Diterjang El Nino, Provitas Padi Tabanan Tetap Tinggi

Harga gabah melambung ke Rp7.200 per kilogram

Tabanan, IDN Times - Meski diterjang El Nino, ternyata pertanian di Kabupaten Tabanan tidak terlalu berpengaruh. Bahkan provitas padi di Kabupaten Tabanan di tengah musim kemarau panjang tetap tinggi. Ini bisa dilihat dari  produksi panen padi bulan September 2023 yang  mengantongi hasil  8 ton per hektare (ha).

Peningkatan provitas padi pada saat panen tentu menguntungkan petani. Terlebih saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP)  tengah melonjak menyentuh Rp7.200 per kilogram.

1. Provitas panen padi mencapai 8 ton per ha

Diterjang El Nino, Provitas Padi Tabanan Tetap TinggiBulir padi (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Made Subagia mengatakan salah satu sentra produksi yang memberikan hasil panen yang baik selama El Nino ini adalah Subak Bengkel di Kecamatan Kediri. Subak ini memiliki luas lahan 335 ha.

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan dan laporan seluruh koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP), didapati penghitungan provitas panen di Subak Bengkel, khususnya pada depot pengembangan padi ramah lingkungan, hasil yang didapat di tengah ancaman kemarau panjang masih sangat bagus. "Berdasarkan hasil perhitungan, provitas panen padi di subak Bengkel mencapai 8 ton per ha bahkan lebih," ujar Subagia, Jumat (29/9/2023).

Selain di Subak Bengkel, potensi peningkatan provitas panen juga terjadi di wilayah Tabanan Barat yaitu Kecamatan Selemadeg Barat tepatnya di kawasan Subak Antosari yang dalam waktu dekat ini akan memasuki musim panen. Musim panen dan peningkatan provitas padi  ini diharapkan bisa menjaga ketersediaan suplai gabah di Tabanan.

Baca Juga: El Nino Landa Dunia, Jokowi: Terima Kasih Petani Jaga Produksi Pangan

2. Harga gabah sentuh Rp7.200 perkilogram

Diterjang El Nino, Provitas Padi Tabanan Tetap TinggiIlustrasi panen padi. (IDN Times/Dhana Kencana)

Peningkatan provitas padi pada saat panen tentu menguntungkan petani apalagi  di tengah harga gabah  yang tengah melonjak hingga menyentuh Rp7.200 per kilogram. Kenaikan harga gabah ini  jauh di atas patokan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu sebesar Rp5.000 per kilogram. Kenaikan harga ini tentu  memberi keuntungan lebih bagi petani di tengah ancaman kemarau panjang  karena El Nino.

Subagia melanjutkan  peningkatan harga jual hasil pertanian ini  juga diharapkan bisa membuat generasi muda melirik  sektor pertanian. Untuk ini Dinas Pertanian Tabanan terus berupaya menggugah generasi millennial untuk mencintai sektor pertanian melalui pola-pola pertanian modern hingga membangkitkan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) yang anggotanya didominasi kalangan anak muda melalui pola pendampingan dan pelatihan pemanfaatan teknologi pertanian.

“Pola pendampingan atau pelatihan ini memang belum maksimal menyelesaikan masalah. Namun, minimal penerapan teknologi ini mampu menarik anak millennial terjun ke sektor pertanian,” papar Subagia.

3. Petani Tabanan mengaku baru pertamakali merasakan harga jual GKP yang tinggi

Diterjang El Nino, Provitas Padi Tabanan Tetap TinggiIlustrasi buruh tani memanggul gabah usai panen di areal persawahan padi. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Harga jual gabah yang menyentuh Rp7.200 per kilogram membuat sejumlah petani padi di Kabupaten Tabanan gembira. Mereka mengaku baru pertama kali merasakan  harga jual gabah tinggi sehingga bisa menikmati untung.

Seperti diungkapkan I Gede Puja, petani sekaligus Wakil Pekaseh Subak Bengkel, Tempek Uma Bingin, Kecamatan Kediri, harga gabah pada musim panen tahun ini sangat menggembirakan.  “Harga tinggi seperti ini baru kali ini terjadi. Kalau dulu atau panen sebelumnya harga gabah di petani hanya sekitar Rp5.000 per kilogram,” ujarnya.

Tingginya harga jual gabah di Tabanan juga dibenarkan petani sekaligus pengusaha penggilingan beras di Desa Bengkel Kecamatan Kediri, I Made Merta Suteja. Ia mengaku membeli gabah di petani seharga  Rp7.200 per kilogram. "Harga ini merupakan nilai jual tertinggi yang pernah ada. Hal ini menyebabkan harga beras di penggilingan padi menembus Rp13.200 per kilogram," ujarnya.

Menurutnya, harga hasil gabah yang tinggi membuat petani sangat diuntungkan. Dengan harga saat ini dipotong biasa produksi, petani masih mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit.

Baca Juga: Pentingnya Asuransi Gagal Panen Padi Bagi Petani di Bali

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya