Kemenko Maritim & Pelindo lll Sepakat Perbaiki Kerusakan Kawasan Benoa

Mereka juga meminta maaf atas kerusakan yang terjadi

Denpasar, IDN, Times - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko) telah menyepakati untuk memperbaiki kerusakan lingkungan di kawasan proyek reklamasi Pelabuhan Benoa.

Hal ini setelah Gubernur Bali meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III segera menghentikan reklamasi di areal seluas 85 hektare sekeliling Pelabuhan Benoa, beberapa waktu lalu. Penghentian ini dilakukan karena pengurukan wilayah laut itu menyebabkan hancurnya ekosistem bakau seluas 17 hektare, serta memicu terjadinya sejumlah pelanggaran.

Permintaan itu disampaikan Gubernur Koster dalam surat resmi kepada Direktur Utama Pelindo III yang juga ditembuskan kepada Menteri BUMN, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Perhubungan, serta Menteri Agraria dan Penataan Ruang.

1. Kemenko Maritim akui ada kerusakan lingkungan di kawasan Pelabuhan Benoa Bali

Kemenko Maritim & Pelindo lll Sepakat Perbaiki Kerusakan Kawasan BenoaInstagram.com/forbali13

Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin, mengakui pihaknya ada permasalahan di Pelabuhan Benoa. Yaitu lintasan dari material pengerukan pelabuhan menimbulkan dampak berupa penyebaran sedimen ke luar area dumping site 2. Sehingga mengakibatkan matinya tanaman mangrove di sekitar kawasan tersebut.

"Kita sadari ada masalah itu. Pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar untuk menyeimbangkan antara pembangunan, kepentingan masyarakat lokal dan lingkungan," kata Ridwan saat menggelar konferensi pers di Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (7/9) sore.

"Untuk itu kami sejak dua Minggu yang lalu sudah datang kesini. Sudah mengadakan rapat koordinasi di Jakarta, dan dihadiri semua pihak yang terkait termasuk Pemerintah Provinsi Bali, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan tentunya dari Kemenko Maritim," tambah Ridwan.

2. Pelindo lll sepakat tidak akan melanjutkan perluasan penumpukan material di kawasan Pelabuhan Benoa

Kemenko Maritim & Pelindo lll Sepakat Perbaiki Kerusakan Kawasan BenoaIDN Times/Muhammad Khadafi

Dari rapat koordinasi di Jakarta menghasilkan keputusan, bahwa pihak Pelindo lll sepakat tidak akan melanjutkan perluasan penumpukan material di kawasan Pelabuhan Benoa.

"Namun sebaliknya, Pelindo lll akan menata, memitigasi dampaknya dan meretorasi kondisi lingkungan di kawasan tersebut. Jadi yang rusak-rusak diperbaiki dan yang sudah bagus dirapikan," katanya.

Kemudian setelah penataan awal, PT Pelindo lll bersama-sama dengan KSOP Benoa akan meninjau kembali dokumen rencana Induk Pelabuhan (RIP). Mereka akan mengusulkan rencana secara terinci dengan memperhatikan RIP yang berlaku saat ini, dan sesuai arahan surat resmi dari Gubernur Bali.

Pemerintah melalui koordinasi Kemenko Maritim, akan membentuk tim koordinasi pemantauan yang terdiri dari para pejabat, pakar dari Pemerintah Daerah dan Perguruan tinggi. Mereka nantinya bertugas untuk mengumpulkan data dan informasi, menyampaikan masukan serta rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Bali dan Pelindo lll untuk menindaklanjuti pengembangan Pelabuhan Benoa.

"Jadi nanti tim inilah yang akan mengumpulkan informasi secara objektif dan ilmiah membuat masukan dan rekomendasi apa yang akan dilakukan, supaya objektif, profesional dan supaya bermanfaat bagi masyarakat luas dan jangka panjang," jelas Ridwan.

3. "Budaya Bali adalah modal dasar dari pariwisata dan kearifan lokal"

Kemenko Maritim & Pelindo lll Sepakat Perbaiki Kerusakan Kawasan BenoaIDN Times/Muhammad Khadafi

Sementara rekomendasi lainnya nanti akan disusun dengan memperhatikan kepentingan nasional, kepentingan daerah dan kearifan lokal. Kepentingan nasional yang dimaksud di sini adalah pemerintah yang saat ini mendorong pertumbuhan pariwisata di Bali.

"Kita tahu Bali adalah andalan Indonesia sehingga nanti Pelabuhan Benoa yang dirancang sebagai pelabuhan utama untuk kapal-kapal pesiar atau kapal cruise tentu akan bisa berkembang dan berkontribusi bagi pemerintah baik nasional maupun daerah," ujarnya.

"(Untuk) kepentingan daerah seperti yang saya sampaikan Bapak Gubernur sudah ambil sikap. Kepentingan daerah yang disampaikan oleh Bapak Gubernur itu akan menjadi pertimbangan penting dalam menyusun rencana berikutnya serta kearifan lokal, di mana kita tahu bahwa budaya Bali adalah modal dasar dari pariwisata dan kearifan lokal itu," sambung Ridwan.

4. Kemenko Maritim dan Pelindo lll meminta maaf atas kerusakan lingkungan

Kemenko Maritim & Pelindo lll Sepakat Perbaiki Kerusakan Kawasan BenoaFacebook.com/forbali13

Ridwan mengaku meminta maaf kepada semua pihak atas kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek tersebut. Pihaknya akan memperbaiki kesalahan-kesalahan ini.

"Tentunya kita tahu kerusakan lingkungan adalah sesuatu semua pihak tidak ada yang mengharapkan, kesalahan mendasar, kesalahan teknis, kesalahan tata kelola ini akan segera diperbaiki," ujarnya.

Pemanfaatan kawasan dumping site 1 dan 2 akan ditinjau ulang, dengan memproritaskan kepentingan umum.

"Sebagaimana yang kita ketahui kan ada pelabuhan gas, pelabuhan curah cair yang sekarang menurut para pakar sebaiknya tidak di situ tempatnya karena bisa berbahaya. Itu akan kita pindahkan atau relokasi ke daerah baru. Kemudian untuk tangki bahan bakar, karena kita tau nanti kapal ci-nya besar-besar, kita perlu menyediakan bahan bakar karena nanti kalau tidak, dia akan membeli bahan bakar di tempat yang lain," jelas Ridwan.

Di samping itu, dari informasi KSOP Benoa, nantinya akan ada fasilitas pasokan avtur ke Bandara Ngurah Rai dari Pelabuhan Benoa.

"Jadi intinya untuk mendukung kepentingan besarnya dan kepentingan kegiatan Pelabuhan Benoa tapi dibuat untuk kemanfaatan mendukung operasional Pelabuhan Benoa," ujar Ridwan.

Baca Juga: 5 Alasan Reklamasi Pelabuhan Benoa Harus Dihentikan Versi Tokoh Bali

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya