Stok Darah di Tabanan Semakin Menurun Sampai 40 Persen

PMI Tabanan memastikan keamanannya kok

Tabanan, IDN Times - Sudah tujuh bulan pandemik COVID-19 menjangkiti Indonesia. Selain perekonomian, ada satu organisasi di bidang sosial yang terkena imbasnya. Yaitu Palang Merah Indonesia (PMI). Ketersediaan stok darah PMI Kabupaten Tabanan terus berkurang akibat jarangnya kegiatan donor darah.

Untuk mengatasi itu, Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Tabanan mencari antisipasinya. Yaitu menunggu pendonor sampai jemput bola.

Baca Juga: Mau Adukan Masalah Lingkungan di Tabanan? Laporkan Secara Online Saja

1. Stok darah selama pandemik berkurang 30 sampai 40 persen

Stok Darah di Tabanan Semakin Menurun Sampai 40 PersenIlustrasi donor darah (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kepala UTD PMI Tabanan, dr IN Gede Sumardika SpPK, memaparkan jika dibandingkan tahun 2019 lalu, stok darah tahun 2020 ini berkurang 30 sampai 40 persen.

Stok darah pada tahun 2019 tercatat 5500 kantung darah untuk semua golongan. Rata-rata terkumpul sekitar 458 kantung darah per bulan. Dari angka ini, maka baru sekitar 274 sampai 320 kantung darah per bulan yang berhasil dikumpulkan oleh PMI selama pandemik.

Baca Juga: Seminggu Beroperasi, Lab PCR RSUD Tabanan Periksa 343 Sampel

2. Stok darah yang dikumpulkan belum memenuhi kebutuhan normal

Stok Darah di Tabanan Semakin Menurun Sampai 40 Persenpxhere.com

Padahal Tabanan memerlukan 6000 kantung darah setiap tahunnya. Sebelum ada pandemik saja, kebutuhan darah juga belum bisa terpenuhi. Pihak PMI Tabanan masih memerlukan bantuan dari UTD PMI provinsi maupun kabupaten/kota. Apalagi penurunan 30-40 persen ini, membuat PMI Tabanan semakin kesulitan. Menurut Sumardika, turunnya stok darah karena berkurangnya kegiatan donor darah.

"Dulu sebelum pandemik, setiap minggu kegiatan donor paling sedikit dua kali," kata Sumardika, Minggu (11/10/2020).

Selama pandemik, kegiatan donor darah juga vakum karena masyarakat masih takut untuk berkumpul. Terutama sebelum bulan Agustus 2020.

"Sebelum bulan Agustus jarang sekali ada kegiatan. Pernah sampai tidak ada donor selama satu bulan.  Tetapi sejak akhir Agustus, mulai ada meski hanya dua sampai empat kegiatan per bulan," terangnya.

Kekurangan stok, lanjut Mahardika, terjadi untuk semua golongan darah. Karena itu pihaknya berusaha memenuhi kebutuhan darah dengan berkoordinasi bersama UTD PMI provinsi dan kabupaten/kota, serta dengan keluarga pasien.

3. UTD PMI Tabanan memilih untuk menjemput bola para pendonor

Stok Darah di Tabanan Semakin Menurun Sampai 40 PersenGedung Pramuka Lanhsa

Untuk mengatasi kekurangan stok, UTD PMI Tabanan tidak hanya berdiam di kantornya setiap hari sambil menunggu kedatangan pendonor. Pihaknya juga melakukan jemput bola seperti menelepon pendonor sukarela yang sudah waktunya untuk mendonor, sampai berkirim surat ke instansi Resimen Induk Kodam (Rindam), Komando Resor Militer (Korem), Kepolisian Resor (Polres) Tabanan, dan imbauan kepada keluarga pasien supaya mendonorkan darahnya.

Sumardika menyebutkan, masyarakat tidak perlu takut untuk mendonor darah. Sebab UTD PMI Tabanan telah memiliki Standar Operating Prosedure (SOP) untuk petugas maupun pendonor selama pandemik. Ditambah ada pemeriksaan tambahan berupa berupa pengukuran suhu tubuh para pendonor.

"Untuk petugas memakai APD (Alat Pelindung Diri) mulai masker, face shield, sampai baju pelindung. Kalau pendonor, kita imbau datang bergilir. Biasanya menunggu di tempat terbuka dan tetap menjaga jarak," jelasnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya