64 Warga Eksodus dari Wamena Transit di Bali

Lima warga naik bus ke Probolinggo dan Lumajang

Badung, IDN Times - Sebanyak 64 warga eksodus dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, transit di upron Baseops Lanud TNI AU I Gusti Ngurah Rai, naik pesawat Hercules C130 sekitar pukul 11.45 Wita, Kamis (3/10).

1. Kondisi mereka sehat meski ada yang beberapa di antaranya flu hingga batuk

64 Warga Eksodus dari Wamena Transit di BaliIDN Times/Muhammad Khadafi

Warga eksodus ini tercatat sebanyak 64 orang, terdiri dari 34 dewasa dan 16 anak-anak. Mereka transit sejenak di ruangan Safe House Lanud TNI AU I Gusti Ngurah Rai dan menyempatkan makan siang. Karena nantinya mereka akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah dan juga ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan pesawat yang sama. Mereka lalu melanjutkan penerbangan ke daerahnya masing-masing.

Alida Triyana Puspa Indah, Ketua Persatuan Istri Angkatan Udara (PIA) Ardhya Garini, menyampaikan kondisi mereka dalam keadaan sehat meski ada yang beberapa di antaranya panas hingga batuk.

"Untuk warga ada anak-anak di bawah lima tahun. Saya lihat kondisinya sehat saja tapi mungkin karena pergantian cuaca dan ada kendala cuaca juga di Wamena. Karena dari tempat yang satu ke tempat yang lain kan sudah beda. Mungkin syok saja (Hingga) ada panas, flu dan batuk," kata Alida.

2. Lima warga pulang ke kampung halaman di Probolinggo dan Lumajang naik bus

64 Warga Eksodus dari Wamena Transit di BaliIDN Times/Muhammad Khadafi

Puluhan warga ini rata-rata berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Padang Sumatera Barat. Namun dari 64 warga, ada lima orang asal Probolinggo dan Lumajang Jawa Timur, nantinya langsung naik bus menuju kampung halamannya.

"Tadi ada info yang ke Probolinggo, dari pihak Lanud juga akan membantu mengantarkan nanti di sana ada yang mengurus lagi. Nanti ada juga ke Semarang, Madiun dan ada yang ke Jakarta. Nanti dari Jakarta difasilitasi kembali ke Padang dan naik pesawat yang sama," jelas Alida.

Alida mengaku tidak ada bantuan khusus untuk mereka. Hanya memberikan bantuan makan siang saja.

"Bantuan lebih tidak ada, karena mereka datang ke sini ala kadarnya, kita membantu mereka untuk makan siang agar dalam perjalanan selanjutnya tidak terlalu kosong. Kita belum tahu (Ada transit lagi). Tapi saya harap tidak ada pengungsi lagi sudah aman tidak ada lagi seperti ini," ujarnya.

3. Masih ada sembilan ribu orang yang menunggu jadwal eksodus

64 Warga Eksodus dari Wamena Transit di BaliIDN Times/Muhammad Khadafi

Sementara Kepen Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kapten Sus Dani Kusdani, menjelaskan pengungsi tujuan Bandara Ahmad Yani ada 14 orang dewasa.

"Untuk Bandara Halim Jakarta, 50 orang terdiri dari 34 dewasa dan 16 anak. Total ada 64 orang,” ujar Dani.

Dani mengatakan alasan para penumpang ini transit di Bali. Sebab setelah didata ulang, ada lima orang dari 64 penumpang hendak pulang kampung tujuan Probolinggo dan Lumajang Jawa Timur. Mereka akan diberangkatkan naik bus menuju Pelabuhan Gilimanuk dan diantar ke Probolinggo.

“Lima orang turun di sini. Kita tunggu koordinasi selanjutnya untuk ke Jatim,” ungkapnya.

Selanjutnya dari 59 orang, sebanyak 14 orang lainnya akan diturunkan ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Lalu 45 orang lainnya akan diturunkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma untuk diberangkatkan ke Sumatera Barat. "Langsung dari Halim ke Padang,” jelas Dani.

Dani mengungkapkan, berdasarkan data yang ia peroleh, ada sembilan ribu warga dari berbagai provinsi tengah menunggu jadwal eksodus. Sembilan ribu warga ini tengah mengungsi di Kodim, Polres dan Bandara di Wamena. "Masih ada sembilan ribu orang di Wamena,” ungkap Dani.

Dani belum tahu jadwal dan teknis keberangkatan warga tersebut. Namun TNI AU tengah berupaya memulangkan warga. “Ada pesawat yang kita gunakan untuk kemanusiaan,” tandas Dani.

Baca Juga: Mahasiswa Papua di Bali: Veronica Koman Dihormati Masyarakat Papua

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya