Pantai Kelingking. Ia lalu selfie dengan membelakangi pantai. Namun tiba-tiba dari arah belakang datang ombak besar yang langsung menghantam tubuh M. Dia terpelanting ke pesisir, namun tidak sampai terseret ke tengah laut.

“Korban (M) mengalami cedera pada pundaknya setelah terjangan ombak itu. Sehingga harus dievakuasi,” ungkap Sumerta, Minggu (22/1/2023).

Evakuasi berlangsung hingga malam hari pukul 21.30 Wita, karena Tim SAR harus menuruni tebing Pantai Kelingking untuk menjangkau posisi korban. Evakuasinya melalui jalur tebing.

“Korban sudah mendapatkan perawatan di klinik,” jelasnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya