Tabanan Beli Alat Ekskavator dan Bulldozer Buat TPA Mandung

Akhirnya beli alat baru ya. Nilainya Rp3 miliar lho

Tabanan, IDN Times - Kabupaten Tabanan mengalami darurat sampah pada akhir 2022 lalu. Sampah di masyarakat tidak bisa langsung diangkut, hingga menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS). Hal ini selain karena masyarakat masih belum memilah sampahnya, alat berat yang digunakan untuk menata sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung kerap rusak.

Dari permasalahan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan pembelian dua alat berat yang sudah beroperasi sejak 30 Agustus 2023 lalu.

1. Sering rusaknya alat berat di TPA Mandung

Tabanan Beli Alat Ekskavator dan Bulldozer Buat TPA MandungTPA Mandung Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, mengatakan penambahan dua alat berat di TPA Mandung dinilai sebagai bentuk perhatian Bupati Tabanan terkait pengelolaan sampah di Tabanan. Terlebih ketika Tabanan mengalami darurat sampah pada akhir 2022 lalu, di mana akar permasalahannya adalah sampah yang dikirim ke TPA belum dipilah, dan diperparah oleh penuhnya TPA Mandung serta alat berat kurang bekerja optimal karena sering rusak. Pihaknya lalu mengambil solusi dengan melakukan pengadaan alat berat.

"DLH kemudian mengusulkan pembelian alat berat berupa mesin ekskavator dan mesin bulldozer. Alat tersebut sudah ada di lokasi, beroperasi sejak 30 Agustus 2023 lalu,” tutur Ekayana, Selasa (5/9/2023) lalu.

2. TPA Mandung kini memiliki lima alat berat

Tabanan Beli Alat Ekskavator dan Bulldozer Buat TPA MandungAlat berat di TPA Mandung, Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Ekayana melanjutkan, dengan tambahan dua alat berat senilai sekitar Rp3 miliar tersebut, TPA Mandung kini total memiliki lima alat berat yang siap beroperasi. Masing-masing dua unit alat ekskavator, dua unit alat bulldozer, dan satu unit mesin dozer. Sementara ada dua unit alat berat lainnya di TPA, yaitu ekskavator dan bulldozer, dalam kondisi mangkrak karena rusak berat.

Dengan adanya penambahan dua alat berat baru, tentunya penataan sampah di TPA Mandung terutama sampah yang masuk, diharapkan bisa lebih maksimal. Sehingga sampah bisa langsung diatasi tanpa ada penumpukan di TPS. 

"Apabila terjadi penumpukan sampah di TPS yang ada di wilayah Kota Tabanan, membuat kurang indahnya kota atau terkesan kumuh. Sehingga diharapkan dengan adanya dua alat baru ini, penataan sampah di TPA Mandung bisa berjalan lancar sehingga sampah yang masuk bisa segera ditangani," kata Ekayana.

3. DLH mendorong desa agar melakukan swakelola sampah

Tabanan Beli Alat Ekskavator dan Bulldozer Buat TPA Mandungunsplash.com/Nareeta Martin

Satu permasalahan utama sampah di Kabupaten Tabanan adalah masih kurangnya pemilahan sampah di masyarakat. Terkait ini, DLH Tabanan merancang inovasi baru melalui program Tabanan Jagat Kerthi atau Tabanan Menjaga Lingkungan. Program ini mengarahkan desa untuk swakelola mengelola sampah, dan nantinya didukung oleh peraturan bupati (perbup) yang kini sedang dalam proses di bagian hukum.

Ia berharap masyarakat dan desa adat dapat mengubah pola pikir, bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama serta dikelola oleh masyarakat sendiri dari sumbernya. Program ini akan diluncurkan pada 2024, seiring terbitnya perpub.

"Saat ini dari total 133 desa yang ada di Kabupaten Tabanan, 127 desa sudah swakelola penanganan sampah. Sedangkan enam desa masih menjadi layanan DLH," ungkap Ekayana.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya