Seminggu Hilang, Jasad Nyoman Kirna Ditemukan di Dasar Jurang Tabanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Seorang warga Desa Apuan, Baturiti, Tabanan bernama I Nyoman Kirna (50) dilaporkan hilang sejak hari Sabtu (9/2) lalu. Berselang waktu seminggu, tepatnya pada Jumat (15/2) lalu, seorang warga bernama Siardika menemukan sebuah sepeda motor yang terperosok di dalam jurang sedalam 20 meter.
1. Ada sandal di sekitar sepeda motor yang jatuh
Dari informasi yang diterima, plat motor tersebut dipastikan milik Nyoman Kirna. Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Provinsi Bali) lalu menerima kabar tersebut hari Sabtu (16/2) sekitar pukul 05.45 Wita.
"Tidak ditemukan keberadaan korban, namun di lokasi itu ditemukan sandal. Warga Baturiti sudah berupaya melakukan pencarian namun hasilnya nihil," jelas Suardika kepada petugas Basarnas.
2. Petugas sudah menduga korban jatuh dan terguling ke dasar jurang
Di bawah jurang itu ternyata ada aliran sungai. Dugaannya, korban terguling dan jatuh ke sungai. Warga kemudian mencarinya di sekitar lokasi penemuan sepeda motor dan tidak ada hasil.
Mendapat informasi tersebut, basarnas menurunkan delapan personel yang dibekali peralatan Search and Rescue (SAR) lengkap dan peralatan mountaineering. Setibanya di lokasi, tim berkoordinasi dengan warga dan tim SAR setempat.
"Pencarian dilakukan di sungai yang berada di dasar jurang, kemungkinan korban terguling dari atas jurang," kata I Made Junetra, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Basarnas Bali.
3. Benar, korban mengapung di antara bebatuan
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pada pukul 07.30 Wita, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Saat ditemukan, tubuh korban mengapung di antara bebatuan dan terlihat mengenakan celana panjang dan kaus merah.
Selanjutnya jenazah korban dievakuasi, dan dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans puskesmas Baturiti.
Baca Juga: Jadi Pengedar Tembakau Gorila, Pasutri Muda Diringkus di Denpasar