Kebingungan, Pasien RSJ Bangli Hanya Mengenali Wajah Capres-Cawapres

#Pemilu2019 Mereka juga sulit membuka kertas suara

Bangli, IDN Times - Tuntas sudah proses pencoblosan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 33 Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, Kelurahan Kawan, Bangli, Rabu (17/4). Hasilnya, pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang dengan 27 suara melawan 4 suara untuk pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

1. Banyak yang tak gunakan hak pilih karena sudah pulang

Kebingungan, Pasien RSJ Bangli Hanya Mengenali Wajah Capres-CawapresDok.IDN Times/Istimewa

Ketua TPS 33, I Wayan Darsana, mengatakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di RSJ Bangli sebanyak 87 orang. Namun yang menggunakan hak pilihnya hanya 22 orang. Sebab sisanya, yaitu 65 orang, memilih pulang.

"DPT awal kita adalah 87 (Orang), kemudian yang menggunakan hak suaranya 22 (Orang). Sisanya pulang," kata dia saat dihubungi, Rabu (17/4) sore.

2. Gak hanya pasien, pegawainya juga melakukan pencoblosan di RSJ Bangli

Kebingungan, Pasien RSJ Bangli Hanya Mengenali Wajah Capres-CawapresDok.IDN Times/Istimewa

Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di RSJ Bangli jumlahnya sebanyak 41 orang. Namun yang menggunakan suaranya hanya enam orang, terdiri dari empat pasien dan dua pegawai.

Untuk Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang berbekal KTP-el jumlahnya hanya tujuh orang. Mereka semua adalah pegawai.

Jadi, total yang melakukan pencoblosan di TPS RSJ Bangli berjumlah 35 orang. Hasilnya, pasangan 01 meraih 27 suara, pasangan 02 empat suara, dan suara tidak sah sebanyak empat.

3. Pasien tak bisa membuka dan melipat kertas suara, serta tidak kenal mau memilih siapa

Kebingungan, Pasien RSJ Bangli Hanya Mengenali Wajah Capres-CawapresDok.IDN Times/Istimewa

Ia menceritakan, ada beberapa kesulitan yang dialami pasien saat mencoblos. Pertama, kebingungan saat membuka dan melipat kembali surat pasien. Kedua, banyak dari mereka yang tak mengenal calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) baik Tingkat I maupun Tingkat II. Sedangkan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-cawapres), pasien banyak yang mengenali karena ada fotonya.

"Pasien kebingungan tak bisa melipat dan membuka surat suara. Rata-rata tak kenal mau memilih siapa. Kalau presiden rata-rata kenal dan yang susah DPRD, bingung mereka semuanya," kata dia.

Terkait hal itu, pihaknya hanya mampu membantu membuka dan melipat surat suara. Untuk pencoblosan tidak bisa dilalukan pendampingan.

"Tidak kami dampingi, cuma membantu melipat dan menutup. Banyak yang tak coblos karena sudah pulang," kata dia.

Baca Juga: 27 Tahanan Polda Bali Tidak Bisa Mencoblos di Rutan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya