57 Wilayah di Tabanan Terkena Bencana Longsor Hingga Banjir

Mulai dari tanah longsor hingga jembatan putus

Tabanan, IDN Times - Hujan deras yang terjadi pada Sabtu (10/10/2020) lalu menyebabkan sejumlah bencana di beberapa daerah Kabupaten Tabanan. Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, tercatat sebanyak 57 titik bencana terjadi selama hujan deras, yang tersebar di sembilan kecamatan wilayah Tabanan. Bencananya meliputi tanah longsor, banjir, bangunan ambruk, dan jembatan putus.

Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita, menyatakan hanya Kecamatan Baturiti yang nihil bencana.

Baca Juga: Terbukti! 3 Lokasi Tabanan Alami Longsor dan Pohon Tumbang

1. Sebanyak 24 KK di Banjar Sanggulan jadi korban bencana banjir

57 Wilayah di Tabanan Terkena Bencana Longsor Hingga BanjirBencana banjir di Tabanan (Dok.IDN Times/BPBD Tabanan)

Sejumlah rumah warga di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri terendam banjir. Saat ini warga sedang fokus melakukan pembersihan, dan gotong royong untuk membersihkan rumput di dalam sungai agar arus airnya berjalan lancar.

"Karena banjir ini, ada 24 KK (Kepala Keluarga) yang sempat mengungsi. Tetapi sudah kembali ke rumah masing-masing hari ini (11/10/2020). Pihak BPBD bersama warga gotong royong melakukan pembersihan. Untuk sungai tidak dilakukan pengerukan. Hanya membersihkan rumput yang mengganggu,” kata Sucita.

Baca Juga: Mau Adukan Masalah Lingkungan di Tabanan? Laporkan Secara Online Saja

2. Desa Tegal Mengkeb mengalami bencana yang paling parah

57 Wilayah di Tabanan Terkena Bencana Longsor Hingga BanjirJembatan penghubung yang putus di Desa Tegal Mengkeb, Seltim, Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur jadi wilayah di Tabanan yang mengalami bencana cukup parah. Menurut Perbekel Desa Tegal Mengkeb, Dewa Made Widarma, tercatat ada empat titik bencana di desanya hingga menimbulkan kerugian sekitar Rp1,2 miliar. Antara lain:

  • Hancurnya bangunan di Pantai Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur akibat luapan Sungai Yeh Matan.  Bangunan tersebut rencananya dijadikan sebagai tempat penunjang pariwisata dan bangunan nelayan
  • Dua buah jembatan penghubung Desa Tegal Mengkeb-Desa Berembeng dan jembatan penghubung Desa Tegal Mengkeb-Desa Serampingan putus. Ambruknya jembatan ini tidak sampai membuat Desa Tegal Mengkeb terisolasi. <engingat sudah ada jalan alternatif ke Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur
  • Senderan jembatan antara Banjar Bongan dan Banjar Alas Jebol Desa Tegal Mengkeb longsor
  • Satu jukung nelayan milik kelompok Medori Putih hilang akibat derasnya air.

3. Jalan penghubung Desa Tibu Biu-Desa Beraban putus

57 Wilayah di Tabanan Terkena Bencana Longsor Hingga BanjirJalan penghubung Desa Tibu Biu-Desa Beraban yang putus (Dok.IDN Times/Istimewa)

Hujan deras berintensitas tinggi juga mengakibatkan jalan penghubung antara Desa Tibu Biu-Kecamatan Kerambitan dengan Desa Beraban-Kecamatan Selemadeg Timur putus. Menurut informasi yang diperoleh, dari total panjang jalan penghubung 50 meter tersebut, sepanjang 15 meter di antarnya rusak parah karena diterjang oleh air bah. Terlebih ini merupakan jalan vital bagi warga setempat. Seorang warga Desa Tibu Biu, I Ketut Arsana Yasa, mengatakan warga dari dua desa rencananya akan melakukan perbaikan secara gotong royong.

''Jalan penghubung ini vital. Warga menggunakan jalur tersebut untuk aktivitas sehari-hari dan lalulintas sepeda motor hingga mobil," ungkapnya.

Menurut Arsana yang juga sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan ini, anggaran perbaikannya akan menggunakan gabungan dari Desa Tibubiu dan Desa Beraban. Total yang diperlukan sekitar Rp100 juta.

4. Bencana yang terjadi di 72 titik tersebut mengalami kerugian Rp7 miliar

57 Wilayah di Tabanan Terkena Bencana Longsor Hingga BanjirTanah longsor di Penebel, Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

BPBD Tabanan telah menghitung kerugian sementara akibat bencana banjir dan longsor yang menimpa Tabanan, Sabtu (10/10/10) lalu. Menurut data sementara, ada 72 titik kejadian yang mengalami kerugian lebih dari Rp7 miliar. Sementara anggaran bansos dana tak terencana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tabanan tahun 2020 sebesar Rp1,9 miliar. Dari total anggaran itu, kini hanya tersisa Rp250 juta karena sudah dipakai untuk penanganan dan membantu warga yang terdampak bencana sebelum bulan Oktober 2020. Jadi sisa anggaran itu nantinya akan digunakan untuk perbaikan terdampak bencana yang diprioritaskan.

"Sisa anggaran ini rencananya untuk cover laporan bencana sebelumnya. Untuk kejadian beberapa hari lalu akan diusulkan ke pimpinan dulu. Kita usahakan perbaikan yang prioritas dulu sesuai anggaran. Kalau tidak bisa tahun ini, ya tahun depan," jelas Sucita, dalam rapat bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan, Selasa (13/10/2020).

Selain mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, BPBD Tabanan juga melaporkan jumlah bencana tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali agar dibantu dalam perbaikan. Biasanya Pemprov Bali memberikan anggaran perbaikan akibat bencana alam sekitar Rp100 juta setiap tahun.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya