2. Satpol PP berhasil mengamankan setelah ada kabar ia tidak membayar usai makan di warung

IDN TImes/Reza Iqbal

Setelah viral, pihak Satpol PP melacaknya namun kehilangan jejak karena minim informasi. Pada hari Kamis (329/8), turis tersebut diamankan karena tak bayar makan. Ia ditangkap oleh petugas Jagabaya atau semacam petugas keamanan desa di Kuta. Pasalnya, usai makan ia langsung pergi tanpa membayar.

"Ini makan di warung makan habis itu jalan begitu saja, kemudian diteriakin oleh pedagangnya. Kemudian ada Jagabaya di desa adat diteriakin dan ditangkap," ungkapnya.

3. Selama dua jam ia tidak berbicara apapun ketika ditanyakan soal paspor

Foto hanya ilustrasi. (nypost.com)

Ia dibawa ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta dan selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak Imigrasi. Selama diamankan, pria ini hampir dua jam tidak bicara, sehingga membuat petugas kebingungan karena tak ada identitas apapun. Dua jam berlalu, barulah ia berbicara dan mengatakan paspornya berada di hotel.

"Selama dua jam tak ada ngomong apa. Tadi setelah dua jam ditungguin sama Imigrasi juga. Dan sadar dan bilang paspornya ketinggalan," ujarnya.

4. Kasatpol PP menduga paspor turis ini ditahan pihak hotel karena belum membayar

Pexels.com/Francesco Ungaro

Suryanegara juga menduga pria ini tak membayar hotel tempatnya menginap. Sehingga paspornya juga sempat ditahan. Kini penanganannya diserahkan kepada pihak Imigrasi dan akan dikoordinasikan dengan Kedutaan Australia.

"Kemungkinan ini paspornya ditahan pihak hotel karena tak bayar. Makan tak bayar juga," terangnya.

5. Kasatpol PP mengaku stres melihat ulah turis asing akhir-akhir ini

IDN Times/Imam Rosidin

Agung Kerta mengaku dibuat bingung atas ulah turis asing akhir-akhir ini. Ia mengarakan hampir setiap minggu ada saja turis asing bermasalah. Mulai dari pura-pura mabuk, stres, gepeng, dan mengemis.

"Saya rasa pasti itu karena apa bule datang itu juga bermodal tiket aja. Ke sini dia tidak jelas ada yng ngemis ada yang gepeng dan pura-pura mabuk," katanya keheranan.

Ia berharap ke depan, penerimaan wisatawan ke Bali lebih selektif lagi. Harus dipastikan lagi berapa jumlah uang yang dibawanya agar tidak menimbulkan masalah. Menurutnya jangan mengejar kuantitas tapi melupakan kualitas.

'Kita kak tidak menyalahkan bebas visa tapi kan seleksi orang. Seperti itu. Kita aja keluar negeri uang dan menginap di mana modal-modal ditanyain. Jangan mengejar jumlah kualitas gak ada. Ini kita kebingungan kita ikut stres yang menangani begini-begini," keluhnya.

Baca Juga: Dinilai Tak Beretika, Regulasi Khusus Turis Asing di Bali Akan Dibuat