Siswa SD Tewas Tenggelam Di Kolam Renang

Tabanan, IDNTimes - Seorang anak yang duduk di bangku SD, Gede MNB (8) ditemukan sudah dalam tidak bernyawa di dalam kolam renang yang berlokasi di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Sabtu (22/4/2023).
Saat ditemukan, tubuh warga Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung itu sudah mengambang di kolam yang diperuntukkan untuk orang dewasa.
"Korban kemudian dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolsek Kerambitan, Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti, Minggu (23/4/2023)
1. Awalnya, korban berenang di kolam khusus anak-anak

Berdasarkan informasi dari Kepolisian Sektor (Polsek) Kerambitan, Gede pergi bersama ibunya, Putu NS (43) ke Kolam Renang Wisata Taman Luwih yang berlokasi di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan Kabupaten. Tabanan pada Sabtu (22/4/2023). Mereka tiba sekitar pukul 10.00 Wita. Kedatangan Putu NS bersama anaknya Gede ke tempat tersebut adalah dalam acara temu kangen teman SMA.
Setibanya di lokasi, Putu NS langsung bergabung dan berbincang-bincang bersama temannya yang lain, sedangkan Gede langsung menuju kolam anak-anak tanpa ada yang menemani.
2. Korban ditemukan sudah mengambang di kolam untuk orang dewasa

Ketika sedang asyik mengobrol, salah seorang rekan Putu NS kemudian mengajak Putu NS untuk pindah lokasi mengobrol. Pada saat itulah atau sekitar pukul 11.30 Wita, Putu NS teringat oleh anaknya, Gede, yang sedang berenang di kolam renang tersebut. Namun pada saat ia memeriksa kolam renang khusus anak, Gede (korban-red) tidak ada di kolam tersebut.
Saat mencari anaknya di sekitar kolam itulah Putu NS melihat tubuh Gede sudah mengapung di kolam renang dewasa. Dia langsung berteriak minta tolong kepada pemilik kolam yang langsung loncat ke kolam memberikan pertolongan kepada Gede.
3. Korban sempat dibawa ke RSU Wisma Prashanti

Kapolsek Kerambitan Subakti mengungkap, korban sempat diberikan nafas buatan di lokasi kejadian, namun korban masih juga tidak sadarkan diri
. Melihat kondisi anaknya yang belum sadarkan diri, Putu NS melarikan korban ke RSU Wisma Prashanti guna pertolongan lebih lanjut. Namun sayangnya meski sudah diberikan tindakan pertolongan RJP sebanyak 5 siklus, tidak ada nafas spontan serta nadi tidak teraba. "Korban kemudian dinyatakan meninggal dunia," ujar Subakti, Minggu (23/4/2023)
Atas kejadian tersebut menurut Subakti, pihak keluarga korban menerima dengan ikhlas kejadian yang dialami korban dan menolak untuk dilakukan autopsi.