Penyebaran COVID-19 Klaster RS Swasta di Tabanan Meluas

Semoga imunnya kuat ya

Tabanan, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Tabanan, mendapatkan perluasan kontak tracing penularan COVID-19, yang awalnya hanya terjadi di satu rumah sakit (RS) swasta di Tabanan. Dari hasil tracing tersebut diperoleh adanya kontak virus dengan satu tenaga kesehatan yang bertugas di sebuah puskesmas derah Kabupaten Tabanan.

Karena itu, layanan di puskesmas tersebut harus ditutup sementara sampai hasil swab seluruh petugasnya turun.

Baca Juga: RS Swasta Jadi Klaster, Tabanan Mulai Mengkaji Rapid Test Untuk Pasien

1. Tenaga kesehatan yang bekerja di RS swasta klaster tersebut membawa virus ke rumahnya

Penyebaran COVID-19 Klaster RS Swasta di Tabanan MeluasProtokol pelaksanaan disinfeksi di RSUD Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Ketua Harian GTPP Tabanan, I Gede Susila melalui juru bicaranya I Putu Dian Setiawan, Kamis (25/6), mengatakan dalam menangani klaster COVID-19 di RS swasta, pihaknya telah melakukan uji swab bagi mereka yang kontak erat dengan pasien positif atau pasien yang menjadi sumber penularan.

Hasilnya, kasus penularan baru justru tidak terjadi di lingkungan RS swasta tersebut. Melainkan terjadi di luar rumah sakit, yaitu:

  • Satu tenaga kesehatan berinteraksi dengan keluarganya di rumah. Setelah keluarganya diperiksa, ayah dari tenaga kesehatan tersebut diketahui positif COVID-19
  • Satu tenaga kesehatan juga pulang ke rumah dan kontak dengan suaminya yang bekerja di satu puskesmas wilayah Tabanan dan anaknya masih balita. Suami dan anak ini lalu dilakukan tes swab. Hasilnya diketahui positif.

Baca Juga: RS Swasta di Tabanan Jadi Klaster Setelah Ada 8 Orang Positif COVID-19

2. Puskesmas ditutup sampai hasil uji swab orang hasil kontak tracing keluar

Penyebaran COVID-19 Klaster RS Swasta di Tabanan MeluasSosialisasi mengenai penanggulungan Covid-19 di wilayah Selemadeg, Tabanan pada Kamis (9/4). (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kasus penularan COVID-19 di lingkungan keluarga ini, lanjut Dian, meluas hingga ke layanan kesehatan. Apalagi kasus positif baru di Tabanan merupakan tenaga kesehatan di satu puskesmas yang ada di Tabanan.

"Jadi ia dapat virusnya dari istri yang bekerja di rumah sakit swasta klaster COVID-19," lanjutnya.

Pihak GTPP COVID-19 Tabanan kemudian melakukan kontak tracing dan diketahui seluruh petugas di puskesmas tersebut pernah kontak dengan pasien ini. Sehingga layanan di puskesmas tersebut ditutup mulai Kamis (25/6) sampai hasil uji swabnya keluar. Adapun total kontak tracing yang menjalani uji swab di puskesmas ini sebanyak 57 orang.

Baca Juga: Rentan Kena COVID-19, Begini Cara RSUD Tabanan Tangani Pasien HIV

3. Memakai APD sesuai level risiko sangat penting bagi petugas kesehatan

Penyebaran COVID-19 Klaster RS Swasta di Tabanan MeluasIDN Times/Wira Sanjiwani

Setelah melihat rentetan penularan yang berawal dari klaster RS swasta di Tabanan ini, Dian menilai pentingnya memakai Alat Pelindung Diri (APD). Sebab dari hasil uji swab kontak tracing, sebagian besar petugas yang bekerja di RS swasta tersebut hasilnya negatif.

"Kenapa negatif? Karena mereka memakai APD," jelas Dian.

Lalu tanpa disadari setelah bekerja, petugas kesehatan ini pulang sambil membawa virus. Sedangkan di rumah kebanyakan orang tidak memakai APD. Dari sinilah penularan di lingkungan keluarga itu terjadi. 

Sementara tenaga kesehatan yang dinyatakan positif, selain kontak langsung dengan pasien COVID-19, juga ada kemungkinan karena ketidaktahuan akan status pasien, dan APD yang dipakai tidak sesuai level risiko.

Seperti diketahui RS swasta yang menjadi klaster COVID-19 telah menerapkan pemakaian APD sesuai level risiko. Sementara pasien yang menjadi sumber penularan ini pada awalnya tidak diketahui positif COVID-19. Setelah adanya gejala sesak napas, barulah dilakukan rapid test dan swab yang menyatakan pasien positif. 

Berdasarkan data GTPP COVID-19 Tabanan per Kamis (25/6), tercatat ada 28 warga Tabanan yang dirawat karena COVID-19. Dengan demikian total kumulatif kasus Tabanan menjadi 59 kasus, di mana 31 di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Limbah APD di RSUD Tabanan Diperlakukan Khusus, Begini Caranya

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya