Warga Buleleng Tertipu Jual Beli Mobil di Tabanan

Pelaku diduga pakai modus hipnotis, uang Rp134 juta raib

Tabanan, IDN Times - Warga Buleleng bernama I Gede Sudiartawan kehilangan uang sebesar Rp134 juta. Dia tertipu saat jual beli mobil.

Penipuan yang berlangsung di wilayah Tabanan ini diduga menggunakan modus hipnotis. Hal ini membuat impian Sudiartawan memiliki mobil sendiri untuk usaha pun sirna.

Baca Juga: Harga Tiket Menyeberang Gili Putih Sumberkima di Buleleng

1. Bermula saat korban mencari mobil impian di marketplace

Warga Buleleng Tertipu Jual Beli Mobil di Tabananhttps://www.freepik.com/free-vector/social-tree-concept-illustration_12491662.htm#query=social%20media&position=7&from_view=keyword&track=ais&uuid=04649df2-757c-4cc7-af8e-afe1c590b506

Dihubungi melalui telepon, Sudiartawan menceritakan awal musibah menimpa dirinya. Dia hendak membeli mobil dan mencarinya di Facebook marketplace. Namun setelah lama berselancar di marketplace tersebut, Sudiartawan tidak menemukan mobil yang ia inginkan.

"Lalu pada Selasa (6/2/2024) ada yang menghubungi saya lewat WhatsApp. Dia mengaku bernama Rhamdoni dan ia menginformasikan jika ia menjual mobil Avanza tahun 2018 harga Rp145 juta. Jika saya tertarik, ia meminta bertemu di Tabanan," ujar Sudiartawan, Rabu (7/2/2024)

Lewat obrolan via WhatsApp tersebut, Sudiartawan diminta oleh si penipu untuk mengecek mobil di daerah Banjar Gerang, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan.

"Orang ini bilang tidak bisa ketemu langsung, tetapi iparnya yang akan menerima. Saat saya sampai di lokasi, rumah itu atas nama Gede Urip dan memang ada mobil yang akan dijual. Oleh karena cocok, saya info lagi orang tersebut (penipu-red). Orang ini langsung memberikan nomer rekening BRI atas nama Komal Ramdhoni," ujarnya.

2. Tanpa sadar, korban mengaku mengirimkan uang Rp134 juta

Warga Buleleng Tertipu Jual Beli Mobil di TabananIlustrasi kartu ATM. Pexels.com/Anna Shvets

Setelah menerima nomer rekening, Sudiartawan langsung mengirim uang Rp134 juta, melalui tiga kali transfer. Setelahnya ia mengirimkan pesan kepada  penipu dan ia diminta menunggu 10 menit.

Namun setelah 30 menit berlalu tidak ada informasi lagi dari penipu tersebut. "Di sana baru saya sadar kalau saya kena tipu. Ketika saya hubungi lagi nomernya, ternyata nomor saya sudah diblokir," papar Sudiartawan.

Menurut Sudiartawan ia sepertinya terkena hipnotis sehingga tanpa sadar mengirimkan uang begitu saja kepada penipu. Padahal orang yang hendak menjual mobil ada di dekatnya.

"Harusnya kalau sadar kan saya tanya nomer rekening yang punya mobil. Tetapi ini benar-benar saya bingung juga, kenapa saya malah kirim ke rekening orang itu," jelas Sudiartawan.

3. Tadinya, korban ingin menggunakan mobil itu untuk usaha taksi online

Menurut Sudiartawan, uang sebesar Rp134 juta yang ia transfer adalah tabungannya yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Ia yang bekerja sebagai supir taksi ini, punya impian punya mobil sendiri sehingga bisa bekerja tanpa ikut orang lain. "Tetapi impian saya pupus sudah. Saya cuma berharap tidak ada lagi yang terkena penipuan seperti saya ini," ujarnya.

Ia bersama pemilik mobil, kemudian melaporkan kasus penipuan ini ke  Polres Tabanan. "Pemilik mobil ini juga membantu untuk melapor ke Bank BPD Bali. Tetapi sepertinya susah uangnya untuk kembali. Saya rasa kena hipnotis waktu itu, sampai tidak sadar melakukan transfer uang," kata dia, penuh sesal.

4. Pemilik mobil sebelumnya juga dihubungi penipu

Warga Buleleng Tertipu Jual Beli Mobil di Tabananpixabay/biljast

Aksi penipu ternyata sangat licin. Karena selain koran Sudiartawan, penipu ini juga menghubungi pemilik mobil sehingga, baik korban dan pemilik mobil, tidak menaruh curiga. Hal ini terungkap dari pengakuan pemilik mobil, Gede Urip Gunawan. Saat dikonfirmasi, Gede Urip mengatakan ia memang berencana menjual mobil. 

"Saya share info penjualan mobil lewat marketplace. Dugaan saya penipu ini melihat posting-an tersebut. Nah pada Selasa siang itu, istri saya dihubungi orang ini (penipu-red) mengaku pemilik showroom," jelasnya.

Lewat obrolan via WhatsApp, istri Gede Urip memang sempat mengirim lokasi tempat tinggal kepada penipu. "Jadi penipu ini mengaku kepada korban kalau saya iparnya. Kepada korban, penipu ini juga mengaku mobil telah dititip ke istri saya sehingga korban percaya," ujarnya.

Korban yang percaya pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 20.00 Wita langsung mentransfer kepada penipu tanpa ada konfirmasi kepada istri Gede Urip sebagai pemilik mobil. "Malam itu langsung saya antar melaporkan ke Polres Tabanan. Kasihan sekali Gede Sudiartawan ini," katanya.

Baca Juga: Layanan Farmasi RSUD Tabanan Lama, Ada Migrasi ke Sistem Digital

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya