Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua di Tabanan Baru Tercapai 8,09 Persen

Ketersediaan vaksin COVID-19 kini terbatas

Tabanan, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 tahap I untuk tenaga kesehatan (Nakes) sudah selesai. Kini giliran vaksinasi tahap II kepada lansia dan pelayan publik. Termasuk di Kabupaten Tabanan. Namun realisasi vaksinasi dosis kedua ini masih jauh dari target yang telah ditentukan, karena ketersediaan vaksin COVID-19 terbatas.

Baca Juga: Nakes di Tabanan Bali Belum Terima Insentif Selama Enam Bulan

1. Vaksinasi dosis pertama baru terpenuhi 12,9 persen

Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua di Tabanan Baru Tercapai 8,09 PersenPelaksanaan vaksinasi massal di Tabanan Selasa (16/3/2021) (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, adapun total kumulatif sasaran (Orang) yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama maupun kedua dari tahap I dan II, sampai dengan tanggal 23 Maret 2021 adalah:

  • Target vaksinasi dosis pertama sebanyak 85.755 orang. Namun yang terealisasi baru 11.085 orang atau baru 12,9 persen
  • Target vaksinasi dosis kedua sebanyak 85.755 orang. Namun yang terealisasi baru 6.941 orang atau hanya tercapai 8,09 persen.

Dari data di atas, masing-masing meliputi:

Nakes

  • Dari 3.480 orang yang disasar, sebanyak 3.777 orang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama atau tercapai 108,5 persen
  • Dari 3.480 orang yang disasar, sebanyak 3.495 orang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua atau tercapai 100,4 persen.

Pelayan publik

  • Dari 36.941 orang, baru 6.970 orang yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama atau tercapai 18,8 persen
  • Dari 36.941 orang yang disasar, baru 3.417 orang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua atau tercapai 9,2 persen.

Lansia

  • Dari 45.334 orang, baru 338 orang yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama atau tercapai 0,74 persen
  • Dari 45.334 orang, baru 29 orang yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua atau tercapai 0,06 persen.

2. Lambatnya pencapaian target karena jumlah vaksin COVID-19 yang terbatas

Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua di Tabanan Baru Tercapai 8,09 PersenPetugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan, dr Ketut Nariana, mengatakan lambatnya pencapaian target vaksinasi tahap dua yang menyasar lansia dan pelayanan publik karena terbatasnya ketersediaan vaksin COVID-19.

"Vaksinnya dapat dikit-dikit, yang divaksin juga jadinya dikit-dikit," ujar Nariana, Senin (22/3/2021).

Lalu bagaimana nasib orang-orang yang sudah terjadwal untuk menjalani vaksinasi dosis kedua, atau 14 hari setelah vaksinasi pertama? Dalam kasus ini, menurut Nariana secara tidak tertulis sebenarnya vaksinasi kedua bisa diundur sampai tiga bulan.

"Tetapi info ini tidak tertulis resmi dan agar menghindari ini, kami selalu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali agar tidak terjadi hal ini, dan vaksin tersedia bagi yang vaksin kesatu ataupun vaksin kedua," paparnya.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, beberapa waktu lalu menjelaskan Kabupaten Tabanan sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan vaksinasi sebanyak 2000 orang per hari.

"Asal vaksinnya ada, bisa melakukan vaksinasi untuk 2000 orang per hari," katanya.

3. Kabupaten Tabanan dapat tambahan 500 vial

Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua di Tabanan Baru Tercapai 8,09 PersenPelaksanaan vaksinasi massal di Tabanan Selasa (16/3/2021) (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kepala seksi surveillans dan imunisasi Dinas Kesehatan Tabanan, I Nengah Suarma Putra, mengungkapkan Kabupaten Tabanan mendapatkan tambahan 500 vial vaksin COVID-19 atau setara dengan lima ribu dosis, per Sabtu (20/3/2021) lalu.

"Sesuai instruksi Pemerintah Provinsi Bali, vaksin ini diberikan untuk vaksinasi kesatu," ungkapnya.

Rentang vaksinasi kesatu dan kedua pun menjadi lebih panjang. Awalnya dari 14 hari menjadi 28 hari.

"Kecuali kondisi yang mendesak dan diburu waktu. Misalnya Pekerja Migran Indonesia yang memang perlu divaksinasi untuk segera berangkat, maka vaksinasi kedua diberikan setelah 14 hari. Atau yang hendak naik Haji. Tetapi jika tidak urgent, interval vaksinasi satu ke vaksinasi dua saat ini menjadi 28 hari," papar Suarma.

Karena rentang waktu yang baru itu, maka pendistribusian lima ribu dosis tersebut difokuskan untuk vaksinasi kesatu. Dengan harapan sasaran yang tervaksinasi akan semakin banyak.

"Tetapi kita tetap koordinasi mengenai ketersediaan vaksin COVID-19 untuk vaksinasi kedua. Sehingga saat waktu 28 hari tiba, vaksin sudah tersedia," jelas Suarma.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya