Kasus ISPA di Tabanan Meningkat, Warga Diminta Hidup Bersih

Akibat perubahan cuaca, masyarakat diminta terapkan PHBS

Tabanan, IDN Times - Beberapa layanan kesehatan di Tabanan mencatat kenaikan kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Salah satu faktor penyebab adalah perubahan cuaca. 

Kenaikan kasus ISPA itu tercatat, antara lain, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singasana dan Puskesmas Baturiti 1.

1. Terjadi tren peningkatan kasus ISPA di RSUD Singasana

Kasus ISPA di Tabanan Meningkat, Warga Diminta Hidup BersihSuasana layananan di RSUD Singasana Tabanan (Dok. IDNTimes/Istimewa)

Direktur RSUD Singasana, I Wayan Doddy Setiawan memaparkan saat ini terjadi peningkatan kasus ISPA di RSUD Singasana. "Jika dibandingkan kasus tahun lalu pada periode yang sama terjadi peningkatan kasus ISPA," ujarnya,  Kamis (28/3/2024).

Berdasarkan data dari RSUD Singasana, terjadi peningkatan kasus ISPA di triwulan pertama tahun 2024 jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Adapun data ISPA di triwulan pertama tahun 2023 adalah:

  • Januari: 33 kasus rawat jalan, 2 kasus rawat inap
  • Februari: 28 kasus rawat jalan
  • Maret: 12 kasus rawat jalan

Sementara data ISPA pada triwulan pertama di tahun 2024 adalah:

  • Januari: 31 kasus rawat jalan, 1 rawat inap
  • Februari: 54 kasus rawat jalan, 1 rawat inap
  • Maret: 41 kasus rawat jalan, 1 rawat inap.

2. Perubahan cuaca menjadi salah satu faktor peningkatan kasus ISPA

Kasus ISPA di Tabanan Meningkat, Warga Diminta Hidup Bersihilustrasi hujan (unsplash.com/bckfwd)

Doddy memaparkan banyak faktor penyebab peningkatan kasus ISPA, salah satunya karena perubahan cuaca. "Saat ini memasuki musim hujan yang menjadi salah satu faktor peningkatan kasus," papar Doddy.

Pasien ISPA yang datang ke RSUD Singasana, ungkap Doddy, biasanya dengan gejala demam, batuk, pilek. "Sebenarnya kalau masih ringan masih bisa mendapatkan perawatan di rumah dengan meningkatkan daya tahan tubuh seperti minum vitamin, istirahat yang cukup  dan minum obat flu sesuai anjuran dokter," ujarnya.

Namun, kasus ISPA harus segera dibawa ke layanan kesehatan jika mengalami demam yang tidak turun-turun, meski sudah minum obat atau ada sesak nafas atau batuk keras yang berdahak.

3. Kasus ISPA di Puskesmas Batutiri naik 16 persen

Kasus ISPA di Tabanan Meningkat, Warga Diminta Hidup BersihIlustrasi Flu (pexels.com)

Senada, Kepala Puskesmas Baturiti 1 Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, Ni Made Kencanawati memaparkan, kasus ISPA di Puskesmas Baturiti meningkat sekitar 16 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Pada bulan Maret 2024 ini tercatat 80 kasus sementara bulan Februari 2024 sebanyak 64 kasus. Ada peningkatan sekitar 16 persen," ujarnya.

Ia melanjutkan kemungkinan kasus ISPA yang lebih banyak diderita orang dewasa tersebut, dikarenakan infeksi virus. "Saat ini selain cuaca yang kurang bagus juga kemungkinan penularan dari virus," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya penularan ISPA di masyarakat menurut Kencanawati, pihaknya di Puskesmas Baturiti 1 kerap menekankan penerapan prilaku hidup bersih dan sehat  (PHBS)  kepada masyarakat seperti:

  • Rajin cuci tangan dengan sabun di air mengalir.
  • Hindari kontak  dengan orang sakit batuk pilek dan bersin-bersin.
  • Hindari menyentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, tutup mulut dan hidung  bisa bersin
  • Tutup mulut dan hidung bila bersin atau menggunakan masker bila batuk pilek
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan yang sehat, istirahat yang cukup dan olahraga.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya