Tahanan Kabur Lagi, Bangunan Kantor Polisi di Bali Dipertanyakan

Dua tahanan kabur dari Pos Polisi Ungasan dan buron!

Badung, IDN Times - Lagi. Kasus tahanan di Bali melarikan diri dari dalam sel tahanan kembali terjadi. Kali ini dua orang tahanan Markas Polisi Kuta Selatan melarikan diri dari sel Pos Polisi Ungasan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Selasa (25/6) laku sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.

Kenapa bisa kabur dan apa yang membuat kasus seperti ini sering terjadi?

1. Dua tahanan kasus curanmor dan narkotika berhasil kabur setelah menggergaji sel

Tahanan Kabur Lagi, Bangunan Kantor Polisi di Bali DipertanyakanIDN Times/Sukma Sakti

Dua tahanan berinisial AN dan W tersebut kabur dengan cara menggergaji sel tahanan saat petugas penjaganya tertidur. Kedua tahanan tersebut terlibat kasus pencurian sepeda motor dan narkotika. Mereka ditahan di Pos Polisi Ungasan selama sebulan terakhir.

"Tahanan kasus narkotika dan curanmor. Itu tahanan anggota Polsek Kutsel (Kuta Selatan). Sekarang anggota masih melakukan pengejaran kepada tahanan tersebut," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan, di Mapolresta Denpasar, Selasa (25/6).

2. Tahanan kabur pukul 3 dini hari dan penjaga lalai tidak mengeceknya dan tertidur

Tahanan Kabur Lagi, Bangunan Kantor Polisi di Bali DipertanyakanIDN Times/Sukma Shakti

Ruddi menjelaskan, kaburnya tahanan tersebut karena lalainya para penjaga saat itu. Dua orang penjaga tidak melakukan pemeriksaan secara berkala dan tertidur. Terkait gergaji yang digunakan, pihaknya masih menyelidikinya.

"Tahanan ini dia menggergaji pintu tahanan. Dan ini lalai penjaganya kejadian jam 3 pagi. Kelalaiannya tidak melakukan pengecekan, kemudian tertidur anggota," kata dia.

3. Apa para penjaga mendapatkan sanksi?

Tahanan Kabur Lagi, Bangunan Kantor Polisi di Bali Dipertanyakantwitter.com/KNX1070

Terkait sanksi apa yang akan diberikan kepada penjaga, ia menyerahkannya kepada hasil pemeriksaan Profesi dan Pengamanan (Propam). Ia menjelaskan, ada enam tahanan di Pos Polisi Ungasan. Namun dua di antaranya nekat kabur.

"Kita sudah sampaikan ke jajaran untuk membantu mencari. Ya saya harapkan segera menyerahkan diri. Kalau tidak akan kami tindak tegas," jelasnya.

4. Petugas baru tahu ada yang kabur setelah tahanan lain memanggilnya

Tahanan Kabur Lagi, Bangunan Kantor Polisi di Bali DipertanyakanPixabay.com/Ichigo121212

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Pos Polisi Ungasan tersebut memiliki dua sel tahanan. Sewaktu melakukan pemeriksaan pukul 20.00 Wita, dua petugas melihat tahanan masih berjumlah enam orang. Saat dicek terakhir pukul 02.00 Wita, dua petugas tersebut melihat jumlah tahanannya masih lengkap.

Namun sekitar pukul 03.00 Wita, terdengar suara tahanan dari sel 1 memanggil. Petugas jaga kemudian menghampirinya dan kaget setelah diinformasikan bahwa tahanan sel 2 melarikan diri.

5. Bangunan tahanan di kantor kepolisian sudah tak layak

Tahanan Kabur Lagi, Bangunan Kantor Polisi di Bali Dipertanyakantraveltriangle.com

Kriminolog dari Universitas Udayana, Doktor Gede Made Swardana, berpendapat kaburnya tahanan dari tahanan kantor kepolisian dipengaruhi banyak hal. Satu di antaranya karena kondisi bangunan tahanan yang dinilai sudah tak layak.

Menurutnya, kondisi kantor-kantor kepolisian di Bali rata-rata bangunan lama. Apalagi kondisi tempat tahanannya jarang dilakukan perbaikan. Sehingga memudahkan para tahanan untuk kabur.

"Banyak rutan, atau rutan polisi hanya peninggalan. Kalau baru, hanya bangunan di ruang-ruang tertentu saja. Ruang tahanan mungkin tetap saja seperti itu. Kondisi bangunan juga menentukan," kata dia.

6. Faktor lainnya adalah karena insting manusia yang ingin bebas

Tahanan Kabur Lagi, Bangunan Kantor Polisi di Bali Dipertanyakanunsplash.com/Larry Farr

Faktor lain adalah dari sisi orang yang ditahan dan secara psikologis. Pertama adalah insting manusia yang memang ingin bebas. Jika ditambah dengan perasaan bahwa dirinya tak bersalah, maka akan menguatkan niatnya untuk melarikan diri. Niatnya akan semakin membuncah jika ada teman satu sel mempunyai pikiran yang sama. Jadi, mereka akan bekerja sama supaya bisa melarikan diri.

"Sehingga dia merasa berontak dalam beban pikiran dan haknya juga berontak dan berusaha keluar dari situ dan dia merasa saya (Tidak bersalah)," katanya.

Ke depan, saran untuk pihak kepolisian adalah jika faktor penyebabnya karena psikologis si tahanan, maka mereka harus diperlakukan secara manusiawi. Misalnya, lebih diperhatikan dari segi makanan dan perlakuannya.

Kemudian, terkait bangunan seharusnya segera diperbarui sarana dan prasarananya. Anggaran untuk kelayakan tersebut juga harus diperhitungkan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya