Ayah Bayi Kembar Siam asal Buleleng Jual Canang untuk Mencukupi Hidup

Mereka tengah menunggu bayinya dipisah

Denpasar, IDN Times - Tiga bulan menjalani perawatan, bayi kembar siam dempet dada asal Kabupaten Buleleng kondisinya semakin membaik.

Bayi yang lahir dari pasangan suami istri Kadek Redita (24) dan Putu Ayu Sumadi (18), saat ini masih berada di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP), Sanglah Denpasar, Rabu (2/10).

1. Kondisi bayi kembar siam semakin stabil

Ayah Bayi Kembar Siam asal Buleleng Jual Canang untuk Mencukupi HidupIDN TImes/Muhammad Khadafi

Sang ayah, Kadek Redita, menyampaikan kondisi kedua anaknya semakin hari semakin stabil. Buah hatinya juga mau banyak meminum ASI ibunya. Selama ini ia dan istri mengaku tidak mengalami kesulitan saat merawatnya.

"Untuk bulan sekarang sudah semakin stabil dan kita sudah bisa ngasih susu (ASI) sendiri, mandikan sendiri," kata Redita saat ditemui di RSUP Sanglah Denpasar, Rabu (2/10).

2. Sang ayah sudah menyiapkan untuk kedua buah hatinya

Ayah Bayi Kembar Siam asal Buleleng Jual Canang untuk Mencukupi HidupDok.IDN Times/Istimewa

Redita kini sudah menyiapkan nama untuk dua buah hatinya. Pertama diberi nama Komang Dita Ariyani, dan yang kedua adalah Kadek Lianasari. Saat ini ia dan istrinya berharap tim bedah kembar siam dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, bisa melakukan pemisahan buah hatinya atau tidak.

"Kalau sekarang nunggu hasil yang dari Surabaya bagaimana. Iya harapannya supaya bisa dipisah dan bisa selamat," harap Redita.

3. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sang ayah dan ibu berjualan canang

Ayah Bayi Kembar Siam asal Buleleng Jual Canang untuk Mencukupi HidupFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Beruntung biaya perawatan kedua putrinya ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia dan istrinya berjualan canang (Perlengkapan upacara keagamaan) di Jalan Kartini, Denpasar. Karena selama kedua putrinya dirawat di RSUP Sanglah, Redita sudah tidak bekerja lagi sebagai kuli bangunan di kampungnya.

"Iya jualan canang. Kalau di sini bawa janur (Bikin canang). Sorenya, jualan di (Jalan) Kartini. Kadang sehari dapat Rp40 ribu. Iya waktu itu dapat dari donatur dan kita pakai buat jualan. Iya buat makan dan sehari-hari," ungkapnya.

Selama kedua putrinya dirawat, mereka menyewa tempat indekos di Jalan Pedungan, Denpasar. Karena rumah asalnya berada di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. Jadi butuh waktu sekitar empat jam untuk pulang kampung.

"Kalau dulu kami menumpang sama kakak, sekarang sudah dapat kos sendiri. Iya di sini sambil jualan canang supaya bisa (Bertahan hidup)," ujar Redita.

Sementara sang ibu, Putu Ayu Sumadi, mengaku tidak kesulitan selama merawat kedua putrinya. Karena mereka sudah bisa berinteraksi dengannya. "Iya sudah bisa digendong, sudah bisa interaksi dan sudah bisa senyum-senyum," katanya.

Seperti yang diberitakan, bayi kembar dempet tersebut merupakan anak pertama dari Kadek Redita dan Putu Ayu Sumadi. Bayi tersebut lahir melalui bedah caesar di Rumah Sakit Santi Graha, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, dalam kondisi sehat. Bayi lahir dengan berat 4,2 kilogram dan panjangnya 49 centimeter, Rabu (3/7) lalu sekitar pukul 16.00 Wita.

Mereka kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah pada Kamis (4/7) sekitar pukul 17.00 Wita, untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Kini sang bayi masih ditempatkan di ICU ruang Cempaka RSUP Sanglah.

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya