Tabanan Akan Menyiapkan Rumah Singgah Lagi Untuk Nakes

Nakes masih rentan tertular COVID-19

Tabanan, IDN Times - Tenaga kesehatan (Nakes) yang melayani pasien COVID-19 masih rentan terinfeksi. Seperti yang dialami oleh perawat senior Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan berinisial Ni Putu DAS (41). Ia meninggal dunia pukul 04.00 Wita dini hari, Senin (18/1/2021). DAS dinyatakan meninggal dengan konfirmasi positif COVID-19.

Para nakes juga rentan membawa virus ke lingkungan keluarganya. Jika sedikit saja lengah dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) serta lingkungan rumahnya yang tidak memadai, maka keluarga mereka bisa terinfeksi.

Untuk mencegah hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan kembali melakukan pengadaan rumah singgah tahun 2021 ini, khusus bagi nakes yang jauh dari tempatnya bertugas dan tidak punya kamar sendiri di rumah.

Baca Juga: Perawat RSUD Tabanan Meninggal Terkonfirmasi Positif COVID-19

1. Program rumah singgah pernah dilakukan tahun 2020 lalu melalui anggaran pusat

Tabanan Akan Menyiapkan Rumah Singgah Lagi Untuk NakesMahendra

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Tabanan, I Made Supardiyadnya, mengatakan rumah singgah untuk para nakes mulai diadakan pada tahun 2020 melalui anggaran pusat.

"Dulu kan sifatnya kebencanaan. Jadi ada anggaran dari pusat disiapkan untuk menyiapkan rumah singgah," ujar Supardi, Selasa (19/1/2021).

Pada tahun 2020 lalu, pihaknya menyediakan sejumlah rumah dan homestay untuk nakes. Yaitu empat unit rumah berkapasitas total 16 orang di daerah Penyalin, Kecamatan Tabanan. Lalu homestay dengan total sembilan kamar berkapasitas 18 orang di daerah Desa Pandak, Kecamatan Kediri.

"Kontrak sewanya sudah berakhir 15 Januari 2020 kemarin. Karena itu tahun 2021, kami adakan kembali lewat dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Tabanan dan saat ini sedang proses pengadaan," papar Supardi.

2. Pemkab Tabanan menyiapkan anggaran sebesar Rp900 juta

Tabanan Akan Menyiapkan Rumah Singgah Lagi Untuk NakesIlustrasi Uang Rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Biaya rumah singgah tersebut dianggarkan sebesar Rp900 juta untuk sewa tempat saja. Nilai sewanya Rp200 ribu per kamar per hari. Pihaknya memerlukan 14 kamar, di mana satu kamar nantinya diisi dua orang. Rumah singgah ini kini dalam proses pengadaan, dan diharapkan sudah siap pada bulan Februari 2021 mendatang.

"Mengenai lewat tender atau penunjukan langsung, nanti tim pengadaan yang menentukan," ungkap Supardi.  

Selain sewa kamar, pihaknya juga menyiapkan anggaran untuk makan para nakes selama di rumah singgah sebesar Rp300 juta. Mereka mendapatkan makan tiga kali sehari dengan nilai Rp36 ribu untuk sekali makan.

3. Sebanyak 25 nakes telah mendaftar untuk tinggal di rumah singgah

Tabanan Akan Menyiapkan Rumah Singgah Lagi Untuk NakesDok.IDN Times/Dinas Kesehatan Tabanan

Besaran anggaran itu, kata Supardi, sesuai dengan jumlah nakes yang mendaftar untuk tinggal di rumah singgah. Mereka yang mendaftar rata-rata bertugas di Unit Pelaksana teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit (RS) Nyitdah, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan. 

"Sudah ada 25 orang yang mendaftar. Sehingga disiapkan 14 kamar dengan kapasitas total 28 orang," ungkap Supardi.

Adapun syarat nakes yang ingin tinggal di rumah singgah adalah:

  • Tempat tinggalnya jauh dari tempatnya bertugas 
  • Tidak punya kamar sendiri di rumahnya
  • Tidak punya tempat tinggal di Tabanan

Sambil menunggu rumah singgah siap, para nakes yang sudah mendaftar untuk sementara waktu tinggal di rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Prioritas Dapat Vaksin COVID-19, Perawat di Bali Mengaku Masih Ragu 

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya