Viral, Turis Asing Usir Warga Desa Mandi di Pantai Buleleng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buleleng, IDN Times - Netizen Bali sedang diramaikan oleh beredarnya video seorang turis asing atau Warga Negara Asing (WNA) yang melarang warga mandi di pantai sekitar vila tempatnya menginap. Kejadian itu diduga terjadi di Desa Temukus, Banjar, Buleleng, Minggu (21/7) pukul 17.30 Wita. Apakah benar kejadian itu? Berikut ini hasil penelusuran IDN Times:
1. Warga lokal dihampiri oleh anak turis asing tersebut
IDN Times berhasil menghubungi warga lokal yang mengalami pengusiran tersebut. Warga tersebut bernama Gede Arya Adnyana (31). Dari keterangannya, saat itu ia bersama anaknya sedang mandi di pantai sekitar vila. Kemudian anak dari turis asing tersebut menghampiri mereka dan memintanya menyingkir.
"Ada tiyang (Saya) sama anak yang umur 3,5 tahun jalan-jalan ke daerah sana dan mau mandi bersama anak saya. Setelah itu ada anak kecil datang, dia kasih tahu bahasa Arab, dan saya bilang mandi di sini karena di sebelah barat itu ada banyak lumut," kata dia, Selasa (23/7).
2. Turis asing tersebut berdalih sudah menyewa vila dan pantainya
Berselang beberapa menit, sang ayah dari anak tersebut datang. Dengan menggunakan Bahasa Inggris, ia meminta Arya pergi karena merasa terganggu. Turis asing ini berdalih bahwa vila dan area pantainya sudah disewa.
"Beberapa menitnya, bapaknya datang dengan nada kasar mengusir dalam Bahasa Inggris, pokoknya bilang mau kalau mau mandi di sini harus minta izin karena saya telah menyewa semua tempat ini dari vila sampai ke pantai," ujar dia.
3. "Silakan kunjungi tempat di luar Bali"
Setelah itu, Arya menghubungi pihak desa dan tak berselang lama banyak penduduk datang. Karena kata Arya, turis asing tersebut masih bertahan sama pendiriannya, kasus ini akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Datanglah petugas polisi untuk mencairkan suasana. Warga sekitar sepakat untuk meminta turis tersebut pindah dan keluar dari vila yang disewanya.
"Sekarang harus pergi dari Bali, dan jam setengah 10 malam dia bersama delapan keluarganya pergi dari sana kita kawal sampai perbatasan Temukus, silakan kunjungi tempat di luar Bali," jelasnya.
4. Turis asing ini pindah ke hotel lain karena desakan warga sekitar
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, menjelaskan masalah tersebut terjadi karena ada kesalahpahaman. Saat itu ada tamu dari Timur Tengah yang menyewa vila tersebut. Arya yang merupakan warga lokal berniat mandi di areal pantai di depan vila tersebut. Namun turis tersebut marah dan mengusir Arya karena merasa sudah menyewa vila.
Karena warga mulai terpancing, pihak polisi datang untuk membantu menengahi permasalahan ini. Warga lantas meminta agar turis tersebut segera pindah dan keluar. Turis asing ini tetap bertahan pada pendiriannya karena merasa ada sisa satu malam lagi menginap di vila. Pada akhirnya turis tersebut bersedia pindah ke hotel lain pada pukul 23.00 Wita.
5. Menurut Sutrisna, kesalahpahaman ini dipicu karena turis tersebut tidak mau ada warga yang mandi dengan bertelanjang dada
Sutrisna mengatakan, bahwa seluruh laut dan pantai yang ada di Buleleng open access alias terbuka untuk umum. Untuk itu ia mengimbau kepada setiap guide, pengelola wisata, pemilik hotel, dan pelaku pariwisata lainnya agar menginformasikan kepada tamunya, bahwa semua pantai yang ada di Bali terbuka untuk umum.
"Supaya para guide dan pengelola wisata, pemilik hotel agar menginformasikan kepada tamunya bahwa pantai adalah untuk umum atau open access," tegas dia, Rabu (24/7) sore.
Terkait kesalahpahaman itu, ia mengatakan bahwa turis tersebut tidak mau ada warga yang mandi dengan bertelanjang dada. Sehingga ia mengusir warga setempat yang mandi di sana.
"Terjadi kesalahpahaman. Ada tamu Arab menginap lima hari. Karena ada perselisihan kalau yang saya baca mungkin supaya tak bercampur dengan yang telanjang dan sebagainya. Tapi di Bali gak bisa seperti itu. Kemudian marah-marah dan diusir," jelasnya.
Baca Juga: Gubernur Bali Janji Tertibkan Turis Asing yang Berkelakuan Aneh