30 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Diserang Tikus

Predator alami lebih sedikit dari populasi tikus

Tabanan, IDN Times - Kabupaten Tabanan mencatat 30 hektare tanaman padi diserang hama tikus sepanjang periode pengamatan 16 Juni-30 Juni 2024. Akibat serangan hama tikus ini, tanaman padi mengalami kerusakan kategori ringan. Untuk mengatasi kerusakan lebih berat, petani yang tanaman padinya mengalami kerusakan akibat diserang hama  tikus, diimbau untuk melakukan langkah-langkah pengendalian.

1. Hama tikus menyerang tanaman padi di lima kecamatan

30 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Diserang TikusIlustrasi sawah di Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan pada periode pengamatan 16-30 Juni 2024, serangan hama tikus terjadi di lima kecamatan antara lain:

  • Selemadeg Timur seluas 1 hektare
  • Kerambitan seluas 7 hektare
  • Pupuan seluas 8 hektare
  • Selemadeg Barat seluas 9 hektare 
  • Selemadeg tikus seluas  5 hektare.

Total serangan hama tikus di Tabanan selama periode pengamatan adalah 30 hektare dengan kerusakan ringan.

2. Serangan dipicu oleh faktor perubahan cuaca dan pola tanam yang tidak serentak

30 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Diserang TikusIlustrasi sawah (IDN Times/Rochmanudin)

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Putu Purnayasa, menjelaskan selain hama tikus, tanaman padi di Tabanan juga tidak luput dari serangan hama blast dan penggerek batang (PB).

Hama blast menyerang tanaman padi di Kecamatan Kerambitan seluas 1 hektare, dan Kecamatan Baturiti seluas 2 hektare. Sementara hama PB terjadi di Kecamatan Kediri seluas 5 hektare, dan Kecamatan Tabanan menyerang 2 hektare tanaman padi.

Menurut Purnayasa, serangan hama ini dipicu oleh faktor perubahan cuaca dan pola tanam yang tidak serentak.

3. Petani diharapkan melakukan pengendalian hama tikus

30 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Diserang Tikusilustrasi tikus (pexels.com/Pixabay)

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selemadeg Timur, I Ketut Sarjawa, menyebutkan serangan hama tikus yang terjadi di wilayah Selemadeg Timur kebanyakan terjadi di lahan sawah yang dekat dengan lahan kebun. Selemadeg Timur sebenarnya masih ada predator alami tikus seperti ular dan Burung Celepuk atau Tito Alba. Hanya saja populasi tikusnya jauh lebih banyak.

Untuk itu, pihaknya menyarankan petani untuk melakukan langkah-langkah pengendalian berupa sanitasi lingkungan. Caranya yaitu membersihkan bekas serangan hama tikus, dan menyiangi kebun.

"Karena lahan sawah yang diserang tikus itu sebagian besar dekat lahan kebun yang rimbun. Untuk itu perlu dilakukan sanitasi lingkungan, termasuk pembersihan bekas serangan hama tikus," ujarnya, Selasa (16/7/2024) lalu.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya