Kreativitas Anak-anak Panti Asuhan Yayasan GWM Bertahan saat Pandemik 

Astungkara semoga selalu ada jalan untuk mereka ya

Tabanan, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19, seluruh lapisan masyarakat terkena imbas, baik secara kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Tak terkecuali anak-anak Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala (GWM) yang berlokasi di Tabanan.

Turunnya jumlah donasi yang biasanya mereka terima untuk melaksanakan kegiatan, tidak membuat anak-anak ini putus semangat. Mereka tetap bersyukur dengan apapun bantuan yang telah diberikan, baik berupa dana maupun barang.

Anak-anak juga kreatif untuk membuat produk usaha sehingga tetap bisa bertahan di tengah pandemik. Bahkan mereka pun bisa berbagi kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Bagaimana kegiatan anak-anak di Panti Asuhan Yayasan GWM? Kita intip yuk!

1. Selain menerima bantuan, mereka juga berbagi kebaikan

Kreativitas Anak-anak Panti Asuhan Yayasan GWM Bertahan saat Pandemik Kegiatan Persami di Panti Asuhan Yayasan GWM (Dok. IDN Times/Yayasan GWM)

Ketua Yayasan Gayatri Widya Mandala, Eriana Herlisanti, S.Pd mengakui bahwa adanya pandemik COVID-19 ini berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan maupun jumlah donasi, khususnya donasi uang. Ada juga beberapa program rutin Yayasan GWM semisal tirta yatra dan pasraman Sabtu/Minggu yang tidak dapat dilaksanakan.

"Namun semua sudah diatur oleh Ida Sang Hyang Widhi dan astungkara Yayasan GWM menerima donasi barang berupa beras, bahan masakan seperti sayuran, ikan, telur dan makanan siap santap berlimpah-limpah dari donatur. Dan atas asung kerta-Nya, kami bisa berbagi kebaikan pada acara HUT Yayasan GWM ke-5 tanggal 1 -7 Juni 2020 kepada masyarakat yang membutuhkan seperti pemangku, lansia, dan keluarga pra sejahtera," ujar Eriana.

2. Terapkan protokol kesehatan untuk cegah infeksi COVID-19

Kreativitas Anak-anak Panti Asuhan Yayasan GWM Bertahan saat Pandemik Anak-anak di Yayasan GWM melaksanakan kegiatan belajar dengan memakai masker (Dok.IDN Times/Yayasan GWM)

Untuk mencegah terjadinya infeksi COVID-19, menurut Eriana, pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan protokol kesehatan setiap kali bertemu dengan pihak lain dari luar yayasan. Beberapa hal yang diterapkan adalah:

  • Menggunakan MASKER saat menyambut donatur yang berkunjung
  • Mengajarkan seluruh penghuni Yayasan GWM untuk rajin mencuci tangan terutama sebelum makan dan setelah bermain
  • Menyemprotkan disinfektan dan menyediakan hand sanitizer kepada pengunjung yang datang ke Yayasan GWM
  • Menyediakan fasilitas cuci tangan

3. Anak-anak belajar online dengan fasilitas terbatas

Kreativitas Anak-anak Panti Asuhan Yayasan GWM Bertahan saat Pandemik Kegiatan belajar anak-anak di Yayasan GWM (Dok.IDN Times/Yayasan GWM)

Dilanjutkan Eriana, saat ini di panti asuhan Yayasan GWM, tercatat 25 anak asuh yang di dalamnya termasuk usia sekolah SMA-SD. Adanya pandemik COVID-19 ini menyebabkan anak-anak belajar dari rumah secara online, termasuk anak-anak di panti asuhan Yayasan GWM.

Diakui Eriana, pihak panti asuhan telah menyiapkan fasilitas baik berupa laptop maupun smartphone. "Namun ketersedian sarana dan prasarananya masih kurang. Kami atasi dengan cara bergantian," ujarnya.

4. Anak-anak belajar keterampilan untuk bekal di masa depan

Kreativitas Anak-anak Panti Asuhan Yayasan GWM Bertahan saat Pandemik Salah satu produk kerajinan yang dihasilkan anak-anak Panti Asuhan Yayasan GWM (Dok.IDN Tmes/Yayasan GWM)

Salah satu program dari Yayasan GWM adalah membantu pemerintah menuntaskan kemiskinan dan melestarikan budaya. Karena itu, anak-anak di Panti Asuhan Yayasan GWM diajarkan kebudayaan, mulai dari membuat banten dan produk kreativitas seperti kerajinan dari koran bekas sampai membuat dupa.

"Kalau untuk dupanya, kami ajarkan teknik nyelup dan mengemasnya," ujar Eriana.

Produk-produk ini juga ditawarkan kepada siapapun yang mau berdonasi. "Produk hasil kreasi anak-anak ini kami tawarkan kepada donatur. Harganya sukarela, ngiring mepunia," jelas Eriana.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya