3 Bencana di Bali yang Wajib Diwaspadai Ketika Musim Hujan Tiba
IDN Times/Ayu Afria
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Setelah berbulan-bulan panas, Pulau Bali akhirnya memasuki musim hujan, Sabtu (2/11) kemarin. Sebagian besar wilayah Bali diguyur hujan terutama di wilayah Denpasar. Hingga berita ini dibuat, langit Denpasar nampak mendung. Apa saja yang perlu diwaspadai oleh masyarakat Bali? Berikut ini ulasannya:
1. Meski sebagian besar wilayah Bali hujan, namun ada beberapa zona yang baru turun pada bulan Desember
PixabayIman Faturahman, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, menyampaikan sebagian wilayah Pulau Bali sudah memasuki musim hujan. Namun waktu turunnya hujan berbeda-beda di tiap wilayah. Zona wilayah lain ada yang diprediksi baru turun hujan pada bulan Desember.
"Iya. Bali itu kan ada 15 zona musim dan dari 15 musim itu memasuki musim penghujan dan itu beda-beda waktunya. Sesuai perkiraan kan sudah dimulai dari sebagian zona bagian barat dan Bali bagian tengah. Itu di awal November kemudian di zona yang lain itu di Desember," kata Iman saat dihubungi, Minggu (3/11).
2. Masyarakat diminta mewaspadai angin kencang
IDN Times/Sukma SaktiIman menjelaskan, Bali bagian barat dan tengah sudah diguyur hujan sejak Sabtu (2/11). Datangnya hujan, berarti Bali sudah memasuki musim pancaroba dan umumnya akan ada terjadi angin kencang.
"Kalau sudah masuk musim pancaroba biasanya angin kencang karena adanya fenomena tekanan rendah, di mana daerah wilayah Bali itu mendapatkan panas yang berlebih dibandingkan lainnya. Sehingga yang area mendapatkan panas lebih tinggi itu dia akan menjadikan daerah tekanan rendah sehingga angin masuk dari berbagai arah. Tetapi kalau dari sisi generalnya, arah angin masih dari timur tenggara masih sampai saat ini," ungkap Iman.
3. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Januari dan Februari
mydigitalphotography.netAdanya musim peralihan ini, lanjut Iman, masyarakat diminta waspada terhadap pohon-pohon yang roboh karena angin kencang. Dahan-dahan pohon yang rindang sebaiknya segera dipotong.
"Kalau yang sudah rindang (Pohon) dipotongin. Biasanya ranting dan dahan itu bisa patah, bahkan pohon itu bisa roboh," ujarnya.
Selain angin kencang, masyarakat harus mewaspadai longsor dan banjir. Karena curah air akan turun ke bumi cukup besar. Ia berharap pemerintah setempat sudah mengantisipasi adanya hal itu.
"Kalau di musim penghujan itu banjir longsor, jumlah air kan cukup besar. Kalau longsor sendiri dia akan ada lapisan tertentu akan mencapai titik jenuh jumlah airnya. Sehingga di lapisan (Tanah) akan mengalami longsor dan juga banjir. Pemerintah setempat harus siap-siap melakukan pembersihan saluran air utamanya. Sebelum nanti memasuki masa-masa puncak musim hujan," kata Iman.
Dari catatan sebelumnya, kata Iman, puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2020 di seluruh wilayah Bali.
"Kalau dari catatan sebelum-sebelumnya, biasanya Januari Februari hampir semua akan mengalami hujan dan semua wilayah memasuki puncak hujan," tutup Iman.
