Insiden KRI Nanggala-402 Menambah Catatan Kelam Kekuatan Militer RI

Alutsista RI sudah berusia 25-40 tahun

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI Hillary Lasut mengatakan insiden kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala-402 yang hilang kontak, menambah catatan kelam bagi kekuatan militer di Indonesia. Dia pun memaparkan persoalan terkait alat utama sistem pertahanan (alutsista) di internal Markas Besar TNI.

"Setelah sebelumnya sering terjadi kecelakaan, mulai dari pesawat tempur hingga pesawat atau helikopter angkut pada beberapa tahun terakhir. Kini negara kembali dihebohkan dengan hilangnya salah satu alat utama pertahanan negara yaitu KRI Nanggala-402," ujar Hillary dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Hilang, DPR: Perawatan Alutsista Perlu Dievaluasi

1. Rata-rata usia alutsista TNI 25-40 tahun

Insiden KRI Nanggala-402 Menambah Catatan Kelam Kekuatan Militer RIKapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Hillary menyampaikan kondisi alutsista TNI saat ini terbilang sudah tua, rata-rata usia pakainya sudah 25 hingga 40 tahun. Usia yang sudah uzur ini berpengaruh pada tingkat kesiapan operasional.

"Itu membutuhkan biaya operasional, serta pemeliharaan yang cukup tinggi," ujar anggota dewan dari Fraksi Partai NasDem tersebut. Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia butuh penyegaran untuk meningkatkan kualitas alutsista.

2. Banyak kecelakaan karena minimnya perawatan dan pemeliharaan alutsista

Insiden KRI Nanggala-402 Menambah Catatan Kelam Kekuatan Militer RI(Politikus Nasdem Hillary Brigita Lasut) www.instagram.com/@hillarylasut

Selain itu, Hillary menyarankan agar pemerintah juga memperhatikan secara matang tata cara perawatan dan pemeliharaan saat berbelanja alutsista. Sebab, kata dia, banyak kecelakaan terjadi karena kurangnya pemeliharaan dan perawatan alutsista itu sendiri.

"Dari cacatan kejadian kecelakaan yang terjadi, rata-rata karena adanya kesalahan pada sistem alat tersebut (instrumental error). Hal ini menunjukkan bahwa yang menjadi poin utama dalam memiliki atau penambahan alutsista, perawatan dan pemeliharaan yang baik," kata dia.

Baca Juga: Perkuat Alutsista, RI akan Beli Jet Tempur Dassault Rafale dan F15-EX

3. Catatan kecelakaan alutsista TNI

Insiden KRI Nanggala-402 Menambah Catatan Kelam Kekuatan Militer RIKRI Ardadedali-404 tiba di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (4/4/2021). (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Hillary pun memaparkan kecelakaan alutsista yang pernah terjadi di Indonesia berdasarkan catatannya. Pada tahun lalu, tercatat ada dua kecelakaan. Pertama, pesawat latih tempur Hawk 100/200 jatuh di Kabupaten Kampar, Riau, Juni 2020. Lalu, Helikopter angkut MI-17 milik TNI AD jatuh di Kendal, Jawa Tengah, Oktober 2020.

Pada 2015 juga tercatat ada dua kecelakaan. Pada 15 Maret 2015, The Jupiters Aerobatic Team (JAT) TNI AU mengalami kecelakaan di Langkawi, Malaysia. Lalu, pesawat Hercules C-130 jatuh dan terbakar di permukiman penduduk di Jl Jamin Ginting, Medan, Selasa 30 Juni 2015.

Pada 2012, pesawat TNI AU Fokker 27 jatuh di sekitar kompleks perumahan Rajawali, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. 

Pada 2009, ada empat kecelakaan. Pesawat Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, pesawat TNI Hercules C 130 jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, heli Puma milik TNI AU jatuh di kawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor, dan heli TNI AD jenis Bolkow BO105 dengan no HS7112 yang jatuh di Kampung Cibuni, Rawa Beber, Pagelaran, Cianjur..

Setahun sebelumnya, ada tiga kecelakaan. Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, pada 2008. Ada pula helikopter milik TNI Angkatan Udara jatuh di sebuah tambak di Dukuh Pilangsari, Desa Pengaradan, Kecamatan Tanjung, Brebes, pada tahun yang sama.

Selain itu, helikopter latih milik TNI Angkatan Udara (AU) jenis helikopter Bell 4747-B jenis Soloy H-4712 jatuh di areal perkebunan tebu Cibeureum Barat, Kampung Cinangka, Desa Wanasari, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada 2008.

Baca Juga: Deretan Kasus Kapal Selam Nuklir yang Tenggelam sepanjang Sejarah

Insiden KRI Nanggala-402 Menambah Catatan Kelam Kekuatan Militer RIInfografis Daftar Insiden Terkait Alutsista RI. (IDN Times/Aditya Pratama)

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya