15 KK Warga Bali yang Akan Transmigrasi ke Sulawesi Tunggu Instruksi
classpass.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Pada akhir tahun nanti, total 15 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 58 krama asal Bali tercatat akan mengikuti program transmigrasi ke Sulawesi. Namun, terkait bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pihak Disnaker dan ESDM Provinsi Bali masih menunggu instruksi pusat.
"Soalnya ini adalah program dari pemerintah pusat. Jadi, kami tidak bisa memutuskan. Semua sesuai prosedur saja," ungkap I Ketut Walia, Kepala Seksi Transmigrasi, Bidang Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, Disnaker dan ESDM Bali, ketika dihubungi Rabu (3/10) siang.
1. Ditempatkan di tiga wilayah di Sulawesi
ANTARA FOTO/Darwin FatirWarga Bali yang mengikuti program transmigrasi berasal dari empat kabupaten. Yakni Gianyar, Bangli, Karangasem, dan Jembrana. Mereka akan ditempatkan di Sulawesi Tengah sebanyak 5 KK, Sulawesi Tenggara 5 KK, dan Sulawesi Barat 5 KK.
"Mereka akan ditempatkan dan diberi lahan garapan nantinya. Areanya berupa pohon cengkeh, ladah, dan sawit," jelasnya.
2. Segera mengikuti pelatihan
Pexels/Kaboompics.comWalia menambahkan, para warga yang ikut program transmigrasi ini akan mengikuti pelatihan pada 8 Oktober mendatang. Pelatihannya sendiri akan dilakukan di Balai Latihan Masyarakat yang beralamat di Jalan Kayu Aya, Seminyak, Kuta.
"Kami sesuai program yang akan dijalankan. Setelah pendataan, mereka akan mengikuti pelatihan," tambahnya.
3. Belum bisa menghubungi yang ada di Sulawesi
ANTARA FOTO/Darwin FatirWalia juga mengatakan ia belum bisa menghubungi para transmigran yang sudah ada di Sulawesi. Menurutnya, warga Bali yang terdampak gempa di Sulawesi masih fokus untuk pemulihan pascabencana.
"Bahkan kantor yang ada di sana juga tidak mengangkat," pungkasnya.
Data selama empat tahun terakhir menyebutkan ada 90 KK dari Bali yang tersebar di Sulawesi. Rinciannya, 10 kk pada 2014, 20 KK 2015, 43 KK 2016, dan 17 KK 2017. Dari 90 KK tersebut, total warga yang ikut program ini berjumlah 327 orang.
