Kasus COVID-19 Menurun, Apa Kabarnya Limbah Medis B3 di RSUD Tabanan?

Ternyata sampah medisnya dibawa ke Banten ya

Tabanan, IDN Times - COVID-19 telah menghantui masyarakat Indonesia selama 1,7 tahun lebih. Dimulai dari bulan Maret 2020, dan kini sudah memasuki bulan ke-19. Lalu, sudah ada berapa ton limbah medis barang beracun dan berbahaya (B3) yang sudah diproduksi oleh rumah sakit (RS)?

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan mengalami penurunan sejak 12 September 2021. Rata-rata limbah medis yang dihasilkan mencapai 325 kilogram per hari, kini sudah menurun menjadi 220 kilogram per hari atau menurun 35 persen. Penurunan ini terjadi karena penurunan kasus COVID-19 yang dirawat di RSUD Tabanan.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi COVID-19 Dosis I di Tabanan Sudah 93 Persen

1. Penurunan kasus COVID-19 turut memengaruhi jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh RSUD Tabanan

Kasus COVID-19 Menurun, Apa Kabarnya Limbah Medis B3 di RSUD Tabanan?Penanganan limbah B3 medis di RSUD Tabanan (Dok.IDNTimes/RSUD Tabanan)

Wakil Direktur Penunjang RSUD Tabanan, Made Wisnawa, mengatakan penurunan limbah medis yang dihasilkan oleh RSUD Tabanan sudah terjadi sejak 12 September 2021. Penurunan ini, kata Wisnawa, karena turunnya pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Tabanan.

"Saat COVID-19 mencapai puncaknya pada bulan Agustus lalu, limbah medis yang dihasilkan mencapai 325 kilogram per hari," ujarnya, Rabu (2/11/2021) kemarin.

Namun seiring dengan penurunan kasus COVID-19, limbah medis yang dihasilkan juga ikut menurun. Kini rata-rata limbah medis yang dihasilkan sebanyak 220 kilogram per hari atau menurun sekitar 35 persen.

"Saat COVID-19 melonjak dari 21 Juli 2021 hingga 31 Agustus 2021, limbah medis mencapai 325 kilogram per hari. Terus dari 1 September 2021 sampai 11 September 2021 turun jadi 300 kilogram per hari. Dari 12 September 2021 hingga sekarang rata-rata 220 kilogram per hari," jelas Wisnawa.

2. Limbah medis paling banyak dihasilkan oleh ruang isolasi COVID-19

Kasus COVID-19 Menurun, Apa Kabarnya Limbah Medis B3 di RSUD Tabanan?Penanganan limbah B3 medis di RSUD Tabanan (Dok.IDNTimes/RSUD Tabanan)

Meskipun mengalami penurunan kasus, namun limbah medis terbanyak masih dihasilkan oleh ruangan isolasi perawatan COVID-19. Menyusul ruang cuci darah, ruang operasi, dan Unit Gawat Darurat (UGD). Dalam pengolahan limbah medis ini, lanjut Wisnawa, pihak RSUD Tabanan masih bekerja sama dengan pihak ketiga.

"Kerja samanya lewat tender. Biaya pengolahan limbahnya ini sebesar Rp15.400 per kilogram sudah dengan pajak," katanya.

Limbah medis yang dihasilkan RSUD Tabanan diangkut dua hari sekali dan dibawa ke Cilegon, Banten, untuk diolah.

3. Sebelum diangkut, limbah medis menjalani prosedur penyimpanan sesuai SOP

Kasus COVID-19 Menurun, Apa Kabarnya Limbah Medis B3 di RSUD Tabanan?Penanganan limbah B3 medis di RSUD Tabanan (Dok.IDNTimes/RSUD Tabanan)

Supaya limbah medis aman sebelum diambil dua hari sekali oleh pihak ketiga, RSUD Tabanan menerapkan pengelolaan limbah medis yang Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Adapun prosedurnya antara lain: 

Pewadahan

  • Seluruh limbah atau sampah pasien masuk dalam bin (Tempat sampah khusus) infeksius
  • Penyiapan bin per sumber atau ruangan (Ditambah plastik kuning)
  • Dekontaminasi bin sebelum dan setelah limbah diangkat
  • Penyemprotan disinfektan pada isi kantong sampah sebelum diikat atau dimasukkan ke dalam kardus. Kardus kemudian dilakban rapat sebelum dimasukkan ke dalam trolly limbah B3
  • Penempatan simbol khusus dan ada label di luar kantong bertuliskan "Peringatan bahaya dan larangan membuka"
  • Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk petugas.

Pengangkutan

  • Pemilihan jalur khusus pengangkutan limbah medis
  • Dekontaminasi trolly limbah sebelum dan setelah pengangkutan
  • Penyediaan APD lengkap petugas.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya