Kasus Bertambah, Ruang Isolasi COVID-19 di Tabanan Nyaris Penuh

Ada tambahan 12 kasus positif dan satu pasien meninggal

Tabanan, IDN Times - Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Tabanan per Sabtu (05/09/2020), tercatat ada tambahan 12 kasus positif COVID-19. Sementara yang sembuh sebanyak enam orang dan satu orang dinyatakan meninggal. Walaupun ada kenaikan kasus, namun diakui bahwa tim medis masih bisa mengatasi penambahan jumlah kasus ini.

Ruang isolasi di Tabanan juga masih memungkinkan untuk menampung pasien baru, walaupun sesungguhnya jumlah ruang yang kosong kini sudah semakin menipis. Di RSUD Tabanan hanya ada sisa 4 tempat tidur. Apabila jumlah kasus terus meningkat, dikhawatirkan tim medis akan kewalahan dan tidak ada lagi ruang isolasi yang tersedia untuk menampung pasien positif COVID-19. 

1. Tiga hari berturut-turut ada yang meninggal

Kasus Bertambah, Ruang Isolasi COVID-19 di Tabanan Nyaris PenuhIlustrasi pemakaman jenazah COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Dalam tiga hari berturut-turut, Tabanan terus mencatat kasus kematian. Terakhir, pasien yang meninggal pada hari ini Sabtu (5/9/2020), berjenis kelamin perempuan berusia 67 tahun asal Kediri, Tabanan. 

Berdasarkan informasi, pasien yang bekerja sebagai pedagang ini mengalami gejala sesak, batuk kering, dan mual dua hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sempat mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSUD Tabanan sejak Selasa (01/09/2020). 

Informasi mengenai adanya kasus pasien positif COVID-19 ini, dibenarkan juru bicara GTPP COVID-19 Tabanan, I Putu Dian Setiawan. "Pasien memiliki riwayat sesak dan meninggal setelah sempat dirawat di RSUD Tabanan," ujarnya.

Dengan adanya kasus kematian ini, Tabanan mencatat kasus kematian total ada sebanyak tujuh orang.

Baca Juga: Sebulan Diisolasi, Kakek di Tabanan Meninggal Karena COVID-19

2. Isolasi mandiri bagi OTG di rumah masing-masing

Kasus Bertambah, Ruang Isolasi COVID-19 di Tabanan Nyaris Penuhidntimes/wirasanjiwani

Pada Sabtu (05/09/2020), Tabanan mencatat tambahan 12 kasus positif dan enam sembuh. Saat ini pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 67 orang yang dirawat seluruh RS Rujukan COVID-19 di Bali. Selain itu, Tabanan juga mencatat kasus kontak erat dengan pasien positif yang tidak ada gejala atau orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 409 pasien dan Pasien Dalam Pengawasan (atau suspek COVID-19) sebanyak 14 orang.

Menurut Dian, meski terjadi peningkatan kasus, ruang isolasi COVID-19 di Tabanan masih cukup untuk menampung pasien COVID-19. Hanya saja posisinya memang sudah nyaris penuh. Jika terus terjadi peningkatan, ditakutkan akan over capacity dan tenaga kesehatan menjadi kewalahan.

Pemerintah menerapkan kebijakan untuk isolasi mandiri bagi OTG di rumah masing-masing sehingga rumah sakit hanya merawat pasien dengan gejala suspek maupun sudah positif COVID-19.

Baca Juga: APD di Tabanan Masih Aman Asalkan Tidak Ada Peningkatan Kasus COVID-19

3. Jangan sampai lengah dan tetap waspada

Kasus Bertambah, Ruang Isolasi COVID-19 di Tabanan Nyaris PenuhPemeriksaan suhu pengunjung maupun pasien di pintu masuk RSUD Tabanan (Dok.IDN Times/RSUD Tabanan)

Dengan adanya lonjakan pasien terkonfirmasi positif baru ini, Putu Dian terus menekankan agar masyarakat tidak lengah dan selalu waspada serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan di manapun berada. Ia juga menyarankan masyarakat untuk selalu menjaga stamina dan bila merasa kurang sehat, jangan takut ke rumah sakit.

"Kalau sakit, jangan takut ke rumah sakit, karena di tiap rumah sakit penerapan protokol kesehatan sudah sesuai SOP pencegahan penyebaran virus," terangnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya