RSUD Tabanan Terima 46 Kasus Baru HIV Usia Produktif

Itu data terbaru tahun 2022 ya

Tabanan, IDN Times - Human Immunodeficiency Virus (HIV) saat ini mulai merambah generasi muda. Faktor risiko hubungan seks heteroseksual menjadi faktor terbanyak  penularan HIV saat ini. Kasus HIV AIDS bahkan pertama kali muncul di Provinsi Bali pada tahun 1987, berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014.

Berikut ini data terbaru sebaran kasus HIV di Indonesia sejak 1991 hingga Juni 2022:

  • DKI Jakarta: 90.958 kasus
  • Jawa Timur: 78.238 kasus
  • Jawa Barat: 57.426 kasus
  • Jawa Tengah: 47.417 kasus
  • Papua: 45.638 kasus
  • Bali: 28.376 kasus
  • Sumatra Utara: 27.850 kasus
  • Banten: 15.167 kasus]
  • Sulawesi Selatan: 14.810 kasus
  • Kepulauan Riau: 12.943 kasus.

Bali menduduki peringkat 6 kasus HIV terbanyak di Indonesia selama periode tersebut. Bagaimana dengan Kabupaten Tabanan? Berapa banyak generasi muda yang terinfeksi virus ini?

Baca Juga: Klinik PTRM Tabanan Terima Terapi Khusus Pecandu Heroin

1. Tahun 2022 ada penambahan 46 kasus baru HIV di Kabupaten Tabanan

RSUD Tabanan Terima 46 Kasus Baru HIV Usia ProduktifSuasana pelayanan di VCT Pelangi RSUD Tabanan (Dok.IDN Times/RSUD Tabanan)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan periode Januari hingga Juli 2022, ada 46 kasus baru yang positif HIV dengan rincian:

  • Januari: 6 kasus
  • Februari: 10 kasus
  • Maret: 8 kasus
  • April: 7 kasus
  • Mei: 6 kasus
  • Juni: 1 kasus
  • Juli: 8 kasus.

Empar puluh enam kasus baru itu terdiri dari 20 orang berjenis kelamin perempuan, dan 26 orang berjenis kelamin laki-laki. Sementara jika dilihat berdasarkan kelompok umur, kasus positif HIV di Tabanan kebanyakan diderita usia:

  • 30-39 tahun: 13 orang
  •  50-59 tahun: 13 orang
  • 20-29 tahun: 9 orang
  • 40-49 tahun: 6 orang
  • di atas 60 tahun: 3 orang
  • 15-19 tahun: 1 orang
  • 5-14 tahun: 1 orang.

Baca Juga: Nomor WA Layanan Ambulans di Tabanan, Siapa Tahu Butuh

2. Penularan HIV terbanyak di Kabupaten Tabanan berasal dari hubungan seks heteroseksual

RSUD Tabanan Terima 46 Kasus Baru HIV Usia ProduktifUnsplash/frank mckenna

Sementara penularan HIV terbanyak di Kabupaten Tabanan adalah faktor risiko heteroseksual. Dari 46 kasus baru yang positif, 38 kasus di antaranya karena faktor risiko heteroseksual. Sedangkan sisanya karena faktor risiko homoseksual 1 orang, perinatal 1 orang, tato 1 orang, dan tidak diketahui sebanyak 5 orang.

Koordinator Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) Pelangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr Ni Made Yasmi, menyebutkan penularan HIV terbanyak di Kabupaten Tabanan datang dari faktor risiko heteroseksual. Sementara penularan lewat tato yang tercatat satu kasus di data Dinas Kesehatan Tabanan, menurut Yasmi bisa jadi itu bukan faktor risiko murni.

"Pengakuan faktor risiko memang agak sulit dari pasien. Bisa saja ia mengaku pernah ditato, tetapi sebenarnya masih ada faktor risiko lain yang disembunyikan, dan tidak dipaparkan oleh pasien," ujar Yasmi, Rabu (31/8/2022).

Meski demikian, penularan lewat tato bisa saja terjadi karena HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah dan cairan kelamin. Apabila jarum yang dibuat untuk menato tidak disteril dengan baik, maka kemungkinan untuk menularkan HIV sangat besar. Apalagi jika pernah menato orang dengan HIV.

"Jadi jika memakai jarum atau benda tajam yang dipakai untuk banyak orang harus disteril dengan baik. Virus HIV bisa hidup setidaknya dua jam di luar tubuh," kata Yasmin.

3. Total ada 712 pasien HIV yang menjalani terapi ARV di Kabupaten Tabanan

RSUD Tabanan Terima 46 Kasus Baru HIV Usia Produktifilustrasi minum obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Total ada 712 pasien HIV di Kabupaten Tabanan yang menjalani terapi terapi antiretroviral (ARV). Sebagian besarnya berusia produktif antara 25 sampai 49 tahun. Pasien HIV yang menjalani ARV persentasenya hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Untuk perempuan ada yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, pegawai swasta, dan wirausaha. Sementara laki-lakinya bekerja sebagai pegawai swasta, sopir, wiraswasta, dan petani.

"Ada yang berusia di bawah 25 tahun atau berstatus pelajar, tetapi tidak banyak," jelas Yasmin.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya