Pelecehan Seksual Perempuan Kampus Jadi Tuntutan May Day di Denpasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bali Bersatu melakukan aksi May Day, Rabu (1/5). Mereka menuntut sejumlah hal terkait sistem kerja di Bali yang dinilai masih buruk.
1. Mereka long march mengelilingi Lapangan Renon
Sekitar pukul 09.00 Wita, massa mulai mendatangi area parkir timur Lapangan Renon, Denpasar. Mereka menyiapkan bendera, spanduk dan poster-poster yang berisi tuntutannya.
Massa kemudian melakukan long march dengan start awal dari parkir Timur Lapangan Renon. Selanjutnya massa bergerak menuju Kantor Gubernur Bali dan tiba sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka lalu melakukan orasi.
2. Pelecehan seksual terhadap perempuan di kampus masuk dalam tuntutan mereka
Sejumlah organisasi yang datang di antaranya FSPM Bali, AJI Denpasar, PMKRI Denpasar, GMKI Denpasar, FMN Denpasar, SERUNI Bali, PEMBARU Denpasar, dannPUSKEBA.
Tuntutan mereka adalah menolak upah murah, lawan pemberangusan serikat, hapus sistem kerja outsourcing, hapus sistem kerja kontrak, hapus sistem kerja magang, hapus sistem kerja buruh harian, stop Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), cabut PP Nomor 78 Tahun 2015, tingkatkan pengawasan terhadap pekerja asing, penuhi kuota pekerja difabel minimal 1 persen, cabut Undang-undang Pendidikan Tinggi Nomor 12 Tahun 2012, dan hentikan pelecehan seksual terhadap perempuan di kampus.
3. Aksi berjalan lancar
Saat berita ini ditulis pukul 10.00 Wita, aksi masih berlangsung dengan orasi-orasi dari masing-masing organisasi yang hadir. Aksi berjalan relatif lancar. Ratusan aparat kepolisian juga nampak menjaga jalannya aksi.