Ngamuk dan Bawa Pisau, Turis Inggris di Ubud Diamankan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gianyar, IDN Times - Turis asing atau warga negara asing (WNA) kembali diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar karena meresahkan masyarakat, Minggu (25/8) siang. WNA asal Inggris bernama Abdul Raazik (33) mengamuk dan membawa pisau di sebuah vila Desa Sayan, Ubud, Gianyar.
1. Turis asing ini mengamuk di vila sambil membawa pisau
Kepala Satpol PP Gianyar, I Made Watha, membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengatakan kejadiannya di sebuah vila Desa Sayan, Ubud sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu ada laporan dari pemilik vila bahwa seorang turis asing mengamuk sambil membawa pisau.
Turis asing ini kemudian diamankan oleh pecalang dan polisi setempat, selanjutnya diserahkan ke Satpol PP Gianyar.
"Kemarin kita amankan bersama kepolisian dan pecalang," kata Watha saat dihubungi, Senin (26/8).
Baca Juga: Viral Turis Asing Usir Warga Bali dari Pantai, Begini Kejadiannya
2. Pria asing ini dibawa ke RSJ Bangli
Turis Inggris ini dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli selama penanganannya. Sebab pria tersebut diduga mengalami gangguan jiwa dan depresi. Selain itu, Watha juga menduga pria tersebut kehabisan bekal saat berlibur di Bali.
"Sekarang sudah di Bangli (RSJ). Stres dan uang habis kan begitu," kata Watha.
3. Meski tidak ada kerusakan atau korban, namun aksinya meresahkan warga setempat
Watha menjelaskan pria tersebut diamankan karena mengancam keselamatan warga lain. Meski mengamuk dan membawa pisau, namun tidak ada kerusakan yang ditimbulkannya.
"Kalau mengancam jiwa orang lain kita amankan itu. Memang ngamuk-ngamuk dan tak sempat merusak. Ia bawa pisau orang gila meresahkan dan berisiko," jelasnya.
4. Ia diserahkan ke dinsos dan imigrasi
Penanganannya kini diserahkan ke pihak dinas sosial dan imigrasi. Namun masih menunggu keadaannya stabil di RSJ Bangli.
"Sudah beberapa minggu (Tinggal di Bali). Begitu normal dikembalikan ke imigrasi dan dinas sosial," ujar dia.
Baca Juga: Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?