Tabanan Waspada Mycoplasma Pneumonia dari China
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - China baru-baru ini melaporkan adanya peningkatan Mycoplasma Pneumonia yang menyerang anak-anak. Hal ini tentu menyebabkan kekhawatiran tersendiri di Kabupaten Tabanan, mengingat banyaknya tempat wisata di kabupaten ini.
Untuk pencegahan masuknya penyakit ini, jajaran kesehatan seperti dinas kesehatan maupun fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Tabanan telah mengambil langkah-langkah kewaspadaan. Termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singasana Tabanan yang melakukan peningkatan surveilans kasus pneumonia serta menyiapkan ruangan isolasi.
1. Petugas surveilan di masing-masing faskes melakukan monitoring
Saat ini Kemenkes RI sudah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, AA Ngurah Putra Wiradana, mengatakan untuk tindak lanjut dari surat edaran ini, pihak Dinas Kesehatan mengimbau agar setiap faskes di Tabanan untuk terus menerus melakukan monitoring.
"Setiap faskes di Tabanan itu punya petugas surveilan untuk melakukan monitoring," ujarnya, Jumat (1/12/2023) lalu.
Monitoring yang difokuskan adalah memantau tren kasus influenza like illnes (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), hingga pneumonia melalui sistem kewaspadaan dini.
"Sampai saat ini belum ada penemuan kasus Mycoplasma Pneumonia di Tabanan. Cuma jajaran kesehatan tetap waspada," lanjutnya.
2. Belum ada tindakan khusus dalam penanganan Mycoplasma Pneumonia
Direktur RSUD Singasana, Wayan Doddy Setiawan, mengakui pihaknya sudah menerima surat edaran dari Kemenkes RI. Saat ini yang dilakukan RSUD Singasana adalah meningkatkan surveilan untuk kasus pneumonia yang masuk RS di Jalan Pantai Kedungu, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri ini.
"Untuk edaran khusus mengenai diagnosa dan penanganannya penyakit ini belum ada. Untuk sementara hanya surat edaran dalam meningkatkan surveilans kasus pneumonia," terang Doddy.
Mycoplasma sendiri merupakan penyebab umum infeksi sistem pernapasan atau respiratory, yang masa inkubasi dan penyebarannya memerlukan waktu lama hingga penyakit ini dikategorikan sebagai Walking Pneumonia. Penyakit ini paling banyak berdampak pada anak-anak.
3. RSUD Singasana memiliki 11 ruang isolasi
Dalam merawat pasien infeksi sistem pernaasan, RSUD Singasana sendiri sebenarnya sudah memiliki 11 ruangan isolasi. Sehingga ketika nantinya ada temuan kasus, pihak RS sudah siap melakukan perawatan di ruangan isolasi tersebut. Ruangan ini sampai sekarang digunakan untuk merawat pasien infeksi sistem pernapasan seperti TBC.
"Sampai saat ini kasus Mycoplasma Pneumonia ini belum ada," jelas Doddy.